Malaria Prevention and Checkup Education for Pregnant Women

Authors

  • Muji Lestari Poltekkes Kemenkes Jayapura, Indonesia
  • Fitrah A Iriani Poltekkes Kemenkes Jayapura, Indonesia
  • Fachry Amal Poltekkes Kemenkes Jayapura, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.36990/jippm.v2i1.438

Keywords:

Malaria, Health education, Preventive, Community service

Abstract

Malaria is still a public health problem. Malaria can attack anyone from infants to the elderly, even pregnant women. Community service is carried out by means of counseling, distribution of leaflets and malaria examination using the RDT method. Based on the results of the post test carried out, it showed that the knowledge of the target community/pregnant women increased compared to before the service activities were carried out, this was illustrated by the answers of the target audience on the questionnaire sheets that had been distributed and filled out. The results of service activities at the Genyem Health Center can increase the independence of the community/pregnant women to take preventive measures, recognize the signs and symptoms of malaria. This independent behavior is something that is very important for citizens to do. Education has been carried out to the public/pregnant women about malaria prevention and malaria examination in pregnant women. Implications for civil servants. Community service activities can increase the knowledge of the target audience about malaria prevention.

PEDAHULUAN

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa terjadi kenaikan kasus malaria di seluruh dunia dalam kurun waktu 2000-2020 (World Health Organization, 2021). Kecendurungan Annual Parasite Incidene (API) atau insiden parasitologi tahunan yang dihitung berdasarkan kasus per 1000 penduduk, Provinsi Papua masih berada pada urutan tertinggi (Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, 2020). Insiden parasitologi tahunan per 1.000 penduduk adalah rasio orang yang positif malaria dan populasi berisiko di suatu wilayah (Badan Pusat Statistik, 2019).

Berdasarkan survei awal pada Puskesmas Genyem, Distrik Nimboran, Kabupaten Jayapura, kasus malaria masih tinggi yaitu 594 orang dari suspek 2.691 orang atau 22% pada tahun 2019, dan 537 orang dari suspek 2.116 orang atau 25% pada tahun 2020 (Puskesmas Genyem, 2020; 2021).

Malaria pada ibu hamil memiliki risiko yang signifikan terhadap kehamilan dan janin (Takem & D’Alessandro, 2013), dan ibu hamil memiliki kerentanan yang lebih tinggi untuk terinfeksi malaria dibanding orang dewasa yang tidak hamil (Noviyanti, 2018).

Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat dalam wujud pemberian bimbingan penangkalan malaria serta pengecekan malaria pada ibu hamil. Pendekatan pencegahan dan tatalaksana malaria disusun bertahap dan pelakansaannya untuk jangka panjang (Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, 2020). Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan malaria dan skrining awal malaria.

METODE

Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat ini yaitu penyuluhan. Tidak hanya itu, di dalam kegiatan ini juga dibagikan masker dan cuci tangan saat sebelum kegiatan dimulai. Pembagian leaflet serta pengecekan malaria memakai tata cara RDT. Pembagian penunjang kesehatan berbentuk masker serta handsanitizer, handsoap cair. Ada pula penjelasan dari tata cara tersebut merupakan selaku berikut :

Peserta

Partisipan ataupun subjek dedikasi warga merupakan bunda berbadan dua awal kali yang terdapat di Puskesmas Genyem. Bawah pemilihan partisipan ataupun subjek dedikasi bersumber pada catatan yang terdapat di kartu register Puskesmas Genyem serta juga mencermati masukan dari bidan puskesmas

Waktu dan tempat

Aktivitas dedikasi warga ini secara totalitas menghabiskan waktu 6 bulan mulai dari survey dini, penentuan topik serta aktivitas pengabmas, pembuatan proposal, aktivitas hingga dengan penilaian aktivitas. Survey dini dicoba Bulan Juni 2020. Aktivitas ini mencakup identifikasi permasalahan pada bunda berbadan dua yang terdapat di daerah kerja Puskesmas Genyem.

Bersumber pada identifikasi permasalahan tersebut yang jadi bawah penentuan topik serta aktivitas pengabmas pada Bulan Juli 2020 dilanjutkan dengan pembuatan proposal pada Bulan Agustus 2020 serta pada Bulan September 2020 dilanjutkan dengan seminar proposal. Aktivitas pengabmas dicoba pada Bulan Juli 2021 yang meliputi bimbingan tentang penangkalan malaria serta pengecekan RDT guna menscreening bunda berbadan dua terkena ataupun tidak terkena malaria. Pengecekan RDT menghabiskan waktu 5 menit buat tiap bunda berbadan dua.

Bimbingan tentang penangkalan malaria meliputi penyuluhan dengan memakai leaflet yang menghabiskan waktu 30 menit, namun saat sebelum penyuluhan tersebut dimulai dengan pengukuran pengetahuan tentang penangkalan malaria dengan memakai kuesioner yang menghabiskan waktu 10 menit. Penilaian aktivitas pengabmas dicoba pada Bulan Agustus 2021 dengan memberikan kuesioner buat dijawab yang menghabiskan waktu 10 menit.

Proses

Aktivitas dedikasi warga dilaksanakan pada 5 Juli 2021 di Puskesmas Genyem. Terdapat 2 wujud aktivitas yang dilaksanakan, yaitu berupa bimbingan tentang penangkalan malaria pada bunda berbadan dua serta pengecekan RDT. Sebelum melaksanakan aktivitas tersebut, regu pengabmas melaksanakan koordinasi dengan pihak Puskesmas Genyem tercantum didalamnya bidan koordinator, tidak hanya koordinasi pula mengurus perizinan aktivitas yang diawali dari Kampus Poltekkes Kemenkes Jayapura hingga dengan Puskesmas Genyem.

Regu pengabmas mempersiapkan hand sanitizer serta masker yang dibagikan kepada partisipan pengabmas serta petugas puskesmas yang menolong aktivitas ini. Tidak hanya itu, regu pula mempersiapkan mengkonsumsi serta duit transport untuk partisipan pengabmas. Aktivitas pengabmas dilaksanakan pada Bulan Juli 2021 yang meliputi bimbingan tentang penangkalan malaria serta pengecekan RDT guna menscreening bunda berbadan dua terkena ataupun tidak terkena malaria.

Bimbingan tentang penangkalan malaria meliputi penyuluhan dengan memakai leaflet yang menghabiskan waktu 30 menit, namun saat sebelum penyuluhan tersebut dimulai dengan pengukuran pengetahuan tentang penangkalan malaria dengan memakai kuesioner yang menghabiskan waktu 10 menit. Aktivitas ini dilakukan di aula Puskesmas Genyem serta dikoordinir oleh Fachry Amal, M.Kes dibantu dengan Bidan Puskesmas Genyem serta mahasiswa Kebidanan.

Pengecekan RDT menghabiskan waktu ± 5 menit buat tiap bunda berbadan dua. Aktivitas ini dikoordinir oleh Muji Lestari, S. SiT, M.Kes dibantu dengan petugas Laboratorium Puskesmas Genyem. Penilaian aktivitas pengabmas dilaksanakan pada Bulan Agustus 2021 dengan memberikan kuesioner buat dijawab yang menghabiskan waktu 10 menit. Aktivitas ini dikoordinir oleh Apt. Fitriah A. Iriani, M.Farm dibantu oleh Bidan Puskesmas Genyem serta mahasiswa Farmasi..

Materi

Modul yang digunakan dalam aktivitas dedikasi warga ini merupakan leaflet.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Aktivitas dedikasi warga dicoba di Puskesmas Genyem Bertepatan pada 5 Juli 2021. Tipe aktivitas merupakan bimbingan berbentuk penyuluhan serta pengecekan RDT buat menscreening bunda berbadan dua ditemukan malaria ataupun tidak. Saat sebelum aktivitas penyuluhan, dicoba pre test buat memperhitungkan pengetahuan bunda berbadan dua tentang penangkalan malaria.

Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pencegahan Malaria sebelum Dilakukan Peyuluhan Menggunakan Leaflet

Tabel 1. Pengetahuan ibu hamil tentang pencegahan malaria sebelum dan setelah pendidikan kesehatan

Tabel 1 menampilkan sebagian besar ibu hamil (75%) sudah mempunyai pengetahuan yang baik tentang pencegahan malaria saat sebelum dicoba penyuluhan memakai leaflet, walaupun sebagian besar subjek pengabmas sudah baik pengetahuannya dalam perihal penangkalan malaria, tetapi masih terdapat pula yang pengetahuannya yang cukup. Kondisi ini dapat dipengaruhi oleh berbagai aspek. Salah satu aspek yang mempengaruhi tingkat pengetahuan adalah tingkat pendidikan.

Tingkat pendidikan dapat pengaruhi pengetahuan seorang, perihal ini terjalin sebab keahlian meresap data umumnya hendak lebih baik pada orang yang berpendidikan besar. Pengetahuan merupakan hasil tahu dari manusia. Hasil tahu ini terjadi seetelah orang melaksanakan penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjalin lewat panca indra manusia, ialah: indra penglihatan, rungu, penciuman, rasa serta raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh lewat pembelajaran, pengalaman orang lain, media massa ataupun area (Evani, 2021).

Namun begitu, setiap orang maupun sekelompok orang pasti tidak sama dalam meresap data yang diterimanya, terdapat orang yang memanglah kilat meresap data yang diterimanya, tetapi terdapat pula yang lelet. Faktor-faktor yang menimbulkan perbandingan tersebut merupakan Pembelajaran, pengalaman, media massa serta area. Dapat jadi satu aspek namun dapat jadi pula sebagian aspek sekalian yang membuat seorang bisa kilat meresap data ataupun tidak.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan bisa membagikan pengetahuan dan uraian kepada bunda berbadan dua di Puskesmas Genyem tentang penyakit malaria, ciri serta indikasi, ciri bahaya pada bunda berbadan dua, penangkalan serta penyembuhan, sehinga bisa membagikan pemahaman kepada masyarakat warga/ ibu hanil untuk menjaga kebersihan area tempat tinggal. Pemahaman buat menghindari penularan penyakit malaria dari masyarakat warga ialah suatu yang sangat berarti, biar sikap tersebut bertabiat permanen tanpa wajib diarah- arahkan maupun dikomandoi buat berperan. Kondisi ini sejalan dengan hasil kegiatan pengabdian masyarakat oleh Izzah Ismatul (Izzah, 2021).

Bersumber pada hasil post test yang dilaksanakan selaku wujud penilaian kegiatan masyarakat menampilkan kalau pengetahuan warga/ibu hamil sasaran bertambah dibanding saat sebelum kegiatan.

Tabel 1 menampilkan jumlah ibu hamil yang mengetahui tentang cara pencegahan malaria bertambah menjadi ( 95%) apabila dibanding dengan saat sebelum diedukasi lewat leaflet. Perihal ini sejalan dengan hasil riset Jauharie dalam Puji Lestari, et al yang melaporkan kalau pengetahuan tentang persalinan preterem bertambah setelah diintervensi memakai leaflet (Puji Lestari et al., 2021). Terdapat dua tipe pengetahuan dalam pokok bahasan manajemen pengetahuan, ialah pengetahuan implisit serta pengetahuan eksplisit (Wikipedia, 2022).

Pengetahuan dapat naik turun, ataupun baik lumayan, ataupun positif negatif dipengaruhi oleh banyak aspek, salah satunya adalah intervensi. Keahlian meresap data yang buat berikutnya berganti jadi pengetahuan pula dipengaruhi oleh media yang digunakan dalam penyampaian data tersebut. Leaflet ialah salah satu media yang efisien digunakan buat merubah seorang dari tidak ketahui jadi ketahui. Perihal ini jika kita mengacu pada manajemen pengetahuan. Media tersebut masuk ke dalam pengetahuan eksplisit. Terdapatnya penyuluhan yang dicoba pula dapat membuat pengetahuan seorang berganti dari tidak ketahui jadi ketahui. Dalam teori dikatakan terdapat sebagian media pengetahuan, salah satunya merupakan penyuluhan. Perihal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Notoatmodjo yang melaporkan kalau salah satu media dalam merubah pengetahuan seorang merupakan lewat penyuluhan (Puji Lestari et al., 2021).

Tabel 2. Hasil pemeriksaan RDT

Tabel 2 menampilkan dari 45 orang ibu hamil yang menjajaki test RDT cuma 2 (4%) orang yang dinyatakan positif terkena malaria.

Pengecekan malaria dengan mikroskop ataupun dengan rapid diagnostic test (RDT) direkomendasikan buat seluruh penderita yang dicurigai mengidap malaria. RDT malaria sangat berguna, terutama di wilayah dengan pelayanan mikroskopis kurang mencukupi. Perihal ini tingkatkan pemakaian RDT selaku fasilitas diagnostik malaria baik di wilayah endemis serta non endemis (Sukma, 2019). Perlengkapan ini umumnya digunakan apabila di wilayah tersebut merupakan terpencil serta puskesmasnya tidak mempunyai laboratorium yang mencukupi. Kelebihan dari perlengkapan ini merupakan hasil pemeriksaannya yang hasilnya bisa diketahui dengan cepat.

Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat di Puskesmas Genyem bisa tingkatkan kemandirian warga/ ibu hamil untuk melaksanakan upaya preventif, dan mengidentifikasi ciri serta indikasi penyakit malaria. Sikap mandiri tersebut jadi suatu yang sangat berarti dicoba oleh masyarakat warga. Sikap yang mencuat sebab didahului dengan proses bimbingan umumnya hendak melahirkan sikap yang langgeng serta sifatnya senantiasa (UMY, 2019).

Kegiatan pengabdian masyarakat yang sudah dilaksanakan pada bulan agustus tahun 2021 yang diiringi oleh 45 orang ibu hamil dengan membagikan bimbingan, deteksi dini malaria yang mengaitkan bidan Puskesmas dan warga yang diharapkan bisa membagikan kenaikan pengetahuan dampak jangka panjang kepada warga sasaran (Tabel 1 & 2).

Dengan bimbingan, diharapkan warga bisa belajar tentang penangkalan malaria, deteksi secepat bisa jadi ciri serta indikasi malaria sehingga dapat lekas mencari tempat pelayanan buat periksakan diri secepat bisa jadi. Belajar merupakan pergantian yang relatif permanen dalam sikap ataupun kemampuan sikap selaku hasil dari pengalaman ataupun latihan yang diperkuat. Belajar ialah akibat terdapatnya interaksi antara stimulus serta respons. Seorang dikira sudah belajar suatu bila ia bisa menampilkan pergantian perilakunya (Abdhul, 2021). Bagi teori ini, dalam belajar yang berarti merupakan input yang berbentuk stimulus serta output yang berbentuk respons (Wijaya, 2021).

Stimulus merupakan apa saja yang diberikan oleh regu dedikasi warga kepada ibu hamil, sebaliknya respons berbentuk respon ataupun asumsi ibu hamil terhadap stimulus yang diberikan oleh regu dedikasi warga tersebut. Proses yang terjalin antara stimulus serta respons tidak berarti buat dicermati sebab tidak bisa diamati serta tidak bisa diukur, yang bisa diamati merupakan stimulus serta respons. Oleh sebab itu, apa yang diberikan oleh regu dedikasi warga (stimulus) serta apa yang diterima oleh ibu-ibu berbadan dua (respons) wajib bisa diamati serta diukur.

Hasil belajar tadi diharapkan menimbulkan sikap positif yang senantiasa yang mencuat dari pemahaman warga itu sendiri, sehingga dapat senantiasa dijadikan pola sikap, walaupun petugas kesehatan ataupun regu dedikasi warga telah tidak terletak lagi di posisi tersebut. Keterlibatan warga dalam aktivitas dedikasi diharapkan meningkatkan pemahaman serta membuat warga tersebut merasa mempunyai aktivitas tersebut, sehingga mereka ingin ikut berpartisipasi dalam aktivitas tersebut tanpa wajib diperintah ataupun diancam-ancam.

Pemahaman serta rasa mempunyai tersebut ialah dorongan kepada warga supaya biar dalam waktu lain mereka senantiasa ingin melaksanakan aktivitas tersebut walaupun tanpa didampingi oleh petugas kesehatan ataupun regu dedikasi warga. Tidak hanya itu, pula dapat membuat warga mempunyai kemauan buat mengadakan aktivitas yang sama dengan memakai sumber energi yang mereka miliki sendiri, baik sumber energi manusia ataupun sumber dana, tanpa wajib menunggu dorongan maupun uluran tangan dari pemerintah ataupun pihak-pihak yang lain.

Perihal ini sejalan dengan teori yang melaporkan kalau pemahaman warga merupakan sesuatu perasaan ketahui serta paham atas apa yang sudah dicoba ataupun dipunyai oleh seorang buat menjadikan kehidupan bermasyarakat yang berjalan cocok dengan norma-norma yang terdapat buat menggapai sesuatu pergantian yang lebih baik (Evani, 2021).

Pemahaman merupakan perilaku seorang yang secara sukarela menaati seluruh peraturan serta sadar hendak tugas serta tanggung jawabnya (Riau, 2019). Bagi Kamus Besar Bahasa Indonesia, pemahaman merupakan keinsafan, kondisi paham, perihal yang dialami ataupun dirasakan oleh seorang (KEMENDIKBUD RI, 2021).

KESIMPULAN

Implikasi

Kegiatan pengabdian masyarakat ini terbukti dapat meningkatkan pengetahuan khayalak sasaran tentang pencegahan malaria, sekaligus juga dapat menjaring secara dini ibu hamil yang positif malaria.

Kekurangan Kajian

Perubahan perilaku tidak diamati dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini, disebabkan karena masih dalam kondisi pandemik.

Published

2022-05-31

How to Cite

Lestari, M., Iriani, F. A., & Amal, F. (2022). Malaria Prevention and Checkup Education for Pregnant Women. Jurnal Inovasi, Pemberdayaan Dan Pengabdian Masyarakat, 2(1), 1–7. https://doi.org/10.36990/jippm.v2i1.438

Issue

Section

Articles

Citation Check