Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer
Articles
Published: 2022-11-30

Intervensi Keluarga tentang Pemberian ASI Eksklusif melalui Perspektif Budaya Kaili

Poltekkes Kemenkes Palu
Poltekkes Kemenkes Palu
Poltekkes Kemenkes Palu
Poltekkes Kemenkes Palu

License

How to Cite

Masulili, F., Umar, N., Iwan, I., & Jurana, J. (2022). Intervensi Keluarga tentang Pemberian ASI Eksklusif melalui Perspektif Budaya Kaili. Jurnal Inovasi, Pemberdayaan Dan Pengabdian Masyarakat, 2(2). https://doi.org/10.36990/jippm.v2i2.702

Abstract

Penyebab ASI eksklusif tidak sukses bukan hanya karena alasan kurangnya pengetahuan atau persepsi yang salah tentang menyusui dan ibu kembali bekerja, tetapi juga karena tradisi. Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan beberapa anggota masyarakat dan seorang tokoh masyarakat (etnis Kaili di Palu), yang menyatakan bahwa kebiasaan ibu-ibu dalam memberikan makanan ke anaknya dimulai dari bayi baru lahir, diberikan madu dibibirnya dengan tujuan bahwa semua yang keluar dari bibir anak manis-manis, terutama ucapannya. Makanan yang diberikan berikutnya adalah ASI, kemudian sekitar usia dua minggu bayi diberikan pisang kecil yang dikerok, dihaluskan, dan dimasukkan kedalam air mendidih dengan maksud agar pisang tersebut menjadi matang, setelah pisang tadi matang dan dingin kemudian diberikan ke bayi. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu memberikan pengetahuan kepada keluarga ibu hamil tentang nutrisi ibu hamil dengan menggunakan bahan makanan local Suku Kaili yang dapat menunjang gizi ibu hamil saat hamil dan saat menyusui, serta tentang ASI Eksklusif dan cara menyusui yang benar sehingga dapat memotivasi dan mendukung ibu hamil disaat hamil serta saat menyusui anaknya setelah lahir sehingga tercapai pemberian ASI Eksklusif dan dilanjutkan menyusui sampai 2 tahun. Tindakan yang dilakukan yaitu memberikan penyuluhan kepada keluarga tentang nutrisi ibu hamil dan ASI Eksklusif serta cara menyusui yang benar. Jumlah sasaran 20 orang. Hasil kegiatan yaitu pengetahuan keluarga tentang nutrisi ibu hamil mengalami peningkatan dari 15 peserta (75%) dengan pengetahuan baik, menjadi 19 peserta (95%). Pengetahuan keluarga tentang ASI Eksklusif sebagian besar sudah mempunyai pengetahuan baik yaitu 16 peserta (80%), setelah diberi penyuluhan terjadi peningkatan pengetahuan hanya pada 2 peserta dengan pengetahuan kurang menjadi pengetahuan cukup. Sikap keluarga tentang pemberian nutrisi pada ibu hamil mengalami peningkatan dari 17 peserta (85%) menjadi 18 peserta (90%) dengan sikap baik. Sikap keluarga tentang pemberian ASI Eksklusif terjadi peningkatan sikap baik dari 12 peserta (60%) menjadi 16 peserta (80%). Kesimpulan bahwa kegiatan pengabmas ini dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap keluarga yang pada dasarnya sebelum diberikan penyuluhan sebagian besar sudah memiliki pengetahuan dan sikap yang baik tentang nutrisi ibu hamil dan ASI Eksklusif. Saran kepada Puskesmas Wani untuk senantiasa tetap meningkatkan pengetahuan masyarakat dan motivasi terkait nutrisi ibu hamil dan ASI Eksklusif untuk menunjang keberhasilan pencapaian pemberian ASI Eksklusif pada bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Wani.

UN/PBB SDGs

This output contributes to the following UN Sustainable Development Goals (SDGs)/Artikel ini berkontribusi pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB berikut

SDG 3 good-health-and-well-being

Endorse

Usage Statistics Information

Abstract viewed = 233 times