Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer
Literature Review
Published: 2022-02-28

Stunting pada Anak dan Faktor Risiko Infeksi

Lampung University
Lampung University
Anak Penyakit infeksi Stunting

License

How to Cite

Halimatunisa, F., & Ikhssani, A. (2022). Stunting pada Anak dan Faktor Risiko Infeksi. Jurnal Stunting Pesisir Dan Aplikasinya, 1(1). https://doi.org/10.36990/jspa.v1i1.437

Abstract

Stunting dapat didefinisikan dengan antropometri sederhana, yang menangkap berbagai paparan dan faktor risiko infeksi serius selain asupan nutrisi yang tidak memadai. Stunting terjadi akibat pajanan janin dan/atau anak kecil terhadap defisiensi gizi dan penyakit infeksi. Gizi ibu yang kurang menyebabkan hambatan pertumbuhan janin, sedangkan penyakit infeksi pada kehamilan. Ada hubungan dua arah antara stunting dan infeksi; anak-anak yang kekurangan gizi berada pada peningkatan risiko infeksi, dan infeksi kronis, dan berulang sering berkontribusi pada kekurangan gizi. Nutrisi dan penyakit menular saling terkait dalam beberapa aspek. Pertama, nutrisi mempengaruhi perkembangan sistem imun tubuh manusia. Selain itu, gizi dapat mempengaruhi timbulnya penyakit infeksi (misalnya infeksi saluran cerna), keracunan makanan, penyakit usus, dan penyakit infeksi sistemik. Dalam tinjauan ini, aspek-aspek yang disebutkan dari hubungan antara nutrisi dan infeksi dibahas. Selanjutnya, hubungan antara malnutrisi dan penyakit menular, nutrisi pada anak dengan defisiensi imun gabungan yang parah dan hubungan antara makan berlebihan dan infeksi ditinjau. Tinjauan pustaka ini membahas peningkatan infeksi yang terkait dengan stunting dengan melihat faktor risiko yang terjadi pada anak.

Downloads

Download data is not yet available.

UN/PBB SDGs

This output contributes to the following UN Sustainable Development Goals (SDGs)/Artikel ini berkontribusi pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB berikut

SDG 3 good-health-and-well-being

Endorse

Usage Statistics Information

Abstract viewed = 502 times