Terimakasih atas kepercayaan anda kepada Penerbit Poltekkes Kemenkes Kendari. Kami menutup sementara Sistem Penerimaan Naskah (submission) hingga 03 Januari 2024. Anda dapat melakukan konsultasi penyiapan naskah anda untuk terbit pada edisi tahun 2024, melalui pos elektronik: editorial.jurnaldanhakcipta@poltekkes-kdi.ac.id.
Beralih ke bagian utama Beralih ke menu navigasi utama Beralih ke bagian footer website
Original Research
Diterbitkan: 2021-10-25

Tingkat Kecemasan Narapidana Wanita di Lapas Kendari dengan Kuesioner Taylor Manifest Anxiety Scale (TMAS)

Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Kendari, Indonesia
Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Kendari, Indonesia
Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Kendari, Indonesia
Narapidana Wanita Lapas TMAS Kecemasan

Lisensi

Cara Mengutip

Hadi, I., Rosyanti, L., & Afrianty, N. S. (2021). Tingkat Kecemasan Narapidana Wanita di Lapas Kendari dengan Kuesioner Taylor Manifest Anxiety Scale (TMAS). Health Information : Jurnal Penelitian, 10(2), 82–89. https://doi.org/10.36990/hijp.v10i2.81 (Original work published 30 Desember 2018)

Abstrak

Ketika seorang wanita dipenjara, dia akan mengalami banyak tekanan. Lapas menimbulkan rasa takut dan tidak enak karena anggapan dan tekanan buruk yang dialami seperti pemukulan, penyiksaan, pelecehan seksual, kesehatan yang buruk dan fasilitas yang sangat minim, selain itu ada stigma yang akan tetap melekat pada seseorang saat keluar dari penjara. Lamanya masa hukuman dan isolasi dari lingkungan luar memiliki dampak psikologis yang cukup besar terhadap kesehatan mental narapidana. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kecemasan narapidana wanita di Lapas Kota Kendari. Sampel dalam penelitian ini adalah 30 narapidana wanita di Lapas / Rutan. Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juni 2016. Mayoritas responden berusia 26-35 tahun (50%), pendidikan tertinggi adalah SMA (53.33%), mayoritas telah menikah (87%), dan dipenjara karena menyalahgunakan Narkoba (70%). Hasil uji statistik rerata dan standar deviasi terhadap kecemasan Narapidana sebagai berikut: kecemasan sedang (22.93 ± 3.58), kecemasan berat (29.20 ± 5.52) dan kecemasan ringan (14, 60 ± 1.14). Pentingnya perawat dan petugas Lapas untuk memperhatikan tingkat kecemasan perempuan di Lapas karena banyaknya permasalahan yang muncul dari narapidana perempuan baik secara fisik maupun psikis.

Referensi

  1. Afrianti, N. S., Rosyanti, L., Saranani, M. (2016). Gambaran tingkat kecemasan pada narapidana wanita di lembaga pemasyarakatan kelas II Kota Kendari [Poltekkes Kemenkes Kendari]. http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/376/
  2. Ahmad, A., & Mazlan, N. H. (2014). Stress and Depression: A Comparison Study between Men and Women Inmates in Peninsular Malaysia. International Journal of Humanities and Social Science, 4(2). http://www.ijhssnet.com/journal/index/2269
  3. Binswanger, I. A., Krueger, P. M., & Steiner, J. F. (2009). Prevalence of chronic medical conditions among jail and prison inmates in the {USA} compared with the general population. Journal of Epidemiology and Community Health, 63(11), 912–919. https://doi.org/10.1136/jech.2009.090662
  4. Clarke, J. G., Phipps, M., Tong, I., Rose, J., & Gold, M. (2010). Timing of conception for pregnant women returning to jail. Journal of Correctional Health Care: The Official Journal of the National Commission on Correctional Health Care, 16(2), 133–138. https://doi.org/10.1177/1078345809356533
  5. Constantino, P., Assis, S. G. de, & Pinto, L. W. (2016). O impacto da prisão na saúde mental dos presos do estado do Rio de Janeiro, Brasil. Ciência Saúde Coletiva, 21, 2089–2100. https://doi.org/10.1590/1413-81232015217.01222016
  6. Damas, F. B., & Oliveira, W. F. (2013). A saúde mental nas prisões de {Santa} {Catarina}, {Brasil}. Cadernos Brasileiros de Saúde Mental/Brazilian Journal of Mental Health, 5(12), 1–24. https://periodicos.ufsc.br/index.php/cbsm/article/view/68595
  7. Gussak, D. (2009). The effects of art therapy on male and female inmates: Advancing the research base. The Arts in Psychotherapy, 36(1), 5–12. https://doi.org/10.1016/j.aip.2008.10.002
  8. Kaeble, D., & Glaze, L. E. (2016). Correctional populations in the united states, 2015. In Bureau of Justice Statistics. https://bjs.ojp.gov/library/publications/correctional-populations-united-states-2015
  9. Narayan, A. J., Kalstabakken, A. W., Labella, M. H., Nerenberg, L. S., Monn, A. R., & Masten, A. S. (2017). Intergenerational continuity of adverse childhood experiences in homeless families: Unpacking exposure to maltreatment versus family dysfunction. The American Journal of Orthopsychiatry, 87(1), 3–14. https://doi.org/10.1037/ort0000133
  10. Palmer, E. J., & Connelly, R. (2005). Depression, hopelessness and suicide ideation among vulnerable prisoners. Criminal Behaviour and Mental Health: CBMH, 15(3), 164–170. https://doi.org/10.1002/cbm.4
  11. Taylor, J. A. (1953). A personality scale of manifest anxiety. Journal of Abnormal Psychology, 48(2), 285–290. https://doi.org/10.1037/h0056264
  12. Wong, S. C. P., Gordon, A., & Gu, D. (2007). Assessment and treatment of violence-prone forensic clients: an integrated approach. The British Journal of Psychiatry, 190(S49), s66--s74. https://doi.org/10.1192/bjp.190.5.s66
  13. World Health Organization Regional Office for Europe. (2007). Trencin statement on prisons and mental health. https://www.euro.who.int/en/health-topics/health-determinants/prisons-and-health/publications/2007/trencin-statement-on-prisons-and-mental-health

UN/PBB SDGs

This output contributes to the following UN Sustainable Development Goals (SDGs)/Artikel ini berkontribusi pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB berikut

SDG 3 good-health-and-well-being

Endorse

Informasi Statistik Pemakaian

Abstrak viewed = 1926 times