Abstrak
Indonesia kaya akan bahan alam yang berpotensi sebagai tanaman obat tradisional, salah satunya tanaman rambutan (Nephelium lappaceum L.) yang secara empiris berkhasiat sebagai pengobatan nyeri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas analgetik ekstrak etanol biji rambutan dan untuk mengetahui dosis ekstrak biji rambutan yang paling optimal sebagai analgetik terhadap mencit putih jantan. Biji rambutan mengandung beberapa senyawa utama seperti flavonoid, tanin dan saponin yang diketui mempunyai aktivitas analgetik. Ekstraksi rambutan dilakukan dengan metode maserasi menggunakan etanol 70%, kemudian dilakukan pengujian skrining fitokimia dan susut pengeringan ekstrak. Pengujian aktivitas analgetik dilakukan sebanyak 25 ekor mencit putih jantan berat 20-30gram dibagi dalam 5 kelompok. Perlakuan dilakukan dengan cara pemberian sediaan antar kelompok kontrol negatif diberikan suspensi Na-CMC 1%. Kelompok kontrol positif atau pembanding diberikan parasetamol 1,3 mg/20 g BB mencit. Kelompok dosis uji diberikan variasi dosis ekstrak biji rambutan 37,5 mg, 75 mg, dan 150 mg/20 g BB. Kemudian diamati geliatnya selama 60 menit, didapat rata-rata geliat. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji ANOVA dan uji lanjut LSD. Dosis yang paling efektif yakni dosis II 75 mg/ 20 g BB mencit. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membuktikan ekstrak rambutan yang secara empiris dapat bermanfaat sebagai obat alternatif untuk pengobatan nyeri.