Formation of Peer Groups as an Effort to Prevent HIV/AIDS in Adolescents

Authors

  • Muji Lestari Poltekkes Kemenkes Jayapura, Indonesia
  • Fachry Amal Poltekkes Kemenkes Jayapura, Indonesia https://orcid.org/0000-0002-9497-1515
  • Ellen R.V Purba Poltekkes Kemenkes Jayapura, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.36990/jippm.v3i1.748

Keywords:

Peer groups, HIV/AIDS, Adolescents

Abstract

As part of efforts to prevent HIV/AIDS among adolescents, especially high school students, it is considered important to approach using educational strategies through peer groups. This community service activity was carried out at Jayapura City High School in a group of teenage secondary education students. Community Service was carried out in August 2022 by conducting education and training on HIV/AIDS using pocket books in the Papuan language and forming peer groups. The results of the activities were measured using a knowledge questionnaire. There are differences in knowledge before and after providing education and education to community service participants.

PENDAHULUAN

Angka kejadian kasus infeksi Human immunodeficiency virus (HIV) dan infeksi jangka panjangnya, Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) terus meningkat, dan terutama pada anak dan remaja. Masalah HIV di Provinsi Papua, Indonesia berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua, pada triwulan I 2019 terdapat 40,805 kasus infeksi HIV/AIDS dengan infeksi HIV 15,935, dan AIDS 24,870 (Dinas Kesehatan Provinsi Papua, 2020).

Sebagai upaya promotif dan preventif masalah HIV/AIDS pada klaster anak dan remaja, digunakan pendekatan kelompok sebaya. Berdasarkan panduan teknis yang diterbitkan oleh Badan kesehatan dunia, pelibatan sebaya sebagai agen dalam pelaksanaan layanan kesehatan merupakan strategi utama (World Health Organization (WHO), 2019).

Penelitian terdahulu tentang pelibatan sebaya dalam mencegah penyakit HIV/AIDS dilakukan oleh Visser (2007), bahwa aspek kesehatan mental, dan kontrol diri merupakan pondasi yang dapat dibangun melalui kelompok sebaya. Berdasarkan hasil penelitian tentang penggunaan media buku saku berbahasa lokal Papua (Lestari & Amal, 2022) yang efektif untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang penyakit HIV/AIDS.

METODE

Kegiatan ini merupakan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan pada bulan Agustus 2022. Partisipan Pengabmas adalah siswa pendidikan menengah di salah satu SMU Kota Jayapura, total peserta berjumlah 25 orang.

Tahapan Pengabmas dengan pelatihan dan edukasi kesehatan menggunakan buku saku (Lestari & Amal, 2022). Peserta dibagi ke dalam 5 kelompok yang masing-masing terdiri atas 5 orang. Sesi pelatihan berlangsung selama tiga hari, dengan total jam tatapmuka pembelajaran adalah 9 jam. Selama pelatihan, selain penyampaian materi, terdapat simulasi cara edukasi kepada sejawat yang dilakukan oleh peserta.

Pada tahap akhir pelatihan, peserta dibagi kembali ke dalam 2 kelompok besar dan diberi tugas untuk mempresentasikan materi yang secara bebas disusun oleh setiap kelompok.

Digunakan indikator pengetahuan untuk mengukur keberhasilan pelatihan dan edukasi peserta. Terdapat kuesioner yang diujikan pada sebelum dan setelah edukasi kesehatan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Peserta pelatihan terdiri atas siswa yang berasal dari kelas X, XI, dan XII. Pengelompokan tidak digabungkan antar siswa berbeda kelas, sehingga terdapat 2 kelompok pada kelas X, 1 kelompok pada kelas XI, dan 2 kelompok pada kelas XII.

Gambar 1. Dokumentasi Pelaksanaan Pengabmas

Pelibatan remaja dalam aktivitas promosi kesehatan bertujuan untuk meningkatkan peran serta remaja dalam proses pengambilan keputusan yang akan kembali kepada mereka sendiri. Dikatakan oleh Aceves-Martins et al. (2019) bahwa keikutsertaan remaja pada berbagai aktivitas seperti aktivitas kelompok, layanan kesehatan, dan penyusunan kebijakan akan berdampak terhadap perbaikan kondisi kesehatan dan mencegah penyakit. Hasil penelitian Kose et al. (2021) bahwa dalam konteks penyakit HIV/AIDS dapat dilakukan peningkatan kapasitas di tingkat sekolah dengan topik edukasi stigma dan kesehatan reproduksi, perawatan penyakit HIV, kerjasama dengan pusat kesehatan masyarakat untuk meningkatkan cakupan pelayanan HIV/AIDS, dan dukungan psikososial.

Keterkaitan antara pelibatan remaja dalam seluruh proses promosi kesehatan selain diupayakan melalui sekolah, termasuk di pusat kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan yang difokuskan yang terpusat kepada upaya pencegahan dan pengobatan penyakit HIV/AIDS. Terdapat program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) yang mulai tahun 2018 diatur secara terstrukur oleh Pemerintah (Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, 2018).

Sebagai peningkatan kesehatan remaja, berbagai penelitian mengkonfirmasi bahwa domain pengetahuan adalah aspek yang penting untuk diupayakan. Kumbani et al. (2023) melalui penelitiannya bahwa aktivitas kelompok secara efektif dapat meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan HIV.

Tabel 1. Pengetahuan Peserta tentang Pencegahan HIV/AIDS Sebelum dan Setelah Edukasi dan Pelatihan

Hasil Pengabmas ini menunjukkan bahwa domain pengetahuan mengalami peningkatan setelah edukasi dan pelatihan (Tabel 1). Kegiatan yang difokuskan di sekolah (Gambar 1).

Peningkatan pengetahuan tentang penyakit HIV/AIDS merupakan salah satu upaya pencegahan dan perbaikan kesehatan remaja. Pada umumnya kelompok remaja, baik yang tergabung dengan program pemerintah melalui PKPR maupun yang tidak, masih tetap memerlukan kontrol dan monitor untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku yang baik (Fiolita & Widyawati, 2016).

KESIMPULAN

Implikasi

Telah terbentuk kelompok sebaya yang memberikan informasi dan edukasi pencegahan HIV/AIDS.

Kekurangan

Efektivitas kelompok sebaya dalam memberikan informasi dan edukasi pencegahan HIV/AIDS tidak dievaluasi.

References

Aceves-Martins, M., Aleman-Diaz, A. Y., Giralt, M., & Solà, R. (2019). Involving young people in health promotion, research and policy-making: Practical recommendations. International Journal for Quality in Health Care, 31(2), 147–153. https://doi.org/10.1093/intqhc/mzy113

Dinas Kesehatan Provinsi Papua. (2020). Profil Kesehatan Provinsi Papua 2019 [unpublished document].

Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak. (2018). Buku Pedoman Standar Nasional Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR). Kementerian Kesehatan.

Fiolita, R. E. & Widyawati. (2016). Efektivitas Implementasi Program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) Terhadap Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Remaja di Kecamatan Nglipar Kabupaten Gunungkidul [Undergraduate Thesis, Universitas Gadjah Mada]. http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/98212

Kose, J., Lenz, C., Akuno, J., Kiiru, F., Odionyi, J. J., Otieno-Masaba, R., Okoth, E. A., Woelk, G., Leselewa, S., Fraaij, P. L., & Rakhmanina, N. (2021). Supporting adolescents living with HIV within boarding schools in Kenya. PLOS ONE, 16(12), e0260278. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0260278

Kumbani, L. C., Jere, D. L., Banda, C. K., Chang, C., Liu, L., McCreary, L. L., Patil, C. L., & Norr, K. F. (2023). A peer group intervention implemented by community volunteers increased HIV prevention knowledge. BMC Public Health, 23(1), 301. https://doi.org/10.1186/s12889-022-14715-3

Lestari, M., & Amal, F. (2022). Buku Saku Berdialek Papua sebagai Media Edukasi Pencegahan HIV/AIDS bagi Remaja. Jurnal Kesehatan, 15(2), 133–138.

Visser, M. (2007). HIV/AIDS prevention through peer education and support in secondary schools in South Africa. SAHARA-J: Journal of Social Aspects of HIV/AIDS, 4(3), 678–694. https://doi.org/10.1080/17290376.2007.9724891

World Health Organization (WHO). (2019). Adolescent friendly health services for adolescents living with HIV: from theory to practice. Technical Brief. World Health Organization.

Published

2023-05-15 — Updated on 2023-05-17

Versions

How to Cite

Lestari, M., Amal, F., & Purba, E. R. (2023). Formation of Peer Groups as an Effort to Prevent HIV/AIDS in Adolescents. Jurnal Inovasi, Pemberdayaan Dan Pengabdian Masyarakat, 3(1), 1–5. https://doi.org/10.36990/jippm.v3i1.748 (Original work published May 15, 2023)

Issue

Section

Articles

Citation Check

Funding data