Peran Karakteristik Ibu yang Berpengaruh Terhadap Kasus Maternal Dental Anxiety Di Masa Pandemi Covid-19

Authors

  • Sinta Nuriyah Dien Universitas Airlangga, Indonesia
  • Rizka Nastasia Chandana Chandana Universitas Airlangga, Indonesia
  • Vaira Azlia Vrilly Putri Universitas Airlangga, Indonesia
  • Gilang Rasuna Sabdho Wening Universitas Airlangga , Indonesia

Keywords:

Maternal dental anxiety, parents, characteristics

Abstract

Maternal dental anxiety is an emotional response to dental and oral care that cannot be explained by the mother, and can affect the level of dental and oral health. Surabaya City residents experience dental and oral health problems of 49.05% which are influenced by various characteristics of the mother. Therefore, this study aims to determine the role of maternal characteristics that influence cases of Maternal dental anxiety during the Covid-19 pandemic in the city of Surabaya. Method cross-sectional analytic research with sampling technique using convenience sampling and data analysis was performed using a regression test. Result the characteristics of the mother, namely the husband's occupation and household income, proved to affect maternal dental anxiety, with p-values of 0.008 and 0.005. The most dominant factor in Maternal dental anxiety is household income with a percentage of 50.6%. Conclusion there is a role for the characteristics of the mother that influences the case of maternal dental anxiety.

PENDAHULUAN

Kecemasan gigi dapat didefinisikan sebagai respon emosi terhadap perawatan gigi dan mulut dengan perasaan yang tidak menentu dan tidak dapat dijelaskan pasien (Andayani, et al. 2022). Perasaan cemas dental terjadi lebih tinggi pada perempuan (87,5%) karena lebih mempunyai emosi yang lebih peka untuk mempengaruhi perasaan daripada laki-laki (Paputungan, et al. 2019). Seseorang dengan perasaan cemas dental yang tinggi cenderung menolak perawatan hingga menyebabkan kegagalan prosedur perawatan gigi dan mulut (Andayani, et al. 2022), (Çar?kç?o?lu, B. 2022).

Ibu merupakan salah satu faktor yang dapat menularkan kecemasan dental pada anak (Rahmayanti, F. 2019). Hal tersebut karena ibu termasuk pengasuh utama anak sehingga anak akan meniru perilaku kesehatan mulut orang tua (Çar?kç?o?lu, B. 2022), (Sagrang, et al. 2017). Maternal dental anxiety dapat mempengaruhi tingkat kesehatan gigi dan mulut, baik pada ibu maupun anak.

Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 menunjukkan sebanyak 49,05% penduduk Kota Surabaya mengalami masalah gigi dan mulut, tetapi hanya 14,23% yang menerima perawatan gigi dan mulut dari tenaga medis gigi (Kemenkes RI, 2018). Sejak akhir tahun 2019, kesehatan gigi dan mulut terus mengalami kemunduran akibat munculnya wabah virus Covid-19. Hal tersebut karena sejak pandemi Covid-19 seseorang dua kali lebih sering mencuci tangan (64%) dibandingkan menyikat gigi (31%) (Johannis, C & Asia, A. 2022). Namun, terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi kondisi tersebut.

Maternal dental anxiety berhubungan erat dengan karakteristik ibu seperti faktor sosiodemografi yang atau status sosial-ekonomi. Hal tersebut merupakan prediktor yang kuat untuk pemahaman dari ibu yang berdampak pada terminimalisirnya Maternal dental anxiety dan berdampak pada anak. Dengan demikian, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran karakteristik ibu yang berpengaruh terhadap kasus Maternal dental anxiety di masa pandemi Covid-19, khususnya di Kota Surabaya.

METODE

Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan secara daring di kota Surabaya pada bulan September - Oktober 2022. Populasi penelitian adalah seluruh ibu berusia 19 – 60 tahun di Surabaya dengan kriteria inklusi tanpa penyakit mental atau fisik dan bersedia mengisi informed consent dan kuesioner secara lengkap. Jumlah sampel yang memenuhi kriteria tersebut sebanyak 76 orang ibu.

Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, pertanyaan kuesioner terdiri dari dua bagian utama. Bagian pertama dari kuesioner termasuk pertanyaan untuk menentukan faktor karakteristik ibu (usia, pendidikan terakhir, pekerjaan ibu, pekerjaan suami, pendapatan rumah tangga, kemampuan menabung rumah tangga, peran dan dukungan keluarga). Bagian kedua dari kuesioner termasuk pertanyaan yang menggunakan instrumen pengukuran kecemasan dental yang digunakan adalah Modified Dental Anxiety Scale (MDAS). MDAS terdiri dari 6 pertanyaan yang menunjukkan berbagai situasi dan jenis perawatan gigi dan mulut yang dapat menimbulkan kecemasan. MDAS dapat menilai reaksi fisik dan mental terkait kecemasan individu terhadap kunjungan ke dokter gigi (Kazi, et al. 2019). Setiap item dinilai dengan skala Likert mulai dari 1 (tidak cemas), 2 (sedikit cemas), 3 (cemas), dan 4 (sangat cemas) (Budiaji, W. 2013).

Analisis Data

Analisis univariat dilakukan sehingga didapatkan hasil distribusi frekuensi dari setiap variabel yang diteliti. Analisis bivariat menggunakan uji regresi linier untuk melihat pengaruh karakteristik terhadap maternal dental anxiety. Kemudian, dilakukan uji multivariat untuk mengetahui perngaruh variabel yang simultan.

HASIL

Tabel 1 menunjukkan hasil deskriptif statistik karakteristik ibu dan Maternal dental anxiety di Surabaya pada Tabel 2.

karakteristik na (%)

Usia

19 - 30 tahun

31 - 40 tahun

41 - 50 tahun

51 - 60 tahun

9 (11,8)

34 (44,7)

32 (42,1) 1 (1,31)

Pendidikan Terakhir

SD / sederajat

SMP / sederajat

SMA / sederajat

Diploma

Sarjana

Magister

Doktor

2 (2,6)

2 (2,6)

18 (23,7)

6 (7,9)

39 (51,3)

8 (10,5)

1 (1,3)

Pekerjaan Ibu

Tidak bekerja

Pekerjaan tidak tetap

Pekerjaan tetap

33 (43,4)

8 (10,5)

35 (46,1)

Pekerjaan Suami

Tidak bekerja

Pekerjaan tidak tetap

Pekerjaan tetap

8 (10,5)

8 (10,5)

35 (46,1)

Pendapatan Rumah Tangga

0

<UMR Surabaya

=UMR Surabaya

>UMR Surabaya

1 (1,3)

14 (18,4)

16 (21,1)

45 (59,2)

Kemampuan Menabung Rumah Tangga

0

±25% UMR Surabaya

±50% UMR Surabaya

>UMR Surabaya

12 (15,8)

42 (55,3)

10 (13,2)

12 (15,8)

Peran Keluarga

Tidak ada

Jarang

Sering

Tanpa perlu

1 (1,3)

2 (2,6)

10 (13,2)

63 (82,9)

a Totalnya lebih kecil dari sampel (n=76) karena ada pengelompokkan informasi
Table 1. Deskripsi Karakteristik Ibu di Surabaya (n = 76 ibu)
Maternal dental anxiety na (%)

Jika besok ke dokter gigi

Tidak cemas

Sedikit cemas

Cemas

Sangat cemas

21 (27,6)

23 (30,3)

21 (27,6)

11 (14,5)

Jika sedang duduk di dokter gigi

Tidak cemas

Sedikit cemas

Cemas

Sangat cemas

18 (23,7)

29 (38,2)

20 (26,3)

9 (11,8)

Saat dilakukan pengeboran

Tidak cemas

Sedikit cemas

Cemas

Sangat cemas

18 (23,7)

20 (26,3)

23 (30,3)

17 (19,7)

Saat dilakukan pembersihan karang gigi

Tidak cemas

Sedikit cemas

Cemas

Sangat cemas

18 (23,7)

21 (27,6)

25 (32,9)

12 (15,8)

Saat dilakukan penyuntikan

Tidak cemas

Sedikit cemas

Cemas

Sangat cemas

11 (14,5)

17 (22,4)

27 (35,5)

21 (27,6)

Saat dilakukan pencabutan

Tidak cemas

Sedikit cemas

Cemas

Sangat cemas

9 (11,8)

23 (30,3)

20 (26,3)

24 (31,6)

Skor total kecemasan dental

Tidak cemas

Sedikit cemas

Cemas

Sangat cemas

6 (7,9)

18 (23,6)

35 (46,1)

17 (22,3)

a Totalnya lebih kecil dari sampel (n=76) karena ada pengelompokkan informasi
Table 2. Deskripsi Maternal dental anxiety di Surabaya (n = 76 ibu)

Tabel 3 menunjukkan hasil analisis bivariat pengaruh karakteristik ibu pada kecemasan dental pada masa pandemi Covid-19. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa p value < 0,05 pada pekerjaan suami dan pendapatan rumah tangga dengan kecemasan dental. Variabel dengan p value < 0,05 yang dilanjutkan ke analisis multivariat.

Karakteristik X? (SD) p value R2
Usia

19 – 30 tahun

31 – 40 tahun

41 – 50 tahun

51 – 60 tahun

14,67 (± 6,57)

14,56 (± 5,11)

15,34 (± 5,05)

19,00 (± 0,00)

0,183 0,205
Pendidikan Terakhir

SD / sederajat

SMP / sederajat

SMA / sederajat

Diploma

Sarjana

Magister

Doktor

14,50 (± 7,77)

18,50 (± 0,70)

13,72 (± 5,63)

16,33 (±3,93)

14,90 (± 5,57)

15,88 (± 3,60)

18,00 (± 0,00)

0,279
Pekerjaan Ibu

Tidak bekerja

Tidak tetap

Tetap

14,39 (± 4,93)

15,25 (± 5,36)

15,43 (± 5,50)

0,220
Pekerjaan Suami

Tidak bekerja

Tidak tetap

Tetap

12,13 (± 5,84)

14,25 (± 4,09)

15,43 (± 5,19)

0,008*
Pendapatan RT

0

<UMR Sby

=UMR Sby

>UMR Sby

20,00 (± 0,00)

16,14 (± 4,88)

17,06 (± 4,66)

13,73 (± 5,24)

0,005*
Tabungan RT

0

±25% UMR Sby

±50% UMR Sby

>UMR Sby

14,08 (± 5,60)

16,00 (± 5,03)

13,70 (± 6,41)

13,25 (± 3,93)

0,469
Peran Keluarga

Tidak ada

Jarang

Sering

Tanpa perlu

13,00 (± 0,00)

12,00 (± 1,41)

17,20 (± 5,25)

14,73 (± 5,20)

0,777
*Uji Regresi (p<0,05)
Table 3. Pengaruh Karakteristik Terhadap Kecemasan Dental Ibu di Surabaya (n = 76 ibu)

Pada tabel 4, analisis multivariat menunjukan bahwa pendapatan rumah tangga berkontribusi terhadap Maternal dental anxiety sebesar 50,6%.

Karakteristik ap bp cp dp ep fp R2
Pekerjaan suami 0,507 0,861 0,278 0,807 0,076 0,134 0,283
Pendapatan RT 0,503 0,018* 0,475 0,245 0,001* 0,000* 0,506

a Perasaan jika besok ke dokter gigi, b Perasaan jika sedang duduk di dokter gigi, c Perasaan saat dilakukan pengeboran, d Perasaan saat pembersihan karang gigi,

e Perasaan saat penyuntikan, f Perasaan saat pencabutan

* Uji multivariat (p<0,05)

Table 4. Analisis Multivariat untuk Mengetahui Perbedaan yang Signifikan pada Karakteristik Terhadap Maternal dental anxiety Ibu di Surabaya (n = 76 ibu)

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki latar belakang sarjana (51,3%) dengan pekerjaan tetap (46,1%) dan pekerjaan suami tetap (46,1%). Ketiga faktor ini terbukti tidak berpengaruh signifikan terhadap kecemasan dental ibu. Hasil tersebut didukung oleh penelitian Felemban et al., 2019, pendidikan ibu dan pekerjaan orang tua tidak signifikan terhadap kecemasan dental.

Meskipun 82,9% ibu sudah terbiasa menyikat gigi rutin pagi hari setelah sarapan dan sebelum tidur tanpa perlu disuruh oleh anggota keluarga, hal tersebut juga tidak menurunkan perasaan cemas dental pada ibu. Hal ini disebabkan peran keluarga memiliki rata-rata kecemasan yang hampir sama, yaitu cemas. Pada penelitian ini didapatkan hasil yang sesuai dengan penelitian milik Skripsa et al., 2021, menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kecemasan dental.

Penelitian ini telah membuktikan adanya pengaruh pendapatan rumah tangga dengan kecemasan dental ibu sebesar 50,6%. Nilai rata-rata pada penelitian menyatakan bahwa peningkatan pendapatan berbanding terbalik dengan tingkat kecemasan dental ibu. Temuan ini sejalan dengan penelitian Dewi et al., 2018, menyatakan bahwa 70,5% masyarakat mengalami kecemasan dental terkategori pada pendapatan yang paling rendah.12 Penelitian Çar?kç?o?lu, 2022, juga menyatakan bahwa pendapatan rumah tangga yang kurang dari upah minimum berpengaruh terhadap kecemasan dental (sedang-tinggi) sebesar 51%.

Berdasarkan hasil penelitian juga ditemukan bahwa pendapatan rumah tangga mempengaruhi kecemasan dental ibu saat akan dilakukan tindakan perawatan gigi, yaitu pada saat sedang duduk di ruang praktik dokter gigi, saat dilakukan penyuntikan, dan pencabutan. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya persepsi biaya perawatan gigi yang mahal sehingga terdapat hambatan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang adekuat pasien (Andayani, et al. 2022), (Dewi, et al. 2018).

Mayoritas orang tua memiliki pekerjaan yang tetap tetapi tabungan yang dimiliki hanya ±25% UMR Surabaya. Jumlah tabungan tersebut dapat mempengaruhi prioritas orang tua. Persepsi orang tua mengenai perawatan gigi dan mulut setelah penyuntikan atau pencabutan yaitu kebutuhan kontrol dan obat sehingga dapat mempengaruhi jumlah tabungan atau pendapatan keduanya. Oleh karena itu, mayoritas ibu memiliki perasaan cemas dental sebesar 77,6%.

Pada penelitian ini, ditemukan bahwa faktor karakteristik ibu secara simultan mempengaruhi kecemasan dental ibu (0,023<?). Hal tersebut karena karakteristik sosiodemografi ibu berpengaruh sebesar 20,5% terhadap kecemasan dental ibu. Sementara, 79,5% kecemasan dental ibu dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Terdapat keterbatasan jumlah sampel yang minimal pada penelitian ini. Jumlah sampel yang lebih besar dapat mewakili gambaran status karakteristik ibu di Surabaya secara keseluruhan.

KESIMPULAN

Karakteristik ibu dapat berpengaruh terhadap kasus maternal dental anxiety. Faktor yang paling berkontribusi yaitu pendapatan rumah tangga sebesar 50,6%.

DAFTAR PUSTAKA

Andayani, L. H., Poerjoto, M. J., & Astoeti, T. E. (2022). PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN DENTAL PADA MURID SMU BERDASARKAN KARATERISTIK SOSIODEMOGRAFI. Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, 6(1), 41-48; doi: 10.24912/jmstkik.v6i1.11883.

Budiaji, W. (2013). Skala pengukuran dan jumlah respon skala likert. Jurnal ilmu pertanian dan perikanan, 2(2), 127-133.

Çar?kç?o?lu, B. (2022). Impact of parental dental anxiety on the oral health-related quality of life of preschool children without negative dental experience. Archives de Pédiatrie, 29(8), 566-572.

Dewi, K. K. C., Anggaraeni, P. I., & Valentina, T. D. (2018). Faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan dental pasien usia dewasa muda sebelum tindakan perawatan gigi di Puskesmas II Denpasar Barat. Bali Dental Journal, 2(2), 82-87.

Felemban, O. M., Alshoraim, M. A., El-Housseiny, A. A., & Farsi, N. M. (2019). Effects of familial characteristics on dental fear: a cross-sectional study. The Journal of Contemporary Dental Practice, 20, 609-615; doi: 10.5005/jp-journals-10024-2567.

Johannis, C. A., & Asia, A. (2022). Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut di masa pandemi pada siswa sma di manado. Jurnal Kedokteran Gigi Terpadu, 4(1).

Kazi, R., Khan, W., Kumar, A., & Badiyani, B. (2019). Assessment of dental anxiety using MDAS (Modified Dental Anxiety Scale) among dental students in Mumbai City-A cross sectional study. Journal of Indian Dental Association. doi: 10.33882/jida.13.25061.

Kementrian Kesehatan RI. 2018. Profil Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta: Kemenkes RI. Diakses pada tanggal 31 Januari 2019 dari http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatanindonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-tahun-2017.pdf

Paputungan, F. F., Gunawan, P. N., Pangemanan, D. H., & Khoman, J. A. (2019). Perbedaan tingkat kecemasan berdasarkan jenis kelamin pada tindakan penumpatan gigi. e-CliniC, 7(2).

Rahmayanti, F (2019). PENGARUH FAKTOR SOSIODEMOGRAFI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI KALANGAN MASYARAKAT PERKOTAAN. Jurnal Penelitian Dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram, 5(2), 107-114. https://doi.org/10.33651/jpkik.v5i2.6

Sagrang, P. S., Wowor, V. N., & Mintjelungan, C. N. (2017). Pengaruh pola asuh orangtua terhadap tingkat kecemasan anak sebelum menjalani perawatan penambalan gigi Di RSGM Unsrat. e-GiGi, 5(1).

Skripsa, T. H., Mumtaz, H. Y., Kusuma, I. A., & Prabowo, Y. B. (2021). Hubungan pengetahuan serta dukungan keluarga dengan dental anxiety pada usia dewasa muda Relationship of knowledge and family support with dental anxiety in young adulthood. Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran, 33(2), 153-158; doi: 10.24198/jkg.v33i2.33253

Published

2023-12-29

How to Cite

Dien, S. N., Chandana, R. N. C., Putri, V. A. V., & Sabdho Wening, G. R. (2023). Peran Karakteristik Ibu yang Berpengaruh Terhadap Kasus Maternal Dental Anxiety Di Masa Pandemi Covid-19. Health Information : Jurnal Penelitian, 15(3), e1295. Retrieved from https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/hijp/article/view/1295

Issue

Section

Journal Supplement

Citation Check