Analisis Penerapan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) di Bagian Assembling terhadap Produktivitas Kerja Perekam Medis RSUD AL Ihsan Provinsi Jawa Barat

Authors

  • Medina Hasna Putri Politeknik Piksi Ganesha, Indonesia
  • Annisa Ulfah Politeknik Piksi Ganesha, Indonesia
  • Matoeari Soelistijaningroem Politeknik Piksi Ganesha, Indonesia

Keywords:

Occupational Health Safety, Assembling, Productivity

Abstract

This study aims to determine the application of occupational health safety (OHS) in the assembling section to the work productivity of medical recorders at Al Ihsan Hospital, West Java Province. The research method used is a quantitative method. Data collection is done by observation, questionnaires and literature studies. The sampling technique used the Slovin formula with a degree of retention of the desired population of 10%, taking a sample of 31 respondents of medical record unit officers. Based on the results of the study, the effect of the application occupational health safety (OHS) in the assembling section on the work productivity of medical recorders is 93.2% while the remaining 6.8% is influenced by other variables not examined by the author. The problems found in this study are 1) There is no specific SOP, 2) lack of awareness of medical record employees in the assembling section in using PPE, 3) lack of caution in the use of work equipment, 4) the existence of inadequate facilities in the assembling room. The advice given to the hospital should: 1) make and enforce a special SOP regarding (OHS) in the assembling section, 2) remind each other between employees in using PPE, 3) be careful in the use of work equipment, 4) apply for repairs to inadequate facilities.

PENDAHULUAN

Meningkatnya pertumbuhan manusia setiap tahunnya membuat pemerintah berusaha untuk meningkatkan kebutuhan setiap individu, salah satunya adalah kesehatan. Kesehatan sangat penting bagi setiap individu untuk meningkatkan kualitas hidup.

Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara menyeluruh dan menyelenggarakan rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat. Bagaimanapun, rumah sakit adalah layanan kelas atas, tentu harus ada layanan yang lebih baik. Masyarakat yang datang ke rumah sakit untuk berobat memiliki harapan yang tinggi terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan. Karena masyarakat percaya bahwa kualitas pelayanan rumah sakit harus berkualitas dengan dukungan institusi, maka sumber daya manusia rumah sakit lebih mampu menangani masalah kesehatannya.

Menurut Permenkes (PMK) Nomor 24 Tahun 2022 Rekam Medis adalah dokumen yang berisikan data identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

Mengingat semua kegiatan rekam medis dilakukan oleh bagian sumber daya manusia yang secara langsung merupakan subyek yang paling berpengaruh bagi kelancaran berbagai proses, maka perlindungan keselamatan dan kesehatan karyawan bagian rekam medis harus sangat diperhatikan. K3 (Keselamatan Kesehatan kerja) merupakan sistem perlindungan tenaga kerja. K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja) terjadi di rumah sakit harus dapat menjamin kenyamanan karyawan saat bekerja untuk mencegah tingkat kecelakaan dan meningkatkan produktivitas kerja. Menurut Edy Sutrisno (2019, p.100) Produktivitas kerja merupakan sikap mental, sikap mental yang selalu mencari perbaikan terhadap apa yang telah ada. Suatu keyakinan bahwa seseorang dapat melakukan pekerjaan lebih baik hari ini daripada hari kemarin dan hari esok lebih baik hari ini.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis di RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat sudah berjalan dengan baik namun masih ada permasalahan dalam pelaksanaan yang mempengaruhi produktivitas kerja. Dalam praktek kerja lapangan penulis menemukan bahwa adanya syarat keselamatan dan Kesehatan kerja yang belum terpenuhi, diantara 1) tidak digunakannya Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker,sarung tangan, dan alas kaki yang tidak menunjang keselamatan ( sepatu), hal ini secara konsep dapat mempengaruhi produktivitas kerja karena tidak sesuai dengan indikator kemampuan yaitu kurangnya profesionalisme dalam bekerja 2) kurangnya kesadaran pegawai rekam medis akan aspek keselamatan dan Kesehatan kerja seperti ditemukanya beberapa debu pada lemari penyimpanan, adanya ceceran bekas staples di lantai terutama di ruang assembling, suhu ruangan yang panas maka dari permasalahan tersebut ruang kerja yang ada belum memenuhi kriteria ruang kerja yang aman dan sehat. Hal ini pun secara konsep dapat mempengaruhi produktivitas kerja karena mempengaruhi semangat kerja pegawai

METODE

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif. Pendekatan penelitian kuantitatif sebagaimana dikemukakan oleh sugiyono (2018: 15) diartikan sebagai penelitian berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menggambarkan dan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian ini berlokasi di RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember-Februari

Populasi penelitian menurut Sugiyono (2019:126) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; subjek/objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun yang dijadikan populasi pada penelitian ini yaitu petugas unit rekam medis RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat.

Dalam penelitian ini, penulis mengambil sampling dengan Teknik pengambilan sampel pada penelitian variabel dengan menggunakan rumus slovin, sedangkan untuk mengukur produktivitas kerja, penulis mengambilresponden 31 orang petugas unit rekam medis.

Menurut Sugiyono (2018:229) observasi merupakan teknik pengumpulan data yang mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain.

Kuesioner

Kuesioner menurut (Sujarweni, 2020:94) merupakan suatu instrumen pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan beberapa pernyataan atau pertanyaan tertulis kepada para responden untuk mereka jawab.

Peneliti mengumpulkan data dengan mengambil teori-teori dari buku ilmiah dengan kajian-kajian pustaka yang berhubungan dengan judul penelitian dan untuk mengetahui permasalahan yang sedang diteliti.

Teknik Analisis Data

Sugiyono, 2018:267 menyatakan uji validitas merupakan persamaan datayang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang diperoleh langsung yangterjadi pada subyek penelitian. Uji validitas digunakan untuk mengukurvalid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan validjika pernyataan pada kuesioner mampu mengungkapkan yang akan diukur olehkuesioner tersebut. Uji validitas pada setiap pertanyaan apabila rhitung > r tabel pada taraf signifikan (? = 0,05) maka instrument itudianggap tidak valid dan jika r hitung < r tabel maka instrumentdianggap tidak valid.

Menurut Sugiyono (2018:268) uji reliabilitas adalah derajatkonsistensi dan stabilitas data atau temuan. Data yang tidak reliabel,tidak dapat diproses lebih lanjut karena akan menghasilkan kesimpulanyang bias. Suatu alat ukur yang dinilai reliabel jika pengukurantersebut menunjukan hasil-hasil yang konsisten dari waktu ke waktu. Ujireliabilitas dilakukan setelah uji validitas dan diuji merupakanpernyataan atau pertanyaan yang sudah valid. Cronbach’s alpha yangbesarnya antara 0,50-0,60. Dalam penelitian ini peneliti memilih 0,60sebagai koefisien reliabilitasnya. Adapun kriteria dari pengujianreliabilitas adalah jika nilai cronbach’s alpha ? > 0,60 maka instrumen memilikireliabilitas yang baik dengan kata lain instrument adalah reliabel atauterpercaya. Jika nilai cronbach’s alpha < 0,60 maka instrumen yang diujitersebut adalah tidak reliable.

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah suatu hipotesis sebaiknya diterima atau ditolak. Hipotesis ini berkaitan dengan adatidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terkait. Menurut Siregar (2013:338), koefisien determinasi adalah angka yangdigunakan untuk mengetahui kontribusi atau pengaruh antar variabel.Digunakan untuk mengetahui seberapa besar persentase dampak variabel X terhadap variabel Y, maka penulis menggunakan analisis koefisiendeterminasi yang diperoleh dengan mengkuadratkan koefisien korelasinya.

HASIL

Coefficients
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std Error Beta
1 (Constant) -1.117 1.639 -.682 .501
TOTAL_X 1.026 .052 .965 19.886 .000
a. Dependent Variable: TOTAL_Y
Table 1. Hasil Uji Hipotesis T

Hasil Uji t Hipotesis di atas menunjukan thitung 19,886 dengan nilai ttabel sebesar 2,048. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, karena nilai thitung ? ttabel , artinya bahwa penerapan keselamatan Kesehatan kerja (K3) di bagian assembling berpengaruh terhadap produktivitas kerja perekam medis RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat.

Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .965 .932 .929 .87475
a. Predictors: (Constant), TOTAL_X
Table 2. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Berdasarkan hasil perhitungan diatas dapat dihasilkan nilai koefisien determinasi penerapan keselamatan Kesehatan kerja (K3) di bagian Assembling terhadap produktivitas kerja perekam medis 93,2% sedangkan sisanya 6,8% dipengaruhi oleh variabel lain.

PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis di RSUD Al IhsanProvinsi Jawa Barat sudah berjalan dengan baik namun masih adapermasalahan dalam pelaksanaan yang mempengaruhi produktivitas kerja.Dalam praktek kerja lapangan penulis menemukan bahwa adanya syaratkeselamatan dan Kesehatan kerja yang belum terpenuhi, diantara 1) tidakdigunakannya Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker,sarung tangan, danalas kaki yang tidak menunjang keselamatan ( sepatu), hal ini secarakonsep dapat mempengaruhi produktivitas kerja karena tidak sesuai denganindikator kemampuan yaitu kurangnya profesionalisme dalam bekerja 2)kurangnya kesadaran pegawai rekam medis akan aspek keselamatan danKesehatan kerja seperti ditemukanya beberapa debu pada lemaripenyimpanan, adanya ceceran bekas staples di lantai terutama di ruangassembling, suhu ruangan yang panas maka dari permasalahan tersebutruang kerja yang ada belum memenuhi kriteria ruang kerja yang aman dansehat. Hal ini pun secara konsep dapat mempengaruhi produktivitas kerjakarena mempengaruhi semangat kerja pegawai.

Beberapa permasalahan yang terjadi berkaitan dengan Penerapan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) di bagian Assembling Terhadap Produktivitas Kerja Perekam Medis RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa barat yaitu : 1) Belum adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) khusus mengenai keselamatan Kesehatan kerja (K3) di bagian assembling RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat. 2) Kurangnya tingkat kesadaran pegawai rekam medis di bagian assembling dalam menggunakan alat pelindung diri. 3) Kurangnya kehati-hatian dalam penggunaan peralatan kerja. 4) Adanya fasilitas yang tidak memadai seperti atap bocor, jika saat terjadi hujan yang bisa membahayakan berkas Rekam Medis dan petugas assembling di ruangan. Adapun upaya untuk pemecahan masalah yang berkaitan dengan Analisis Penerapan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) di bagian Assembling Terhadap Produktivitas Kerja Perekam Medis RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat yaitu: 1) Petugas melakukan pekerjaan sesuai dengan arahan kepala unit terkait keselamatan kesehatan kerja (K3). 2) Menegur secara langsung pada pegawai yang kedapatan tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) 3) Petugas menggunakan peralatan kerja secara hati-hati. 4) Memindah Kan berkas ke tempat yang lebih aman dan petugas berpindah tempat bekerja sementara.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dengan menggunakan SPSSversi 20, diperoleh nilai thitung sebesar 19,886 dengan nilaittabel sebesar 2,048 yang menyatakan adanya pengaruh penerapan keselamatan kesehatan kerja (K3) di bagian assembling terhadapproduktivitas kerja perekam medis RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Baratdengan besaran pengaruh sebesar 93,2% sedangkan sisanya 6,8% dipengaruhi oleh variabel lain.

Permasalah yang timbul pada penerapan keselamatan kesehatan kerja(K3) di bagian assembling terhadap produktivitas kerja perekam medisRSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat yaitu: Belum adanya StandarOperasional Prosedur (SOP) khusus mengenai keselamatan Kesehatan kerja(K3), kurangnya tingkat kesadaran pegawai rekam medis di bagianassembling dalam menggunakan APD, Kurangnya kehati-hatian dalampenggunaan peralatan kerja, adanya fasilitas yang tidak memadai diruangan assembling

Upaya pemecahan masalah mengenai penerapan keselamatan kesehatankerja (K3) di bagian assembling terhadap produktivitas kerja perekammedis RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat yaitu: Petugas melakukanpekerjaan sesuai dengan arahan kepala unit terkait keselamatan kesehatankerja (K3), Menegur secara langsung pada pegawai yang kedapatan tidakmenggunakan alat pelindung diri (APD), Petugas menggunakan peralatankerja secara hati-hati, Memindah Kan berkas ke tempat yang lebih amandan petugas berpindah tempat bekerja sementara.

Saran

  1. Sebaiknya perlu membuat dan memberlakukan SOP khusus mengenai keselamatan kesehatan kerja (K3) di bagian assembling.
  2. Sebaiknya saling mengingatkan antar pegawai terutama di bagian assembling dalam menggunakan alat pelindung diri.
  3. Petugas selalu berhati-hati dalam penggunaan peralatan kerja untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja.
  4. Unit Rekam Medis terutama di bagian assembling sebaiknya mengajukan pembetulan pada fasilitas yang tidak memadai.

DAFTAR PUSTAKA

Permenkes RI No.24 Tahun 2022, Tentang Rekam Medis

Permenkes No.4 Tahun 2018 Pasal 1, Tentang Kewajiban Rumah Sakit DanKewajiban Pasien

Permenkes RI No.3 Tahun 2020, Tentang Klasifikasi Dan Perizinan RumahSakit

Permenkes RI No.24 Tahun 2022, Tentang Rekam Medis

Edy Sutrisno. (2019). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PrenadaMedia Group.

Candrianto. (2020). Pengenalan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (I).Literasi Nusantara.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif danR&D’. Alfabeta. Bandung.

Sugiyono.(2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, danR&D. Bandung:Alfabeta.

Sujarweni, V. W. (2020). Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi.Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Published

2023-07-31

How to Cite

Putri, M. H., Ulfah, A., & Soelistijaningroem, M. (2023). Analisis Penerapan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) di Bagian Assembling terhadap Produktivitas Kerja Perekam Medis RSUD AL Ihsan Provinsi Jawa Barat. Health Information : Jurnal Penelitian, 15(1), e1000. Retrieved from https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/hijp/article/view/1000

Issue

Section

Journal Supplement

Citation Check