Analisis Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan pada Peserta Jaminan Kesehatan Nasional: Studi Literatur

Authors

  • Nia Novita Sari Universitas Sriwijaya, Indonesia
  • Haerawati Idris Universitas Sriwijaya, Indonesia
  • Rizma Adlia Syakurah Universitas Sriwijaya, Indonesia

Keywords:

Pemanfaatan, Pelayanan kesehatan, Jaminan kesehatan

Abstract

Background: The quality of health services in Indonesia has currently reduced social disparities with the existence of the National Health Insurance program. National Health Insurance is a health protection guarantee that funds future health facilities to be able to change the health system in Indonesia, so that participants receive health service benefits and protection for basic health needs. Having an effective and efficient JKN can protect the public from high health costs. So this research aims to analyze the factors that influence the utilization of BPJS Health services in Indonesia. Methods: This research uses a literature review method with a Narrative Literature Review approach. A total of 15 research articles were obtained from databases namely Google Scholar, Pubmed, Sciencedirect with the keywords Utilization, Health Services, National Health Insurance. This method consists of determining keywords, creating questions, grouping questions, answering questions, and creating paragraphs. Research Results: From the eleven articles taken, the results showed that there was a relationship between age, gender, accessibility and the use of health services among JKN participants. Meanwhile, for the marital status variable, JKN participants' perceptions of the actions of health workers are not related to the use of health services. Conclusion: Utilization of health services among JKN participants can be influenced by several variables, namely Age, Gender, and Accessibility.

PENDAHULUAN

Menurut Word Health Organization 1981 (WHO), Kesehatan bukan hanya bebas dari penyakit atau kelemahan, tetapi keadaan kesejahteraan secara jasmani, rohani maupun sosial seseorang. Konsep sehat dari WHO kemudian di adopsi oleh Indonesia yang tertuang dalam Undang-Indang Kesehatan No 36 Tahun 2009 dengan amandemen Kesehatan adalah keaadaan sejahtera dari fisisik, mental dan sosial yang memungkinkan setiap orang produktif secara sosial dan ekonomi (Asyim and Yulianto, 2022).

Jaminan kesehatan menurut undang-undang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yaitu dilaksanakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial dan perinsip akuitas dengan tujuan menjamin agar peserta dapat memperoleh manfaat Kesehatan dan perlindungan dalam memnuhi kebutuhan dasar kesehatan. Berdasarkan undang-undang peserta BPJS Kesehatan terbagi menjadi dua yaitu Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) yaitu masyarakat dengan katagori miskin atau kurang mampu dan Bukan Penerima Bantuan Iuran (Bukan BPI) (Panjaitan, 2020). Penduduk Indonesia yang telah dijamin oleh BPJS Kesehatan per Maret 2023 adalah sebanyak 252.1 jiwa atau sebesar lebih dari 90% dari seluruh penduduk Indonesia. Dengan meningkatnya cakupan kepesertaan BPJS Kesehatan, maka meningkat pula pemanfaatan pelayanan kesehatannya. Pada tahun 2014 hanya terdapat 92.3 jutaapemanfaatan, tetapi meningkat menjadi 502.8 juta padaatahun 2023.

Pelayanan kesehatan yang baik merupakan suatu kebutuhan masyarakat dan seringkali menjadi ukuran dalam keberhasilan pembangunan. Menyadari bahwa pelayanan kesehatan sangat dibutuhkan oleh seluruh warga negara, maka pemerintah berupaya dari waktu ke waktu berusaha menghadirkan program-program yang dapat meningkatkan pelayanan kesehatan secara menyeluruh (Panjaitan, 2020). Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perilaku individu dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan antara lain tingkat pendidikan, pekerjaan, keterjangkauan fasilitas pelayanan, perilaku petugas kesehatan serta persepsi masyarakat. Pemanfaatan pelayanan kesehatan dapat dipengaruhi oleh kebutuhan masing-masing individu, dan kebutuhan tersebut bisa berupa kerentanan terhadap suatu penyakit dan juga harapan masyarakat tentang manfaat yang dapat diterima dari pelayanan kesehatan (Pakpahan et al., 2021).

Beberapa hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi peserta JKN untuk melakukan pemanfaatan pelayanan Kesehatan di fasilitas Kesehatan yaitu Pada penelitian (Mustafidah and Indrawati, 2021) hasil penelitian yang dilakukan mengungkapkan bahwa ada hubungan antara usia dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan p-value 0,011. Penelitian lainnya juga mengemukakan bahwa variabel jenis kelamin ada berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan Prolanis dengan p-value 0,016 < 0,05 (Irawan and Ainy, 2018) .

Pada penelitian (Ningrum, 2021) yaitu hasil statistik dengan menggunakan uji Chi-Square didapatkan hasil p-value 0,027<0,05 maka ada hubungan yang signifikan antar akses pelayanan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalis faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan BPJS Kesehatan di Indonesia.

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini menggunakan metode literatur Review dengan pendekatan Narative Literatur Review. Metode ini terdiri dari menentukan kata kunci, membuat pertanyaan, mengelompokkan pertanyaan, menjawab pertanyaan. Sumber Pustaka yang digunakan dalam penyusunan literatur review ini dari Google Scholer, pubmed dan didapatkan 11 jurnal dengan kata kunci “Pemanfaatan”, “Pelayanan Kesehatan”, “Jaminan Kesehatan Nasional”, artikel jurnal yang digunakan dalam Bahasa Indonesia dengan tahun terbit 2018-2023.

HASIL

Berdasarkan studi literatur yang telah dicari terdapat sebelas Artikel yang relevan dengan tujuan penulis yang dapat menjadi acuan mengenai faktor yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan pada peserta JKN.  Berikut ringkasan dari review enam publikasi studi faktor yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan pada peserta JKN.

Judul Nama Peneliti Metode Hasil
Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Pada Peserta BPJS Kesehatan (Mustafidah and Indrawati, 2021) Penelitian ini menggunakan desain penelitian mix methode Terdapat hubungan antara usia dengan pemanfaatan pelayanan Kesehatan pada peserta BPJS Kesehatan dengan nilai p-value 0,011, Sedangkan tidak ada hubungan antar jenis kelamin dengan pemanfaatan pelayanan Kesehatan pada peserta BPJS Kesehatan dengan nilai p-value 0,638 dan tidak ada hubungan antar status jarak tempuh pemanfaatan pelayanan Kesehatan pada peserta BPJS Kesehatan dengan nilai p-value 0,688.
Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Pada Peserta jaminan Kesehatan Nasionaldi Wilayah Kerja Puskesmas Payakabung, Kabupaten Ogan Ilir (Irawan and Ainy, 2018) Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian Cross Sectional Pada penelitian ini terdapat empat variabel yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan Kesehatan bagi peserta BPJS diwilayah kerja Puskesmas Payakabung yaitu Usia dengan P-value 0,0001, Jenis Kelamin dengan P-value 0,016, Persepsi Mengenai JKN dengan P-value 0,039 dan Aksesibilitas Layanan dengan P-value 0,0001

Determinan Pemanfaatan Pelayanan Bpjs

Kesehatan Pada Peserta Bukan Penerima

Bantuan Iuran (Non PBI) Di Wilayah

Kerja Puskesmas Bahkapul

Pematangsiantar

(Ningrum, 2021) metode penelitian ini menggunakan Cross Sectional Hasil penelitian menunjukan variabel Akses Pelayanan dengan pemanfaatan pelayanan Kesehatan dengan nilai p-value 0,027 dan tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan pemanfaatan pelayanan Kesehatan dengan nilai p-value 0,662
Pemanfaatan Layanan Kesehatan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional di Kecamatan Jejawi (Yonatan Stiyawan and Ainy, 2023) Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian Cross Sectional Hasil penelitian menunjukan ada hubungan antara jenis kelamin dengan pemanfaatan layanan Kesehatan peserta JKN di Kecamatan Jejawi dengan nilai p-value 0,024, sedangkan variabel  antara usia dengan pemanfaatan layanan Kesehatan peserta JKN di Kecamatan Jejawi tidak ada hubungan dengan nilai p-value 1,000 dan variabel status perkawinan dengan pemanfaatan layanan Kesehatan peserta JKN di Kecamatan Jejawi tidak ada hubungan dengan nilai p-value 0,511
Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Pada Peserta BPJS Kesehatan di RSUD Simeulue Tahun 2018 (Erdiwan, Sinagar and Sinambela, 2020) Jenis penelitian ini observasional dengan pendekatan Cross Sectional Study Hasil penelitian menunjukan ada hubungan antara variabel aksesibilitas, Pendidikan, tenaga kesehatan dengan pemanfaatan pelayanan Kesehatan peserta BPJS Kesehatan di RSUD Simeulue tahun 2018 dengan nilai p-value 0,01<0,05. Dan variabel umur dengan pemanfaatan pelayanan Kesehatan peserta BPJS Kesehatan di RSUD Simeulue tahun 2018 tidak ada hubungan dengan nilai p-value 0,12.
Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan BPJS Kesehatan Pada Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Alue Sungai Pinang Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2022 (Nasrullah, Lastri and Arifin, 2023) Jenis penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional Dari hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antar variabel tingkat Pengetahuan dengan nilai p-value 0,027, Pendapatan   nilai p-value 0,042, Sikap nilai p-value 0,012, Jarak tempat tinggal p-value 0,019, Perilaku Nakes p-value 0,032, Dampak Covid-19 p-value 0,033 dengan pemanfaatan BPJS Kesehatan pada wilayah kerja puskesmas Alue Sungai Pinang Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2022.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Tegal Gundil Kota Bogor Tahun 2020 (Zaini, Parinduri and Dwimawati, 2022) Jenis penelitian yaitu pendekatan kuantitatif dan desain penelitian Cross Sectional Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara variabel usia dengan nilai p-value 0,000, Pendidikan p-value 0,000, Pekerjaan p-value 0,023, ketersediaan tenaga Kesehatan p-value 0,000, aksesbilitas p-value 0,000, kepemilikan asuransi p-value 0,000 dengan pemanfaatan pelayanan Kesehatan.
Faktor Determinan Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Bagi Peserta JKN KIS di Puskesmas Bojongsari (Puji et al., 2022) Penelitian analitik dengan pendekatan kuantitatif  dengan desain penelitian Cross Sectional Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara variabel persepsi peserta JKN KIS dengan nilai P-value 0,000 dan akses layanan P-value 0,039 dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan, namun tidak ada hubungan antara persepsi peserta JKN KIS terhadap Tindakan petugas Kesehatan dengan pemanfaatan pelayanan Kesehatan dengan nilai  P-value 0,736

Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Pelayanan Rsud

H. Padjonga Dg. Ngalle Takalar

(Ekawati, Darmawansyah and Marzuki, 2022) Jeneis penelitian observasional dengan desain Cross Sectional Hasil penelitian menunjukan ada hubungan antara variabel status pekerjaan dengan nilai p-value 0,032, fasilitas rumah sakit p-value 0,000, aksesibilitas p-value 0,000, kepercayaan p-value 0,037 dan kemudahan informasi p-value 0,000. Sedangkan jenis kelamin p-value 0,520 dan pelayanan tenaga kesehatan p-value 0,052
Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Poli Interna Di Rsup Dr. Tadjuddin Chalid Kota Makassar (Ilmayanti, Rusydi and Andayanie, 2022) Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional Hasil penelitian menujukan ada hubungan yang signifikan antara variabel   aksesbilitas dengan nilai p-value 0,006, ketersedian fasilitas Kesehatan p-value 0,000, sikap petugas Kesehatan p-value 0,017 dan persepsi sakit p-value 0,0384.

Hubungan Kualitas Pelayanan Rawat Inap Dengan Minat Pemanfaatan Ulang Pelayanan

Di Puskesmas

Kabupaten Pasuruan

(Mutiara, Gusti and Yusmanisari, 2022) Jenis penelitian yaitu penelitian kuantitatif dengan desain Cross Sectional Dari hasil penelitian didapatkan hubungan yang signifikan antara kualitas pelayanan rawat inap dengan minat pemanfaatan ulang pelayanan di Puskesmas Gempol Kabupaten Pasuruan dengan nilai P-value 0,001 dan nilai r= 0,658.
Health Insurance Coverage And Antenatal Care Services Utilization In West Africa (Dadjo, Ahinkorah and Yaya, 2022) Data survei demografi dan kesehatan dari 10 negara afrika barat dengan desai penelitian Cross Sectional

Sekitar 86,73% perempuan yang dilindungi asuransi kesehatan melakukan empat kali kunjungan ANC atau lebih, dibandingkan dengan

55,15% perempuan yang tidak memiliki asuransi. Secara total, 56,91% dari total sampel menghadiri minimal empat kali kunjungan ANC. Wanita

yang memiliki perlindungan asuransi kesehatan lebih mungkin melakukan jumlah kunjungan ANC minimum yang direkomendasikan dibandingkan

wanita yang tidak memiliki asuransi (aOR [95% CI] =1,55 [1,37–1,73]).

Impact Of Community Based Health Insurance on Health Services Utilisation Among Vulnerable Households in Amhara Region, Ethiopia (Mussa et al., 2023) Cross Sectional

menunjukkan bahwa kepesertaan asuransi kesehatan berbasis masyarakat meningkatkan kemungkinan mengunjungi fasilitas kesehatan untuk perawatan kuratif dalam satu bulan terakhir sebesar 8,2 poin persentase, dan mencari layanan kesehatan profesional sebesar 8,4 poin persentase, dan mengunjungi fasilitas kesehatan untuk mencari bantuan medis jika sakit dan melakukan pemeriksaan dalam 12 bulan terakhir sebesar 13,9 poin persentase. Asuransi juga

meningkatkan kunjungan tahunan rumah tangga per kapita ke fasilitas kesehatan sebesar 0,84. Namun, tidak menemukan dampak signifikan dari kepesertaan asuransi kesehatan berbasis masyarakat terhadap pemanfaatan layanan kesehatan ibu dan anak.

Responsiveness of Health Care Services Towards The Elderly in Tanzania: Does Health Insurance Make a Difference? A Cross Sectional Study (Amani et al., 2020) Cross Sectional

Sebanyak 1.453 dan 744 lansia, 50,1 dan 63% di antaranya memiliki asuransi kesehatan, masing-masing menggunakan layanan kesehatan rawat jalan dan rawat inap. Semua domain dinilai relatif tinggi namun lansia yang tidak memiliki asuransi melaporkan

respons yang lebih baik di semua domain rawat jalan dan rawat inap. Waktu tunggu adalah dimensi dengan kinerja terburuk. Kepemilikan asuransi kesehatan berhubungan negatif dengan daya tanggap pasien rawat jalan dan rawat

Inap.

Effects Of Social Health Insurance On Access And Utilization Of Obstetric Health Services: Results From HIV+ Pregnant Womwn In Kenya (Were et al., 2020) Cross Sectional

Pendaftaran Asuransi Kesehatan berhubungan dengan peningkatan pemanfaatan layanan kesehatan obstetri di kalangan ibu hamil HIV+ di Kenya. Secara khusus, perempuan hamil dengan HIV+ yang dilindungi oleh NHIF memiliki akses lebih besar terhadap persalinan di

institusi (selisih 12,5 poin persentase) dan penolong persalinan terampil (selisih 19 poin persentase) dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki asuransi. Khususnya, dampak NHIF terhadap penggunaan layanan kesehatan obstetri jauh lebih besar pada mereka yang sakit (CD4<350) perbedaannya sebesar 20 poin persentase.

Table 1. Hasil Review Artikel

PEMBAHASAN

Pemanfaatan pelayanan kesehatan merupakan penggunaan Fasilitas pelayanan yang disediakan baik di rawat jalan maupun rawat inap untuk kebutuhan dasar masing-masing setiap masyarakat (Aridah et al., 2022).  Menurut (Dinillah, Yudia and Fitriany, 2022) pemanfaatan pelayanan kesehatan merupakan hasil dari proses pencarian pelayanan bagi individu ataupun kelompok tertentu. Terdapat empat dimensi indikator penilaian pemanfaatan pelayanan Kesehatan yaitu Kontinuitas, Komprehensif, Aksesanilitas, dan Produktifitas. Diterminan pemanfaatan pelayanan kesehatan tersebut meliputi (Andersen and R, 1995) :

Predisposing Factors

Setiap individu memiliki kecenderungan yang berbeda untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan dimana tergantung pada karakteristik masing-masing individu seperti sosial demografi dan kepercayaan terhadap pelayanan kesehatan.

Usia

Usia merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pemanfaatan pelayanan Kesehatan, kelompok usia muda lebih rentan terhadap penyakit seperti diare, infeksi saluran pernafasan, dan lain sebagainya. Sedangkang untuk usia produktif lebih rentan terhadap kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja serta penyakit akibat gaya hidup yang kurang sehat, dan untuk usia lebih tua atau lansia sangat rentan terhadap penyakit kronis seperti hipertensi, jantung koroner dan kangker (Mardiana, Chotimah and Dwimawati, 2022).

Hasil penelitian (Mustafidah and Indrawati, 2021) menemukan Terdapat hubungan antara usia dengan pemanfaatan pelayanan Kesehatan pada peserta BPJS Kesehatan dengan nilai p-value 0,011 tetapi penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian (Yonata Stiyawan and Ainy, 2023) yaitu didapatkan nilai p-value 1,000 yang artinya tidak ada hubungan antara usia dengan pemanfaatan layanan Kesehatan peserta JKN di Kecamatan Jejawi.

Jenis Kelamin

Jenis kelamin dapat mempengaruhi dalam mengambil keputusan untuk melalukan pencarian pengobatan hal ini dikarenakan perempuan membutuhkan pelayanan Kesehatan khusus seperti pelayanan kesehatan kehamilan dan penyakit-penyakit spesifik yang mengharuskan perempuan untuk memanfaatkan pelayanan Kesehatan (Irawan and Ainy, 2018).

Pada penelitian yang dilakukan oleh (Irawan and Ainy, 2018) menemukan terdapat hubungan antar jenis kelamin dengan pemanfaatan pelayanan Kesehatan bagi peserta BPJS diwilayah kerja Puskesmas Payakabung dengan nilai P-value 0,016, penelitian ini sejalan dengan (Yonata Stiyawan and Ainy, 2023) didapatkan nilai P-value 0,024 artinya ada hubungan antara jenis kelamin dengan pemanfaatan layanan Kesehatan peserta JKN di Kecamatan Jejawi. Pada penelitian yang dilakukan oleh (Dadjo, Ahinkorah and Yaya, 2022) di Afrika Barat diketahui perempuan yang memiliki asuransi kesehatan memiliki peluang lebih besar untuk melakukan jumlah kunjungan ke pelayanan kesehatan dibandingkan dengan perempuan yang tidak memiliki asuransi kesehatan. Hal ini mungkin terjadi karena asuransi memberikan perlindungan yang memadai terhadap pengeluaran yang sangat besar dan karena ausuransi dapat dikaitkan dengan indicator sosio-ekonomi seperti pendapatan dan Pendidikan.

Status Perkawinan

Orang yang belum menikah lebih sering menggunakan pemanfaatan pelayanan kesehatan dibandingkan dengan orang yang sudah menikah. Seseorang yang sudah menikah akan membentuk sebuah rumah tangga maka membuat bertambah juga kebutuhan sehingga seseorang yang sudah menikah lebih cenderung untuk mengutamakan terpenuhnya kebutuhan pokok terlebih dahulu dibandingkan dengan kebutuhan lain (Yonata Stiyawan and Ainy, 2023).

Pendidikan

Pendidikan merupakan upaya membujuk atau pembelajaran kepada masyarakat agar mau melakukan tindakan untuk memelihara kesehatan dan mengatasi masalah-masalah keseahtan serta dapat meningkatkan kesehatannya. Seseorsang yang berpendidikan tinggi biasanya lebih cenderung memiliki pengetahuan dan pemahama nyang baik dibandingkan dengan individu dengan pendidikan yang relatif rendah, seseorang yang memiliki Pendidikan tinggi diharapkan untuk memiliki kemampuan yang baik dalam mempraktekan dalam perilaku pemanfaatan pelayanan kesehatan yang baik (Basith, 2019).

Pekerjaan

Faktor pekerjaan secara tidak langsung dapat menyebabkan suatu penyakit. Situasi kerja yang penuh dengan tekanan dan kurang olahraga saat bekerja memungkinkan untuk cenderung lebih banyak dalam memanfaatkan layanan kesehatan baik secara medis maupun non medis (Basith, 2019).

Kepercayaan

Merupakan elemen yang sangat penting dalam hubungan antar pribadi termasuk juga dalam hubungan antara dokter, perawat, bidan maupun tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan pelayanan. Pelayanan yang baik dapat diukur melalui sejauh mana tingkat kepercayaan masyarakat terhadap institusi penyedia layanan sekaligus petugas kesehatan (Ramadhani and Sediawan, 2022) .

Enabling Factors

Faktor pendukung Meliputi sumberdaya keluarga (pendapatan, kepemilikan asuransi Kesehatan, daya beli, dan pengetahuan tentang layanan kesehatan), dan sumber daya masyarakat yang terdiri dari ketersediaan sarana pelayanan, jumlah tenaga kesehatan, dan persentase penduduk.

Sesuai dengan teori utilitas pelayanan kesehatan, ia menjelaskan bahwa keinginan seseorang untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan juga ditentukan oleh faktor aksesibilitas atau jarak tempuh pelaayanan Kesehatan (Green, 2005) dapat dilihat dari penelitian yang dilakukan oleh (Erdiwan, Sinagar and Sinambela, 2020) menunjukan ada hubungan antara variabel aksesibilitas, dengan pemanfaatan pelayanan Kesehatan peserta BPJS Kesehatan di RSUD Simeulue tahun 2018 dengan nilai p-value 0,01<0,05 penelitian ini sejalan dengan (Nasrullah, Lastri and Arifin, 2023) Dari hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antar Jarak tempat tinggal dengan pemanfaatan BPJS Kesehatan pada wilayah kerja puskesmas Alue Sungai Pinang Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2022 dengan nilai p-value 0,019. Dengan kondisi jalan yang buruk dan jarak yang sulit untuk di akses ke pelayansan Kesehatan dapat membuat seseorang tidak mau memanfaatnkan pelayanan Kesehatan tersebut.

Need Factors

Faktor predisposisi dan faktor pendukung dapat terwujud menjadi tindakan mencari pengobatan jika tindakan tersebut dianggap perlu. Kebutuhan adalah dasar dan kekuatan pendorong langsung untuk menggunakan pelayanan kesehatan. Kebutuhan pelayanan kesehatan dapat dikatagorikan meliputi kebutuhan yang dirasakan atau keadaan kesehatan yang dirasakan, diagnosa yang merupakan penilaian keadaan sakit didasarkan oleh penilaianan petugas. Pada penelitian (Irawan and Ainy, 2018) mengatakan tidak ada hubungan antara persepsi sakit dengan pemanfaatan pelayanan Kesehatan bagi peserta JKN di puskesmas, pada kenyataannya orang cenderung mencari layanan medis untuk pengobatan ke layananan kesehatan apabila ketika kondisinya benar-benar tidak dapat berbuat apa-apa. Persepsi masyarakat yang keliru dalam menyikapi sakit menyebabkan kurang memanfaatkan sarana-sarana kesehatan yang ada meskipun puskesmas berada di wilayah tempat tinggalnya. Persepsi sakit yang keliru akan mengakibatkan pemanfaatan kesehatan di puskesmas rendah.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemanfaatan pelayanan kesehatan pada peserta JKN dari berbagai review artikel dapat disimpulkan bahwa variabel usia, jenis kelamin, aksesbilitas sangat berpengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan pada peserta JKN. Sedangkan untuk variabel status perkawinan, persepsi peserta JKN terhadap Tindakan petugas kesehatan tidak ada hubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

Amani, P.J. et al. (2020) ‘Responsiveness of health care services towards the elderly in Tanzania: Does health insurance make a difference? A cross-sectional study’, International Journal for Equity in Health, 19(179), pp. 1–9. Available at: https://doi.org/10.1186/s12939-020-01270-9.

Andersen and R (1995) ‘Revisiting the Behavioral Model and access to Medical Care’, Journal of Health and Social Behavior, 36, pp. 1–10.

Aridah et al. (2022) ‘Faktor yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Pada Masyarakat Desa Paya Baro Ranto Penyang Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat’, Jurnal Jurmakesmas, 2(2), pp. 257–272.

Asyim, R. and Yulianto (2022) ‘Perilaku Konsumsi Obat Tradisional Dalam Upaya Menjaga Kesehatan Masyarakat Bangsawan Sumenep’, Journal Keperawatan, pp. 1–9.

Basith, Z.A. (2019) ‘Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Gayamsari Kota Semarang’, Skripsi, pp. 1–60.

Dadjo, J., Ahinkorah, B.O. and Yaya, S. (2022) ‘Health insurance coverage and antenatal care services utilization in West Africa’, BMC Health Services Research, 22(331), pp. 1–9. Available at: https://doi.org/10.1186/s12913-022-07698-9.

Dinillah, N., Yudia, R.C.P. and Fitriany, E. (2022) ‘Hubungan Antara Persepsi Masyarakat Dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Puskesmas Sempaja’, Jurnal Verdure, 4(1), pp. 129–137.

Ekawati, S., Darmawansyah and Marzuki, D.S. (2022) ‘Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Pelayanan Rsud H. Padjonga Dg. Ngalle Takalar’, Hasanuddin Journal of Public Health, 3(2), pp. 115–124. Available at: https://doi.org/10.30597/hjph.v3i2.21128.

Erdiwan, Sinagar, J.P. and Sinambela, M. (2020) ‘Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Pada Peserta BPJS Kesehatan Di RSUD Simeulue Tahun 2018’, Jurnal Kajian Kesehatan Masyarakat, 1(2), pp. 42–48.

Green, L., & M.W., K. (2005) Health Program Planning: An Educational And Ecological Approach. New York: Mcgraw-Hill Comp. Inc.

Ilmayanti, N.A., Rusydi, A.R. and Andayanie, E. (2022) ‘Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Poli Interna Di Rsup Dr. Tadjuddin Chalid Kota Makassar’, Window of Public Health Journa, 3(6), pp. 1079–1088.

Irawan, B. and Ainy, A. (2018) ‘Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Pada Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Di Wilayah Kerja Puskesmas Payakabung, Kabupaten Ogan Ilir’, Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 9(3), pp. 189–197. Available at: https://doi.org/10.26553/jikm.2018.9.3.189-197.

Mardiana, N., Chotimah, I. and Dwimawati, E. (2022) ‘Faktor-Faktor Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Parung Selama Masa Pandemi Covid-19 Tahun 2021’, Promotor Jurnal Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, 5(1), pp. 59–74.

Mussa, E.C. et al. (2023) ‘Impact of community-based health insurance on health services utilisation among vulnerable households in Amhara region, Ethiopia’, BMC Health Services Research, 23(55), pp. 1–15. Available at: https://doi.org/10.1186/s12913-023-09024-3.

Mustafidah, M. and Indrawati, F. (2021) ‘Pemanfaatan Layanan Kesehatan Pada Peserta BPJS Kesehatan’, HIGEIA, 5(2), pp. 265–275. Available at: https://doi.org/10.15294/higeia/v5i2/43740.

Mutiara, I.A., Gusti, T.E. and Yusmanisari, E. (2022) ‘Hubungan Kualitas Pelayanan Rawat Inap Dengan Minat Pemanfaatan Ulang Pelayanan Di Puskesmas Kabupateb Pasuruan’, Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia, 8(1), pp. 40–49.

Nasrullah, Lastri, S. and Arifin, V.N. (2023) ‘Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan BPJS Kesehatan Pada Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Alue Sungai Pinang Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2022’, Juonal of Health and Medical Science, 2(1), pp. 148–157.

Ningrum, A.S. (2021) Determinan Pemanfaatan Pelayanan BPJS Kesehatan Pada Peserta Bukan Penerima Bantuan Iuran (Non PBI) Di Wilayah Kerja Puskesmas Bahkapul Pematangsiantar. Medan.

Pakpahan, M. et al. (2021) Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Cetakan 1. Edited by R. Watrianthos. Yayasan Kita Menulis.

Panjaitan, A.A. (2020) ‘Analisis Pemanfaatan Pelayanan Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Di Indonesia: A Literature Review’, Jurnal Perspektif Administrasi Dan Bisnis, 1(1), pp. 44–50. Available at: https://doi.org/10.31573/jpab.v1i1.5.

Puji, L.K.R. et al. (2022) ‘Faktor Determinan Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Bagi Peserta JKN KIS Di Puskesmas Bojongsari’, MAP Midwifery and Public Health Journal, 2(1), pp. 1–10.

Ramadhani, R. and Sediawan, M.N.L. (2022) ‘Kepercayaan Pasien Terhadap Layanan Kesehatan Suatu Studi Tinjauan Sistematis’, Jurnal Ilmiah Mediah Husada, 11(1), pp. 71–83. Available at: https://doi.org/10.33475/jikmh.v7i2.21.

Stiyawan, Yonatan and Ainy, A. (2023) ‘Pemanfaatan Layanan Kesehatan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional di Kecamatan Jejawi’, JMK Yayasan RS. Dr. Soetomo , 9(1), pp. 163–175.

Stiyawan, Yonata and Ainy, A. (2023) ‘Pemanfaatan Layanan Kesehatan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional di Kecamatan Jejawi’, Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS. Dr. Soetomo, 9(1), pp. 163–175.

Were, L.P.O. et al. (2020) ‘Effects of social health insurance on access and utilization of obstetric health services: Results from HIV+ pregnant women in Kenya’, BMC Public Health, 20(87), pp. 1–10. Available at: https://doi.org/10.1186/s12889-020-8186-y.

Zaini, R., Parinduri, S.K. and Dwimawati, E. (2022) ‘Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Tegal Gundil Kota Bogor Tahun 2020’, Promotor: Jurnal Mahasiwa Kesehatan Masyarakat, 5(6), pp. 481–490. Available at: https://doi.org/10.32832/pro.

Published

2023-12-10

How to Cite

Sari, N. N., Idris, H., & Syakurah, R. A. (2023). Analisis Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan pada Peserta Jaminan Kesehatan Nasional: Studi Literatur. Health Information : Jurnal Penelitian, 15(3), e1304. Retrieved from https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/hijp/article/view/1304

Issue

Section

Literature Review

Citation Check