Analysis of Nutritional Status Monitoring Results Data of Determinant Factors of Stunting Incidence in Toddlers

Authors

  • Hariani Jurusan Gizi, Poltekkes Kemenkes Kendari, Indonesia, Indonesia
  • I Made Rai Sudarsono Jurusan Gizi, Poltekkes Kemenkes Kendari, Indonesia, Indonesia
  • Yeni Sostinengari Jurusan Gizi, Poltekkes Kemenkes Kendari, Indonesia, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.36990/hijp.v10i1.123

Keywords:

stunting, Asi exclusive, maternal height, giving MP-ASI.

Abstract

Short child problems (stunting) are one of the nutritional problems faced in the world, especially in poor and developing countries. Based on the results of the nutritional status assessment in 2016, the national nutritional status of children under five years old TB / U or PB / U in the stunting category reached 27.5% in Southeast Sulawesi Province, the prevalence of stunting under five reached 29.5%. Based on the results of the nutritional status assessment of the province of Southeast Sulawesi 2016, the prevalence of Konawe Regency reached 25.5% above the national prevalence. This study aims to determine the relationship between, parental height, exclusive breastfeeding, giving MP-ASI with stunting. This type of research is an observational study with the design of a cross-sectional study with a sample of 116 toddlers based on the analysis of nutritional status monitoring data in Konawe District, 2016. The independent variables in this study were exclusive breastfeeding, mother height, giving MP-ASI, and stunting as the dependent variable. The type of data used in this study is secondary data from the results of monitoring nutritional status in Konawe Regency of Southeast Sulawesi Province in 2016. Stunting prevalence in Konawe Kepualauan 2016 reached 28,5%. There is no relationship between Asi exclusively with stunting (p = 0.941). There was no relationship between maternal height and stunting (p= 1,000). There was no relationship between administration of  MP-ASI with stunting (p = 0.941). There are no relationships between giving MP-ASI, maternal height exclusive, breastfeeding with the incidence of stunting.

References

Arsyad,A. (2011) Media pembelajaran.

Afia, Amin Nur. Dkk. 2014. Faktor Sosiodemografi dan Tinggi Badan Orang Tua Serta Hubungannya dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 6-23 Bulan. Jurnal Gizi Dan Dietetika Indonesia. Edisi September 2014 Vol 2, No. 3 : 170 – 177

Abdulah, A.Z. 2012. Survey Pertumbuhan Anak Melalui Pendekatan Learning Organization. Pustaka Timur. Yogyakarta.

Anisa, P. 2012. Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 25 – 60 Bulan Di Kelurahan Kalibaru Depok. Universitas Indonesia. Skripsi

Arifin. 2012. Faktor – Faktor Penyebab Kegagalan Pemberian ASI Ekslusif. Medical Journal Of Lampung University. Volume 2 No 4 Februari 2013.

Atika rahayu, laily khairiyati. 2014. Resiko pendidikan ibu terhadap kejadian stunting pada anak 6-23 bulan (meternal education as risk faktor stunting of child 6-23 months-old).fakultas kesehatan masyarakat, universitas lampung mangkurat. Volume 37

Bunga astria paramashanti,dkk. 2015. Pemberian asi ekslusif tidak berhubungan dengan stunting pada anak usia 6-23 bulan di Indonesia.stikes alma ata Yogyakarta. Jurna gizi dan dietetik Indonesia.

Ernawati, F. Dkk. 2013. Pengaruh Asupan Protein Ibu Hamil dan Panjang Badan Bayi Lahir terhadap Kejadian Stunting pada Anak Usia 12 Bulan Di Kabupaten Bogor. Penelitian Gizi Dan Makanan. Edisi juni 2013 vol. 36 (1) : 1–11.

Friska meilyasari,dkk. 2014. Faktor resiko kejadian stunting pada balita usia 12 bulan di desa purwokerto kecamatan patebon, kabupaten Kendal. fakultas kedokteran universitas diponegoro Volume 3, nomor 2

Indrawati Sri, 2016. Hubungan Pemberian Asi Ekslusif Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 2-3 Tahun Di Desa Karangrejek Wonosari Gunungkidul. Universitas Aisyiyah Yogyakarta.

Kementerian kesehatan RI. 2013. Riset kesehatan dasar. Jakarta

Kusuma, E.K. 2013. Faktor Resiko Kejadian Stunting Pada Anak Usia 2-3 Tahun. Universitas Di Ponegoro. Artikel Penelitian.

Marquis, G.S.Habicth, J.P. Lanata, C.F.Black,E.R.Rasmussen, K.M.1997. Association Of Breastfeeding And Stunting In Peruvian Toddlers : An Example Of Reverse Causality. International Journal Of Epidemiology. Vol. 26, No. 2.

Meilyasari, F, Isnawati, M. 2014. Faktor Resiko Kejadian Stunting Pada Balita Usia 12 – 36 Bulan Di Desa Purwokerto Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal. Journal Of Nutrition College. Vol. 3, No. 2.

Mendez, M. A. & Adair, L.S. 1999. Severty And Timing In The Frist Two Year Of Life Affect Performance On Congnitive Tests I Late Childhood, The Journal Of Nutrition, 129 : 1555-1562.

Maharsiwi, Anggar. 2014. Hubungan Antara Pemberian MP-ASI Dini dengan Kejadian Stunting Gizi Lebih pada Bayi Usia 6 – 24 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Kartasura, Sukoharjo. Universitas Muhammadiah Surakarta. Skripsi

Monica, Dalimunthe Shella. 2015. Gambaran Faktor – Faktor Stunting pada Balita Usia 24 – 59 Bulan di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun (2010) (Analisis Data Sekunder Riskesdas 2010). Universitas Islam Negri Syarif Hidayahtullah. Skripsi

Nadiyah, R. 2012. Faktor resiko kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di kecamatan semarang timur. universitas diponegoro. Artikel penelitian

Nasikhah, R. 2012. Faktor Resiko Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24 – 36 Bulan Di Kecamatan Semarang Timur. Universitas Diponegoro . Artikel Penelitian.

Rahayu, B. Dkk. 2011. Pengaruh BBLR dan Pemberian Asi Ekslusif Terhadap Perubahan Status Gizi Stunting Pada Balita Di Kota Dan Kabupaten Tangerang Provinsi Banten. Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA.

Rr dewi ngaisyah dkk. 2014. Hubungan tinggi badan orang tua dengan kejadian stunting. Universitas respatih Yogyakarta. Jurnal ilmu kebinanan, jilid 3 nomor 1

Siahaan, Novita. Dkk. 2013. Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Tiram Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara. Fakultas Kesehatan Masyarakat USU.

Prasetyono, 2009. Buku Pintar ASI Ekslusif Pengenalan, Praktik Dan Kemanfaatan- Kemanfaatannya. Yogyakrta : Diva press.

Putra Onetusfifsi. 2016. Pengaruh BBLR Terhadap Kejadian Stunting Pada Anak Usia 12 – 60 Bulan Diwilayah Kerja Puskesmas Pauh. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas. Padang.

Nasikhah Rounhotun. 2012. Faktor Resiko Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24 – 36 Bulan Di Kecamatan Semarang Timur. Universitas Diponerogo Semarang. Artikel penelitian.

Syifa voazia, dkk. 2016. Faktor resiko kejadian stunting pada anak usia 1-3 tahun (studi di desa menduren kecamatan brati kabupaten grobogan.fakultas kedokteran universitas diponegoro. Volume 5, nomor 4.

Trihono, Atmarita, Tjandraini, DH, irmawati, A, Utami.N.H, tejayanti. T. Nurlinawati,L. 2015. Pendek (stunting) di Indonesia masalah dan solusinya. Balitbengkes. Jakarta.

Published

2018-06-27

How to Cite

Hariani, H., Sudarsono, I. M. R., & Sostinengari, Y. (2018). Analysis of Nutritional Status Monitoring Results Data of Determinant Factors of Stunting Incidence in Toddlers. Health Information : Jurnal Penelitian, 10(1), 42–50. https://doi.org/10.36990/hijp.v10i1.123

Issue

Section

Original Research

Citation Check