Pengaruh Kelengkapan Pengisian Resume Medis Pasien Terhadap Pengajuan Klaim BPJS Kesehatan di Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung

Authors

  • Nisa Rahayu Politeknik Piksi Ganesha, Indonesia
  • Irda Sari Politeknik Piksi Ganesha, Indonesia

Keywords:

Completeness, Medical resume, BPJS claims, Inpatient

Abstract

This study aims to determine the effect of the completeness of filling in the patient's medical resume on the submission of BPJS Health claims at the Cicendo Eye Hospital in Bandung. In this study the authors used a quantitative research methodology with a descriptive approach. Data collection techniques used are Observations, Literature Review and Questionnaires. The results of the study found that the completeness of filling out medical resumes had an effect of 40.5% on BPJS Health claim submissions at the Cicendo Eye Hospital in Bandung, and the remaining 59.5% was influenced by other variables not examined by the authors and resulted in a Strong correlation between the two variable that is equal to 0.637. The problems found in this study were: (1) Incomplete or even incomplete patient identities were found, (2) The high rate of incompleteness in filling out inpatient medical resumes and validation of the doctor in charge of the patient as well as the clarity of the patient's certificate. recording of medical resumes, (3) There are still several claims returned by the BPJS verifier to be revised by the hospital verifier. The suggestions given to overcome the existing problems are: (1) Head of Verification Installation and Patient Administration conducts socialization of SOPs to doctors or related officers who do not complete medical resume sheets, (2) Conducts routine monthly work evaluations and conducts training for health workers. staffing, especially doctors and medical record officers, (3) Increasing the number of human resources in the verifier section.

PENDAHULUAN

Derajat kesehatan sesorang dipengaruhi oleh faktor lingkungan, prilaku, keturunan, dan pelayanan kesehatan (Hidayati & Dewi, 2019). Dengan semakin tingginya perkembangan masyarakat, pemerintah setiap tahunnya berusaha memenuhi segala kebutuhan setiap individu, termasuk kesehatan. Kesehatan sangat penting bagi setiap individu untuk menjaga produktivitasnya (Sari & Ganesha, 2022). Seiring meningkatnya tuntutan masyarakat akan pelayanan yang lebih baik, dan sesuai perkembangan teknologi, tentu menjadi tolak ukur bagi masyarakat untuk mendapatkan rasa aman, nyaman, bermutu dan efektif yang diberikan oleh pihak pelayanan kesehatan (Librianti et al., 2019).

Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Salah satu sarana pelayanan kesehatan yang mempunyai peran penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah rumah sakit (Mayori et al., 2021). Rumah sakit sebagai organisasi publik yang terdiri dari beberapa tenaga dengan berbagai disiplin ilmu, diharapkan mampu memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu kepada masyarakat (Indrawan, 2017).

Instalasi rekam medis sebagai salah satu instalasi yang ada dirumah sakit yang bertugas untuk mengumpulkan, mengelola,dan menganalisa semua berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang diberikan kepada pasien (Putri & Sonia, 2021). Rekam medis yang berkualitas tinggi mengacu pada apakah rekam medis tersebut benar, lengkap, akurat dan tepat waktu. Hasil pemeriksaan di rekam medis pasien harus segera diisi apabila telah diberikan pelayanan dari tenaga medis, serta tanda tangan dan nama terang dari dokter atau tenaga medis yang digunakan sebagai pelengkap dokumen rekam medis pasien. Resume medis menjadi salah satu formulir yang cukup penting kaitannya dengan penilaian terhadap mutu (Hidayati & Dewi, 2019).

Kelengkapan resume medis akan memudahkan petugas rekam medis dalam mengelola data sebagai laporan bagi rumah sakit untuk mengevaluasi dan merencanakan pelayanan kesehatan ke depan. Apabila terdapat ketidaklengkapan pada resume medis dalam hal pengisiannya, hal ini dapat meyebabkan proses klaim BPJS menjadi tertunda karena pada resume medis ada diagnosis penyakit pasien  (Sasikirana Trapsilo, 2021). Dalam hal ini kelengkapan resume medis merupakan hal yang perlu diperhatikan, karena resume medis berperan penting dalam menjamin kontinuitas pelayanan medis dan merupakan syarat utama dalam pengajuan klaim di Rumah Sakit (Harti, 2016).

Salah satu upaya yang ditempuh pemerintah untuk meningkatkan kesehatan adalah dengan adanya bagian hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan masyarakat yang kemudian dikenal dengan nama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Dalam Undang - Undang Nomor 24 Tahun 2011, tujuan diselenggarakan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ini adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang layak. Faktor yang sering menjadi kendala rumah sakit dalam pembayaran pelayanan kesehatan dalam masalah klaim yaitu kelengkapan waktu pengajuan klaim rumah sakit ke kantor BPJS. Seringkali rumah sakit biasanya tidak dapat mengajukan klaim JKN tepat waktu sehingga berdampak pada siklus keuangan rumah sakit dan juga berdampak pada pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien. Penyebab umum yang sering dijumpai yaitu adanya pengembalian berkas klaim karena diagnosa pada lembar resume medis yang diserahkan tidak lengkap atau tidak akurat(Pratama et al., 2023).

Pengajuan klaim BPJS Kesehatan rekapitulasi belum di lakukan secara komprehensif dan terpadu, begitu pula pengisian dan pencatatan rekam medis untuk kelengkapan dokumen klaim diserahkan kepada petugas Rekam Medis. Tidak adanya koordinasi dan kerja tim yang terjalin dengan baik antara dokter., perawat serta petugas Rekam Medis. Rekapitulasi pelayanan semua data harus di tulis secara lengkap untuk mempercepat proses klaim dan sebagai dokumen arsip pada Rumah Sakit (Malonda et al., 2015). Proses klaim BPJS erat kaitannya dengan kelengkapan rekam medis, karena syarat utama pengajuan klaim ke BPJS yaitu pengisian resume medis dan diagnosa. Sebagai syarat penting pengajuan klaim BPJS, diagnosis utama sangat erat kaitannya dengan resume medis, sehingga semua yang menghambat kelengkapan rekam medis tekait erat dengan proses pengajuan klaim BPJS (Librianti et al., 2019).

Setelah dilakukan pengamatan selama Observasi di Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung dimana sebagian besar pasiennya merupakan pasien BPJS. Dengan banyaknya pasien yang datang berobat tentu menjadikan dokumen rekam medis di rumah sakit ini semakin bertambah serta semakin banyak juga klaim BPJS yang diajukan. persyaratan yang harus dibawa ketika berobat pun sangat lah banyak dan beragam, sehingga para petugas dituntut ketelitiannya dalam memeriksa kelengkapan berkas pasien BPJS tersebut. Hasil penelitian ditemukan masih terdapat beberapa resume medis yang tidak terisi lengkap, seperti masih banyaknya identitas pasien yang tidak terisi lengkap dan resume medis yang hanya berisi stempel nama milik dokter tanpa ditanda tangani bahkan tidak diisi sama sekali. Angka ketidaklengkapan pengisian resume medis pasien rawat inap dan autentifikasi dokter penanggung jawab pasien serta kejelasan pencatatan resume medis membuat petugas verifikator harus memverifikasi ulang resume medis kepada DPJP sebelum bisa dilakukannya klaim kepada pihak BPJS Kesehatan. Ketidaklengkapan resume medis rawat inap dikarenakan dokter dan petugas medis yang bertanggung jawab dalam pengisian resume medis tidak disiplin dan terlalu sibuk akibat dari banyaknya jumlah pasien dan keterbatasan waktu pengisian resume medis tersebut. Ketidaklengkapan resume medis menyebabkan pengajuan klaim menjadi tidak efektif dan efisien dikarenakan belum bisa dilakukannya klaim, harus dilakukan follow-up terlebih dahulu kepada pihak terkait untuk melengkapi komponen resume medis yang belum terisi.

METODE

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriftif, Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling yang merupakan sebuah metode untuk penetapan sampel yang dilakukan dengan cara menentukan target dari elemen populasi yang diperkirakan paling cocok untuk dikumpulkan datanya, pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dengan skala likert kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan program statistik komputer IBM SPSS versi 20.

Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik kuantitatif. Penulis melakukan Observasi di bagian unit Rekam Medis dan Sub Instalasi Verifikasi dan Administrasi Piutang di Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung yang dilaksanakan pada tanggal 02 Mei sampai dengan 02 Juni 2023.

Populasi

Bulan Jumlah
Januari 558
Februari 436
Maret 480
April 524
Mei 363
Juni 574
Juli 564
Agustus 530
September 546
Oktober 541
November 493
Desember 526
Jumlah 6.135
Table 1. Jumlah Populasi Berkas Klaim BPJS

Tabel 1. adalah daftar populasi jumlah berkas klaim rawat inap yang masuk dari bulan Januari sampai Desember pada Tahun 2022 sebanyak 6.135 berkas klaim.

Sampel

Penentuan besar sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus slovin

Figure 1.

Keterangan:

N : Populasi penelitian

n : Sampel yang diambil dari populasi penelitian

e : Tingkat kepercayaan 10% (0,1)

Dengan perhitungan sebagai berikut:

Figure 2.

Dari hasil diatas, maka penulis mengambil sampel sejumlah 98 berkas klaim rawat inap untuk menghitung pengaruh kelengkapan pengisian resume medis terhadap pengajuan klaim BPJS Kesehatan di Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung.. Penulis mengambil sampel dari banyaknya populasi pasien pada bulan Januari-Desember yaitu sebanyak 6.135 pasien dengan tingkat kesalahan atau error sebesar 10% (0,1) dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 98 berkas klaim.

Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner skala likert dengan jumlah 20 orang responden. Pernyataan pada kuesioner berupa pernyataan positif/favorable  dengan lima pilihan jawaban yaitu skor 5 untuk pilihan jawaban sangat setuju, skor 4 untuk pilihan jawaban setuju, skor 3 untuk pilihan jawaban kurang setuju, skor 2 untuk pilihan jawaban tidak setuju dan skor 1 untuk pilihan jawaban sangat tidak setuju.

Kuesioner diuji validitasnya dengan Korelasi Product Moment dan uji reliabilitas dilakukan dengan Teknik Koefisien Alpha Cronbach. Kuesioner awal berjumlah 16 butir, setelah dilakukan uji validitas hanya 11 butir yang dinyatakan valid dan 5 butir dinyatakan tidak valid. Butir yang tidak valid karena memiliki nilai r hitung lebih rendah dari r tabel yaitu 0,399. Pernyataan yang tidak valid dikeluarkan dari daftar sebelum dilakukan uji reliabilitas. Uji reliabilitas dilakukan terhadap 11 butir dan berdasarkan hasil uji seluruh pernyataan dinyatakan reliabel dengan nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel.

Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan program aplikasi IBM SPSS versi 20. Data yang telah dikumpulkan menggunakan kuesioner kemudian dilakukan analisis untuk menguji validitas dan reliabilitas dari masing-masing butir pernyataan yang yang telah dibuat. Dari 11 pernyataan yang telah dibuat masing-masing dinyatakan valid karena nilai pearson correlation Rhitung lebih besar dari Rtabel yang didapat yaitu 0,378. Serta dinyatakan reliablekarena nilai Cronbach’s Alpha 0,847 ? dari 0,60.

HASIL

Hasil Presentase Rekapitulasi Kelengkapan Pengisian Resume Medis

KRITERIA ANALISIS n %
Nama 98 100%
No. Rekam Medis 83 85%
Tanggal Lahir 78 80%
Jenis Kelamin 86 88%
RATA-RATA 86 88%
Nama Dokter 90 92%
TTD Dokter 86 88%
Nama Pasien/Keluarga 74 76%
TTD Pasien/Keluarga 79 81%
RATA-RATA 82 84%
Alasan Masuk 98 100%
Anamnesis 97 99%
Keadaan Umum 81 83%
Pemeriksaan Penunjang 82 84%
Diagnosa Awal 98 100%
Kode ICD-10 67 69%
Tindakan yang diberikan 87 89%
Kode ICD-9 CM 58 60%
Kondisi Saat Pulang 96 98%
Diagnosa Akhir 98 100%
Kode ICD-10 65 67%
Terapi Pulang 94 96%
Tanggal Keluar 81 83%
Cara Keluar 91 93%
Tindak Lanjut 80 82%
RATA-RATA 85 87%
Tidak Ada Coretan 98 100%
Tidak Ada Tipe-X 98 100%
Tidak Terdapat Baris yang Kosong 55 57%
RATA-RATA 84 86%
Table 2. Hasil Analisis Kuantitatif Resume Medis Pasien Rawat Inap

Hasil Analisis Kuantitatif Resume Medis Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung.

Uji Validitas

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Item-Total Statistics
X1 45.10 17.884 .399 .843
X2 45.25 15.671 .585 .829
X3 45.20 17.642 .437 .841
X4 45.10 16.200 .446 .844
X5 45.35 16.450 .519 .835
X6 45.45 15.418 .761 .814
Y1 45.15 16.976 .615 .830
Y2 45.15 15.713 .667 .822
Y3 45.45 16.787 .409 .845
Y4 45.30 17.379 .403 .843
Y5 45.00 16.421 .685 .823
Table 3. Hasil Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya butir pertanyaan atau pernyataan dalam kuesioner yang telah dibuat.

Uji Reliabilitas

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.847 11
Table 4. Hasil Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsisten (reliable) atau tidak konsistennya jawaban pernyataan dalam kuesioner.

Uji Korelasi Pearson Product Moment

Kelengkapan Pengajuan Klaim
Kelengkapan Pearson Correlation 1 .637**
Sig. (2-tailed) .003
N 20 20
Pengajuan Klaim Pearson Correlation .637** 1
Sig. (2-tailed) .003
N 20 20
Table 5. Hasil Uji Pearson Product Moment **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Analisis korelasi pearson atau dikenal juga dengan korelasi Product Moment adalah analisis untuk mengukur keeratan hubungan secara linier antara dua variabel yang mempunyai distribusi data normal.

Uji Normalitas

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kelengkapan .188 20 .061 .893 20 .031
Pengajuan Klaim .204 20 .029 .881 20 .018
Table 6. Hasil Uji Normalitas

Uji Normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah data penelitian berdistribusi normal atau tidak.

Uji Regresi Linier Sederhana

Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 8.419 4.097 2.055 .055
Kelengkapan .528 .151 .637 3.502 .003
Table 7. Hasil Regresi Linier Sederhana a. Dependent Variable: Pengajuan Klaim

Analisis regresi linier pada dasarnya adalah analisis yang digunakan untuk memprediksikan seberapa jauh nilai variable dependen, bila nilai variable independent dimanipulasi / dirubah-rubah atau dinaik-turunkan.

Uji Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .637a .405 .372 1.764
a. Predictors: (Constant), Kelengkapan
b. Dependent Variable: Pengajuan Klaim
Table 8. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Uji Koefisien determinasi (r2) mengukur seberapa jauh kemampuan model menjelaskan variable-variabel independent.

Uji Hipotesis T

Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 8.419 4.097 2.055 .055
Kelengkapan .528 .151 .637 3.502 .003
Table 9. Hasil Uji Hipotesis T a. Dependent Variable: Pengajuan Klaim

Analisis hipotesis atau uji t ini dilakukan sebagai cara untuk menentukan apakah suatu hipotesis sebaiknya diterima atau ditolak oleh peneliti dan untuk menguji korelasi itu benar-benar terjadi.

PEMBAHASAN

Hasil Rekapitulasi Kelengkapan Resume Medis

Berdasarkan hasil perhitungan tabel 2 dapat diketahui bahwa rata-rata kelengkapan resume medis mencapai 86% sedangkan rata-rata ketidaklengkapan resume medis adalah 14%. Diketahui untuk komponen Identifikasi sebesar 88% lengkap dan 12% tidak lengkap, komponen Autentifikasi sebesar 84%, dan 16% tidak lengkap, komponen Laporan Yang Penting sebesar 87% dan tidak lengkap 13% dan Pendokumentasian Yang Benar sebesar 86% dan 14% tidak lengkap. Angka kelengkapan sebesar 86% masih belum sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Rumah Sakit yang menyatakan kelengkapan pengisian rekam medis harus 100%.

Hasil Uji Validitas

Dari hasil uji validitas yang tertera dalam kolom Corrected Item-Total Correlation menunjukan bahwa nilai rhitung masing-masing pernyataan  bernilai positif, nilai tersebut dibandingkan dengan rtabel yang didapat dari tabel nilai signifikan dengan tingkat kepercayaan 90% dan tingkat signifikansi ? = 0,1 dengan N = 20 responden. Signifikansi dua arah antara pengaruh variable X terhadap variable Y dan tidak berpengaruhnya variable X terhadap variable Y, jadi df = N-2 hasilnya df = 20 -2 yaitu 18. Didapat rtabel sebesar 0,3783. Berdasarkan hasil uji validitas pada Tabel 3 menunjukan bahwa 11 pernyataan yang dijadikan instrument penelitian tersebut valid, karena rhitung > rtabel.

Hasil Uji Reliabilitas

Hasil dari Uji Reabilitas dengan menggunakan SPSS versi 20 pada Tabel 4 menunjukan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,847 dan N of Item atau item pernyataan adalah 11 pernyataan. Pernyataan Kuesioner dikatakan reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha ? 0,60. Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa jawaban untuk setiap butir pernyataan dalam kuesioner tersebut reliable(konsisten) karena nilai Cronbach’s alpha 0,847 ? 0,60.

Hasil Uji Korelasi Product Moment

Berdasarkan hasil pada Tabel 5 perhitungan diatas dapat diketahui bahwa dengan jumlah responden sebanyak 20 orang di dapat hasil bahwa antara Kelengkapan (Variabel X) dan Pengajuan Klaim (Variabel Y) terdapat korelasi yang kuat dan searah dengan nilai korelasi sebesar 0,637, dimana nilai korelasi tersebut terdapat dalam range 0,60 – 0,799 (tabel) yaitu korelasinya Kuat atau erat.

Hasil Uji Normalitas

Berdasarkan hasil uji normalitas pada Tabel 6 diketahui nilai signifikansi Kelengkapan yaitu 0,31 > 0,1 maka dapat disimpulkan bahwa nilai residual berdistribusi normal. Kemudian nilai signifikansi pengajuan klaim yaitu 0,18 > 0,1 yang artinya memiliki nilai residual berdistribusi normal karena nilai thitung > ttabel.

Hasil Uji Regresi Linear Sederhana

Hasil uji regresi linier sederhana pada Tabel 7 menunjukan dengan nilai standar error sebesar 4.097 dan Dependen Variable adalah Pengajuan Klaim (y), maka diperoleh nilai konstan (a) sebesar 8,419 dengan nilai X yaitu kelengkapan pengisian resume medis (b) sebesar 0,528.Nilai-nilai tersebut kemudian dimasukkan kedalam persamaan regresi Y = a + bx, sehingga diperoleh persamaaan regresi linear sederhana dari pengujian dari pengujian diatas adalah: Y = 8,419 + 0,528, yang berarti bahwa dalam setiap penambahan 1% nilai Kelengkapan pengisian resume medis maka nilai Pengajuan Klaim bertambah sebesar 0,528. Nilai koefisien regresi bernilai positif sehingga dapat dikatakan bahwa pengaruh antara variable X dan variable Y adalah positif.

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Berdasarkan Tabel 8 Diatas, diperoleh hasil dari pengujian menggunakan aplikasi SPSS Statistics 20, dengan nilai standar error1,764 dan korelasi (R) sebesar 0,637 terdapat hasil Koefisien Determinasi (R Square) sebesar 0,405 atau 40,5%. Artinya Kelengkapan Pengisian Resume Medis Pasien berpengaruh sebesar 40,5% terhadap Pengajuan Klaim BPJS Kesehatan di Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung, sedangkan sisanya sebesar 59,5% dipengaruhi oleh variable lain yang tidak diteliti oleh penulis.

Hasil Uji Hipotesis T

Berdasarkan Tabel 9, Hasil uji t diatas dapat diketahui nilai thitung sebesar 3,502 dengan ? = 0,1 dan n = 20. Batasan untuk uji dua pihak (Two Tail Test) dengan df = n – 2 yaitu df = 20 – 2 = 18, dari variable kelengkapan pengisian resume medis (X) terhadap pengajuan klaim (Y) dan ttabel sebesar 1,734 sehingga thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya kelengkapan pengisian resume medis berpengaruh terhadap pengajuan klaim BPJS Kesehatan di Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan pembahasan yang disajikan diatas maka dapat disimpulkan bahwa Kelengkapan Pengisian Resume Medis terdapat hubungan yang Kuat dan searah terhadap Pengajuan Klaim BPJS Kesehatan di Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung dengan nilai korelasi 0,637. Pengaruh kelengkapan pengisian resume medis pasien sebesar 40,5% terhadap pengajuan klaim BPJS Kesehatan di Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung. Sedangkan sisanya sebesaar 59,5% dipengaruhi oleh variable yang tidak diteliti oleh penulis.

Ucapan Terimakasih

Peneliti mengucapkan terima kasih kepada pihak yang turut membantu dalam penyusunan artikel ini khususnya kepada dosen pembimbing yang senantiasa ikhlas dan sabar dalam meluangkan waktu tenaga dan pikirannya untuk membimbing peneliti, teruntuk keluarga tercinta yang selalu memberikan doa, dukungan serta semangat dan motivasi kepada peneliti, tak lupa juga kepada teman-teman yang telah berjuang bersama mulai dari awal sampai akhir sehingga dapat menyelesaikan artikel ini sebagai syarat kelulusan program studi D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan di Politeknik Piksi Ganesha Bandung.

DAFTAR PUSTAKA

Harti, T. M. U. (2016). HUBUNGAN KELENGKAPAN RESUME MEDIS PASIEN RAWAT INAP TERHADAP KELANCARAN KLAIM KE BPJS DI RUMAH SAKIT QADR TANGERANG. 1–6.

Hidayati, M., & Dewi, R. M. (2019). Pengaruh Kelengkapan Formulir Resume Medis Rawat Inap terhadap Mutu Rekam Medis di RSUD Kabupaten Sumedang. Jurnal Infokes Politeknik Piksi Ganesha, 3(2), 72–82. http://journal.piksi.ac.id/index.php/INFOKES/article/view/46

Indrawan, D. (2017). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Dokter Dalam Mengisi Rekam Medis Di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Wava Husada. Journal of Islamic Medicine, 1(2), 55–66. https://doi.org/10.18860/jim.v1i2.4454

Librianti, Rumenengan, G., & Hutapea, F. (2019). Analisa Pengisian Rekam Medis Dalam Rangka Proses Kelengkapan Klaim BPJS Di RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi 2018. Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan, 9(1), 50–61. http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/kesehatan/article/view/344

Malonda, T. D., Rattu, A. J. M., & Soleman, T. (2015). Analisis Pengajuan Klaim Badan Penyelenggara Jaminan Sosial ( BPJS ) Kesehatan di RSUD Dr . Sam Ratulangi Tondano. Jikmu, 5(5), 436–447.

Mayori, E., Deharja, A., Nuraini, N., & Santi, M. W. (2021). J-REMI?: Jurnal Rekam Medik Dan Informasi Kesehatan BPJS KESEHATAN PADA UNIT RAWAT INAP DI RSIA SRIKANDI IBI JEMBER TAHUN 2019 J-REMI?: Jurnal Rekam Medik Dan Informasi Kesehatan. 2(4), 461–470.

Pratama, A., Fauzi, H., Nur Indira, Z., & Purnama Adi, P. (2023). Analisis Faktor Penyebab Pending Klaim Rawat Inap Akibat Koding Rekam Medis Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Soedirman Kebumen. Jurnal Ilmiah Perekam Dan Informasi Kesehatan Imelda (JIPIKI), 8(1), 124–134. https://doi.org/10.52943/jipiki.v8i1.1225

Putri, A. K., & Sonia, D. (2021). Efektivitas Pengembalian Berkas Rekam Medis Rawat Inap dalam Menjunjang Kualitas Laporan di Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih Bandung. Agustus, 2(3), 909–916.

Sari, I., & Ganesha, P. P. (2022). Pasien Bpjs Unit Rawat Inap Terhadap. 6(1), 14–20.

Sasikirana Trapsilo. (2021). PENGARUH KELENGKAPAN RESUME MEDIS RAWAT INAP TERHADAP KETEPATAN WAKTU KLAIM BPJS DI RSUD KOTA MADIUN. 67.

Published

2023-09-20

How to Cite

Rahayu, N., & Sari, I. (2023). Pengaruh Kelengkapan Pengisian Resume Medis Pasien Terhadap Pengajuan Klaim BPJS Kesehatan di Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung. Health Information : Jurnal Penelitian, 15(2), e1105. Retrieved from https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/hijp/article/view/1105

Issue

Section

Journal Supplement

Citation Check