Pengaruh Kelengkapan Formulir Resume Medis Rawat Inap Terhadap Mutu Rekam Medis Di Rsud Majalaya

Authors

  • Lafani Nur Aeni Politeknik Piksi Ganesha, Indonesia
  • Irda Sari Politeknik Piksi Ganesha, Indonesia

Keywords:

Medical resume, Form completeness, Health care service, Quality of medical records

Abstract

The discharge summary, also known as a medical resume, is a concise compilation of the entire period of patient care and treatment, encompassing the efforts made by medical staff and relevant parties. Typically, it includes information about the type of treatment provided, the patient's condition upon discharge, and follow-up plans. In this study, the focus is directed towards examining how the completeness of the inpatient medical resume form affects the quality of medical records at RSUD Majalaya. The results of the statistical analysis with a significance level of ? = 5% (0.05) or a confidence level of 95% indicate a significant impact of 46.5% from the completeness of the inpatient medical resume on the quality of medical records. Some identified issues include: (1) Incomplete components of the inpatient medical resume form. (2) Delays in information entry, affecting coding processes, insurance claims, and reporting to hospital management. (3) Suboptimal supervision and awareness among medical personnel. Based on the research findings, it can be concluded that the completeness of the medical resume at RSUD Majalaya is still not optimal, as there are still several sections that remain unfilled or have not been completed by authorized doctors or personnel responsible for filling out the form.

PENDAHULUAN

Kemajuan teknologi informasi telah merambah berbagai sektor dan dimensi kehidupan dengan luas. Salah satu contohnya terlihat dalam sektor kesehatan, di mana layanan kesehatan juga turut mengaplikasikan perkembangan teknologi baik dalam penyelenggaraan aspek klinis maupun non-klinis untuk pasien (Ansori et al., 2022)

Pelayanan kesehatan meliputi usaha dalam mengobati serta mencegah penyakit, dilakukan oleh tenaga medis untuk memperbaiki dan menjaga kesehatan bersama masyarakat. Sasarannya adalah mencapai tingkat kesehatan yang memenuhi harapan dan kebutuhan masyarakat dengan cara pelayanan yang efisien dan efektif.

Rumah Sakit adalah lembaga pelayanan kesehatan yang menyediakan perawatan lengkap bagi pasien, termasuk rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat (Handayani et al., 2021). Regulasi mengenai tugas dan tanggung jawab rumah sakit telah diatur sejak zaman kuno (Handayani et al., 2021). Pengaturan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan serta aksesibilitasnya kepada masyarakat, demi mencapai tingkat kesehatan optimal.

Rumah sakit adalah salah satu lembaga pelayanan publik di bidang kesehatan. Organisasi ini terdiri dari berbagai tenaga profesional dengan latar belakang ilmu yang beragam, dengan harapan mereka dapat menyediakan layanan kesehatan yang berkualitas tinggi kepada masyarakat. Dalam era saat ini, kualitas layanan memainkan peranan krusial dalam memenangkan persaingan untuk memenuhi harapan konsumen. Mutu layanan memiliki peranan penting dalam menjaga eksistensi rumah sakit, dan salah satu aspek kualitas layanan di rumah sakit adalah mutu pelayanan rekam medis.

Dalam menjalankan pelayanan kesehatan, rumah sakit harus dapat menghasilkan data dan informasi kesehatan yang berguna untuk meningkatkan derajat kesehatan yang lebih baik untuk masyarakat. Satu diantara upaya untuk menghasilkan informasi kesehatan adalah dengan diselenggarakannya rekam medis (Ulfa & Widjaya, 2017). Dokumen rekam medis berperan sebagai sumber informasi yang memuat data identitas pasien, catatan pemeriksaan, jenis pengobatan, layanan yang diberikan, dan langkah lain yang telah diterapkan pada pasien (Saepudin & Sari, 2021). Rekam medis harus mematuhi pedoman operasional yang telah ditetapkan oleh rumah sakit, yakni dengan memastikan kecepatan, ketepatan, ketelitian, kelengkapan, serta mengandung informasi yang sepenuhnya akurat, yang nantinya akan meningkatkan kualitas perawatan medis dan efisiensi layanan kesehatan di lingkungan rumah sakit. Pelaksanaan ini ditegakkan oleh tenaga ahli yang memiliki kompetensi dan pemahaman mendalam dalam domain rekam medis (Sukma & Siswati, 2017).

Aktivitas rekam medis memiliki peran yang sangat signifikan di lingkungan rumah sakit dan fasilitas layanan kesehatan lainnya, sebab dokumen ini menjadi sumber utama informasi yang mencakup baik data medis maupun data personal pasien. Isinya merangkum berbagai jenis layanan dan langkah yang diberikan oleh tenaga medis, termasuk dokter, perawat, dan staf kesehatan lainnya, dari saat pasien masuk untuk perawatan hingga saat mereka meninggalkan fasilitas tersebut, baik dalam keadaan sehat maupun tidak.

Kelengkapan pengisian informasi dalam rekam medis memiliki dampak yang signifikan pada kualitas keseluruhan rekam medis. Kualitas dokumen rekam medis dapat dianggap sebagai cerminan dari keadaan sebenarnya, dan oleh karena itu, kekurangan dalam rekam medis dapat berdampak pada kualitas keseluruhan rekam medis itu sendiri. Oleh karena itu, hal ini menjadi suatu keharusan bagi semua profesional di bidang pelayanan kesehatan untuk memastikan pelaksanaan rekam medis yang berkualitas. Salah satu langkah yang dapat diambil adalah melalui pengisian formulir resume medis secara komprehensif dan akurat (Mangentang, 2015).

Resume medis merupakan segala ringkasan informasi penting menyangkut pasien dan bisa dijadikan sebagai dasar untuk melakukan tindakan yang lebih lanjut. Oleh karena itu, resume medis harus segera dibuat ketika pasien diizinkan pulang dari rumah sakit. Resume medis harus singkat dan hanya menjelaskan informasi penting tentang penyakit, pemeriksaan dan tindakan yang dilakukan pengobatannya (Yanuar & Yanti, 2019).

Resume Medis adalah ringkasan dari riwayat penyakit pasien selama masa perawatan yang memerlukan analisis mendalam. Ini merupakan hak bagi pasien untuk memperoleh ringkasan ini sebelum mereka pulang, dan juga penting untuk keperluan penagihan kepada asuransi atau pihak yang membayar sebagai bukti pemberian layanan medis. Resume medis ini berisi informasi tentang identitas pasien, diagnosis, rangkuman hasil pemeriksaan fisik dan uji penunjang, diagnosis akhir, pengobatan dan langkah-langkah selanjutnya, serta nama dan tanda tangan dokter yang memberikan perawatan. Keseluruhan sinopsis kesehatan yang diisi dengan lengkap dan akurat memiliki dampak penting terhadap kelengkapan dokumentasi rekam medis, menjaga mutu layanan di fasilitas kesehatan (Rima Rismawati & Irda Sari, 2023).

Pengisian resume  medis yang tidak lengkap akan berdampak pada informasi didalamnya bahkan  berdampak  juga  pada  mutu  rekam  medis itu  sendiri,  serta menurut Kamsi dalam (Oky Hermawan Saputra, 2021) dapat berakibat pada pelayanan pasien dan tingkat IMR (Incomplete Medical Record) menjadi tinggi.

Melakukan analisis atas ketidaklengkapan dalam catatan medis merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan rekam medis. Tujuan utamanya adalah mengidentifikasi kekurangan dalam rekam medis sesuai standar yang telah ditetapkan, dengan maksud untuk memastikan akurasi dan kelengkapan rekam medis. Sesuai dengan KEPMENKES RI NO. 129/Menkes/SK/II/2008 mengenai Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, persyaratan pengisian rekam medis harus mencapai 100% dalam waktu 1x24 jam setelah pasien keluar dari rumah sakit (Fadhilah et al., 2021). Dalam konteks penelitian yang dilakukan di RSUD Majalaya, teridentifikasi beberapa permasalahan terkait pengisian formulir resume medis pasien rawat inap. Salah satu permasalahan yang muncul adalah ketidaklengkapan dalam pengisian formulir resume medis pasien rawat inap, termasuk ditemukan kasus dokter yang tidak melengkapi formulir resume medis dengan seksama. Hal ini mendorong penulis untuk mengadakan penelitian berjudul “Pengaruh Kelengkapan Formulir Resume Medis Rawat Inap Terhadap Mutu Rekam Medis di RSUD Majalaya”. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dampak dari kelengkapan formulir resume medis rawat inap terhadap kualitas rekam medis di RSUD Majalaya.

METODE

Metode penelitian yang diterapkan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif, yang bertujuan untuk memberikan gambaran atau penggambaran obyektif tentang kondisi tertentu (Notoatmodjo, 2018). Dalam penelitian ini, terdapat dua jenis variabel, yaitu variabel independen (variabel bebas) yang disebut sebagai Variabel X, yang berkaitan dengan kelengkapan resume medis rawat inap, dan variabel dependen (variabel terikat) yang disebut sebagai Variabel Y, yang berhubungan dengan mutu rekam medis. Sampel penelitian diambil secara penuh, yang juga dikenal sebagai sampling sensus, di mana semua anggota populasi menjadi bagian dari sampel. Oleh karena itu, jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 35 orang.

Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah menggunakan skala ordinal. Skala ordinal merujuk pada jenis skala pengukuran yang tidak hanya mengidentifikasi kategori, tetapi juga menggambarkan peringkat dari konstruk yang sedang diukur. Data dikumpulkan melalui observasi, penggunaan kuesioner, dan pencarian informasi dari sumber-sumber tertulis. Analisis data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak statistik SPSS, sesuai dengan metodologi yang diuraikan oleh (Sugiyono, 2016).

HASIL

Penelitian dilaksanakan di RSUD Majalaya dengan jumlah sampel yaitu dokumen resume medis pasien rawat inap sebanyak 1600 dokumen resume medis.

Figure 1. Diagram Presentase Kelengkapan Resume Medis Rawat Inap di RSUD Majalaya

Berdasarkan data yang tergambar dalam Diagram 1 di atas, dapat diuraikan bahwa persentase kelengkapan formulir resume medis mencapai 79,4%, mewakili sebanyak 1270 dokumen resume medis. Sebaliknya, persentase ketidaklengkapan formulir resume medis mencapai 20,6%, yang merujuk pada 330 dokumen resume medis. Analisis deskriptif didasarkan pada tanggapan dari 35 petugas rekam medis yang mengisi kuesioner. Data ini mencerminkan evaluasi mengenai hubungan antara kelengkapan lembaran resume medis dengan mutu rekam medis di RSUD Majalaya.

Figure 2. Hasil Kuesioner Pada Petugas Rekam Medis di RSUD Majalaya

Dasar pengambilan keputusan uji validitas berdasarkan nilai r hitung dengan r tabel:

rhitung> r tabel = valid.

rhitung< r tabel = tidak valid.

Rtabel = N = 35 = 0.3334

Table 1.
Variabel Pernyataan r-hitung Rtabel5% (N=35) Keterangan

Kelengkapan Formulir Rekam Medis

(X)

P1 0.664 0.3334 Valid
P2 0.459 0.3334 Valid
P3 0.851 0.3334 Valid
P4 0.876 0.3334 Valid
P5 0.876 0.3334 Valid
P6 0.877 0.3334 Valid
P7 0.674 0.3334 Valid
P8 0.863 0.3334 Valid
P9 0.559 0.3334 Valid
Table 2. Tabel Validitas Kelengkapan Formulir Rekam Medis (X)

Tabel 2 menunjukkan bahwa hasil dari uji validitas kelengkapan formulir rekam medias (x) semua item dinyatakan valid sesuai dengan standar.

Variabel Pernyataan r-hitung Rtabel5% (N=35) Keterangan
Mutu Rekam Medis (Y) P1 0.573 0.3334 Valid
P2 0.401 0.3334 Valid
P3 0.580 0.3334 Valid
P4 0.610 0.3334 Valid
P5 0.548 0.3334 Valid
P6 0.548 0.3334 Valid
P7 0.571 0.3334 Valid
P8 0.509 0.3334 Valid
P9 0.654 0.3334 Valid
Table 3. Tabel Validitas Mutu Rekam Medis (Y)

Tabel 3 menunjukkan bahwa hasil dari uji validitas Mutu Rekam Medis (Y) semua item dinyatakan valid sesuai dengan standar.

No Variabel Cronbach Alpha N Items Kesimpulan
1 Kelengkapan Formulir Rekam Medis (X) 869 9 Reliabel
2 Mutu Rekam Medis (Y) 934 9 Reliabel
Table 4. Tabel Hasil Uji Realibitas

Tabel 4 menunjukkan hasil uji realibilitas variabel X dan Variabel Y dinyatakan reliabel.

Berdasarkan hasil dan pengujian validitas dan realibilitas masing-masing item variabel valid dan reliabel sesuai dengan standar. Nilai validitas masing-masing item variabel lebih besar dari 0.3334 untuk tingkat signifikansi tertentu, dapat disimpulkan bahwa indikator-indikator penyusun variabel menunjukkan hasil penggunaan yang valid. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok yang diuji dengan kelompok pembanding dalam hal penggunaan variabel tersebut.

Penting untuk dicatat bahwa, berdasarkan nilai reliabilitas, dapat disarikan bahwa instrumen pengukuran yang digunakan menunjukkan tingkat konsistensi dan kepercayaan yang cukup tinggi. Sejalan dengan panduan yang telah dijelaskan dalam Metodologi Penelitian, data dianggap memiliki kepercayaan atau reliabilitas yang memadai jika mengikuti nilai Cronbach's Alpha > 0,60. Hasil uji reliabilitas untuk variabel X (Kelengkapan Formulir Rekam Medis) menunjukkan bahwa rata-rata nilai adalah 0,869 > 0,60. Begitu juga, uji reliabilitas untuk variabel Y (Mutu Rekam Medis) menunjukkan bahwa rata-rata nilai adalah 0,934 > 0,60. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen ini memberikan hasil yang konsisten dan dapat diandalkan dalam mengukur variabel yang dimaksud.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kelengkapan Formulir Rekam Medis Mutu Rekam Medis
N 35 35
Normal Parametersa,b Mean 40.00 39.71
Std. Deviation 5.134 4.489
Most Extreme Differences Absolute .165 .152
Positive .165 .120
Negative -.153 -.152
Test Statistic .165 .152
Asymp. Sig. (2-tailed) .017c .040c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Table 5. Tabel Uji Normalitas

Sesuai dengan hasil uji normalitas, data penelitian berdistribusi normal.

Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .682a .465 .448 3.334
a. Predictors: (Constant), Kelengkapan Formulir Resume Medis
Table 6. Tabel Uji Koefisien Dterminasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0 ? r < 0,2 Sangat Rendah
0,2 ? r <0,4 Rendah
0,4 ? r <  0,6 Sedang
0,6 ? r <  0,8 Kuat
0,8 ? r <  1 Sangat Kuat
Table 7. Tabel Pedoman Interprestasi Koefisien Determinasi

Dari hasil uji koefisien determinasi yang telah disajikan, terlihat bahwa nilai korelasi atau hubungan (R) adalah sebesar 0,682. Selain itu, hasil dari output ini menghasilkan nilai koefisien determinasi (R square) sebesar 0,465. Nilai ini mengindikasikan bahwa variabel X memiliki pengaruh sebesar 46,5% terhadap variabel Y. Untuk lebih mendalam memahami tingkat hubungan antara variabel X dan variabel Y, diperlukan interpretasi berdasarkan batasan yang dijelaskan dalam kriteria tabel yang disediakan. Sisanya, yaitu sebesar 45,5%, berasal dari faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

Coefficients
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 15.875 4.491 3.535 .001
Kelengkapan Formulir Rekam Medis .596 .111 .682 5.350 .000
a. Dependent Variable: Mutu Rekam Medis
Table 8. Tabel Uji Parsial (T)

Dikatakan memiliki pengaruh bila nilai signifikansi mencapai nilai probabilitas 0,05, dan apabila nilai signifikansi <0,05 maka variabel X mempengaruhi variabel Y. Hasil uji t parsial menunjukkan bahwa dalam kolom Koefisien Model 1 terdapat nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05, yaitu 0,000<0,05. Variabel X, yaitu Kelengkapan Formulir Rekam Medis, memiliki nilai Thitung sebesar 5,350 dengan Ttabel sebesar 2,034. Dengan Thitung > Ttabel, yakni 5,350 > 2,034, dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya, variabel X (Kelengkapan Formulir Rekam Medis) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Variabel Y (Mutu Rekam Medis).

PEMBAHASAN

Terdapat 330 dokumen (20,6%) resume medis rawat inap di RSUD Majalaya yang kurang lengkap, sementara dokumen yang lengkap mencapai 1270 (79,4%). Menurut panduan dari resume medis harus memenuhi persyaratan kelengkapan dan ringkasan yang dibuat dengan jelas, mencakup tanda tangan serta nama dokter yang merawat pasien, dan mampu menyajikan informasi penting seputar kondisi pasien, termasuk diagnosis, pemeriksaan, dan pengobatan yang diberikan. Dalam hal ini, tanggung jawab penuh diberikan kepada dokter sebagai penyedia layanan kesehatan untuk memastikan pengisian rekam medis, terutama resume medis, dilakukan secara komprehensif.

Hasil dari penelitian ini tidak konsisten dengan teori yang telah diuraikan di atas. Ditemukan bahwa kelengkapan isi resume medis masih belum mencapai tingkat 100%, yang seharusnya merupakan persyaratan yang harus terpenuhi. Adanya bagian atau indikator yang masih kosong dalam resume medis mengindikasikan bahwa beberapa dokter yang berpraktik di RSUD Majalaya bukanlah dokter tetap, sehingga kehadiran mereka di rumah sakit hanya dalam beberapa hari dalam seminggu. Keadaan ini berdampak pada penumpukan berkas rekam medis di ruang rawat inap, di mana kelengkapan resume medis harus diperbarui secara bersamaan. Hasilnya, beberapa resume medis masih belum terisi dengan lengkap.

Hubungan Antara Kelengkapan Resume Medis dan Mutu Rekam Medis. Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan menggunakan perangkat lunak SPSS versi 26, dapat disimpulkan bahwa nilai rhitung lebih besar daripada nilai rtabel. Akibatnya, hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Ini menunjukkan bahwa kelengkapan pengisian formulir resume medis rawat inap memiliki pengaruh yang signifikan terhadap mutu rekam medis di RSUD Majalaya. Proporsi pengaruh variabel kelengkapan formulir resume medis terhadap mutu rekam medis sebesar 46,5%, sedangkan bagian yang tersisa, yaitu 45,5%, dipengaruhi oleh faktor-faktor lain atau error (e).

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat kelengkapan resume medis di RSUD Majalaya belum mencapai tingkat optimal. Hal ini terlihat dari masih adanya informasi dalam resume medis yang tidak terisi atau tidak lengkap, baik oleh dokter maupun oleh petugas yang bertanggung jawab atas pengisian berkas rekam medis. Tingkat kualitas rekam medis di RSUD Majalaya saat ini mencapai 79,4% untuk berkas rekam medis yang lengkap, sementara sisanya sebesar 20,6% masih belum lengkap. Oleh karena itu, upaya perbaikan perlu dilakukan untuk meningkatkan mutu rekam medis, agar di periode mendatang terjadi peningkatan yang lebih signifikan.

Dari hasil analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kelengkapan resume medis rawat inap dan mutu rekam medis. Hal ini diperkuat oleh koefisien korelasi determinasi sebesar 0,682, yang menandakan adanya hubungan yang sangat kuat antara kelengkapan resume medis rawat inap dan mutu rekam medis. Hasil ini mengindikasikan bahwa variabel kelengkapan resume medis rawat inap secara signifikan mempengaruhi mutu rekam medis di RSUD Majalaya. Koefisien determinasi sebesar 46,5% menunjukkan bahwa sekitar 46,5% perubahan dalam mutu rekam medis di RSUD Majalaya dapat dijelaskan oleh variabel kelengkapan resume medis rawat inap, sementara 45,5% sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain atau error (e).

Dalam konteks kelengkapan resume medis rawat inap yang mempengaruhi mutu rekam medis di RSUD Majalaya, terdapat sejumlah permasalahan yang muncul. Salah satunya adalah adanya komponen-komponen dalam resume medis rawat inap yang masih belum terisi atau tidak dilengkapi. Hal ini mungkin disebabkan oleh beban kerja yang tinggi bagi dokter dan petugas kesehatan yang harus menangani banyak pasien, sehingga beberapa elemen dalam resume medis belum terisi. Data dari bulan pertama penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 330 resume medis tidak lengkap. Ketidaklengkapan resume medis ini berdampak pada kelambatan dalam pengembalian rekam medis sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan. Akibatnya, proses pengkodingan dan klaim penggantian biaya pelayanan menjadi terhambat, serta informasi yang harus disampaikan kepada pimpinan rumah sakit tidak dapat disajikan tepat waktu. Selain itu, pengawasan dan kesadaran terhadap pentingnya kelengkapan resume medis oleh petugas medis dan petugas ruangan juga belum optimal. Menurut Hainun, kepatuhan seseorang dapat diukur dari pemahaman, kesadaran, dan pelaksanaan aturan yang telah ditetapkan tanpa adanya tekanan dari pihak lain. Dalam hal ini, tindakan dokter untuk patuh terhadap kebijakan dan aturan rumah sakit, seperti mengisi resume medis secara lengkap setelah pasien pulang dan mencantumkan diagnosis sesuai dengan ICD-10, merupakan contoh konkret dari kepatuhan ini.

RSUD Majalaya telah mengambil berbagai langkah untuk mengatasi permasalahan kelengkapan resume medis. Upaya pemecahan masalah ketidaklengkapan pengisian berkas rekam medis yang tidak lengkap dilakukan dengan cara mengembalikan berkas rekam medis sambil melekatkan formulir checklis kelengkapan. Selain itu, upaya dilakukan dengan menyelenggarakan sosialisasi kepada petugas pelayanan kesehatan, memastikan bahwa mereka tidak mengisi berkas rekam medis yang kosong jika tidak memiliki kewenangan untuk melakukannya. Selanjutnya, pihak rumah sakit juga melakukan pengawasan terhadap petugas medis dan petugas ruangan untuk memastikan kelengkapan resume medis terpenuhi. Langkah-langkah lain yang diambil melibatkan pencatatan pada buku ekspedisi, di mana rekam medis yang dikembalikan untuk dilengkapi akan dicatat dengan rinci. Di samping itu, analisis kuantitatif dan kualitatif dilakukan terhadap rekam medis pasien rawat inap yang dikembalikan ke instalasi rekam medis. Hasil dari proses ceklis yang dilakukan di ruangan juga dianalisis untuk mengevaluasi kelengkapan resume medis secara menyeluruh. Semua upaya ini menunjukkan komitmen RSUD Majalaya dalam memperbaiki kelengkapan rekam medis dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

Terdapat beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah kelengkapan rekam medis, khususnya resume medis, di RSUD Majalaya. Pertama, pihak rumah sakit dapat mempertimbangkan untuk menunjuk petugas khusus yang bertanggung jawab dalam memeriksa pengisian rekam medis yang tidak lengkap, terutama resume medis. Hal ini akan membantu dalam proses evaluasi dan mencari solusi terhadap permasalahan yang ada. Selanjutnya, diperlukan peningkatan pengawasan dan kesadaran akan pentingnya kelengkapan berkas rekam medis, terutama resume medis. Jika tenaga kesehatan lainnya tidak melengkapi rekam medis dengan lengkap, tindakan yang tepat adalah memberikan teguran atau surat himbauan dari manajemen klinik. Langkah ini diharapkan dapat mendorong kesadaran akan pentingnya keteraturan dan kelengkapan dalam pengisian rekam medis. Terakhir, pilihan untuk menambahkan tenaga khusus dalam bidang rekam medis juga dapat menjadi solusi. Dengan memiliki lebih banyak petugas yang ahli dalam mengelola rekam medis, diharapkan dapat menciptakan tata kelola yang lebih baik, mengurangi angka ketidaklengkapan formulir resume medis, dan meningkatkan efisiensi dalam penyusunan rekam medis secara keseluruhan. Dengan langkah-langkah ini, RSUD Majalaya dapat mengatasi masalah kelengkapan rekam medis dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

KEKURANGAN KAJIAN

Meskipun jurnal ini berusaha untuk menggambarkan kelengkapan pengisian resume medis secara optimal, namun masih terdapat aspek-aspek yang belum terjelaskan secara rinci. Hal ini disebabkan oleh adanya elemen-elemen dalam resume medis yang tidak lengkap atau tidak diisi oleh dokter atau petugas yang memiliki otoritas dalam mengisi berkas rekam medis. Selain itu, analisis yang lebih mendalam dalam jurnal ini masih terbatas karena keterbatasan akses data yang tersedia bagi penulis, serta kendala dalam membahas aspek mutu yang memiliki sifat sensitif.

DAFTAR PUSTAKA

Ansori, S., Sari, I., & Sufyana, C. (2022). Sistem Informasi Distribusi Rekam Medis ( Studi Kasus?: RSAU Lanud Sulaiman ). Jurnal Sains Dan Informatika, 8(1), 70–79. https://doi.org/10.34128/jsi.v8i1.403

Fadhilah, S., Nur, R. H., & Setiatin, S. (2021). Pengaruh Kelengkapan Resume Medis Rawat Inap Terhadap Mutu Rekam Medis di Rumah Sakit X Kabupaten Bandung. Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(11). https://doi.org/10.59141/cerdika.v1i11.231

Handayani, E., Nur’ilmi, W., & Sari, I. (2021). Analisis Pengembalian Rekam Medis Rawat Jalan Terhadap Kecepatan Pendistribusian ke Poliklinik Di RSAU Lanud Sulaiman. Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(8), 939–946. https://doi.org/10.36418/cerdika.v1i8.152

Indonesia, D. (2006). Pedoman Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia Revisi II. Dep.Kesehatan RI.

Mangentang, F. R. (2015). Kelengkapan Resume Medis dan Kesesuaian Penulisan Diagnosis Berdasarkan ICD-10 Sebelum dan Sesudah JKN di RSU Bahteramas. Jurnal Administrasi Rumah Sakit Indonesia, 1(3), 159–168. https://doi.org/10.7454/arsi.v1i3.2181

Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta.

Oky Hermawan Saputra. (2021). Literature Review – Analisis Faktor Ketidaklengkapan Pengisian Resume Medis Pasien Rawat Inap Oky Hermawan Saputra Jurnal ( Pamungkas et al ., 2015 ) yang mengatakan faktor yang menjadi penyebab utama ketidaklengkapan dokumen rekam medis pasien rawat inap. Jurnal Ilmiah Rekam Medis Dan Informatika Kesehatan, 11(2), 53–56.

Rima Rismawati, & Irda Sari. (2023). Pengaruh Kelengkapan Resume Medis Rawat Jalan Terhadap Mutu Rekam Medis Di Klinik Kimia Farma 43. INFOKES (Informasi Kesehatan), 6(2), 82–90. https://doi.org/10.56689/infokes.v6i2.931

Saepudin, S. N., & Sari, I. (2021). Pengaruh Kelengkapan Pengisian Formulir Resume Medis Terhadap Mutu Rekam Medis Di Rskia Kota Bandung. Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(11), 1593–1600. https://doi.org/10.36418/cerdika.v1i11.240

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. PT. Alfabet.

Sukma, R. S., & Siswati. (2017). Tinjauan Pelaksanaan Standar Prosedur Operasional Distribusi Rekam Medis Rawat Jalan Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi. Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM), 5(2), 125–129. https://inohim.esaunggul.ac.id/index.php/INO/article/view/138/118

Ulfa, S. N., & Widjaya, L. (2017). Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Kelengkapan Rekam Medis Rawat Inap dengan Menggunakan Diagram Fishbone di Rumah Sakit Pertamina Jaya Tahun 2017. Jurnal INOHIM, 5(1), 39–44.

Yanuar, Y., & Yanti, Y. (2019). PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME MEDIS RAWAT INAP DI RSUD MEURAXA KOTA BANDA ACEH. Jurnal E-KOMTEK (Elektro-Komputer-Teknik), 3(1), 1–12.

Published

2023-09-21

How to Cite

Aeni, L. N., & Sari, I. (2023). Pengaruh Kelengkapan Formulir Resume Medis Rawat Inap Terhadap Mutu Rekam Medis Di Rsud Majalaya. Health Information : Jurnal Penelitian, 15(2), e1088. Retrieved from https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/hijp/article/view/1088

Issue

Section

Journal Supplement

Citation Check