Terimakasih atas kepercayaan anda kepada Penerbit Poltekkes Kemenkes Kendari. Kami menutup sementara Sistem Penerimaan Naskah (submission) hingga 03 Januari 2024. Anda dapat melakukan konsultasi penyiapan naskah anda untuk terbit pada edisi tahun 2024, melalui pos elektronik: editorial.jurnaldanhakcipta@poltekkes-kdi.ac.id.
Beralih ke bagian utama Beralih ke menu navigasi utama Beralih ke bagian footer website
Laporan Kasus
Diterbitkan: 2019-11-01

Fisioterapi Dada dan Batuk Efektif sebagai Penatalaksanaan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas pada Pasien TB Paru di RSUD Kota Kendari

Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Kendari, Indonesia
##plugins.generic.jatsParser.article.authorBio##
×

Rusna Tahir

Poltekkes Kemenkes Kendari

Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Kendari, Indonesia
Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Kendari, Indonesia
Pulmonary tuberculosis Ineffective clearance airway Chest physiotherapy Effective coughing

Lisensi

Cara Mengutip

Tahir, R., Sry Ayu Imalia, D., & Muhsinah, S. (2019). Fisioterapi Dada dan Batuk Efektif sebagai Penatalaksanaan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas pada Pasien TB Paru di RSUD Kota Kendari. Health Information : Jurnal Penelitian, 11(1), 20–25. https://doi.org/10.36990/hijp.v11i1.87

Abstrak

Tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksi dengan prevalensi tertinggi di dunia dan terbesar ketiga di Indonesia dengan 1,02 juta kasus. Masalah utama pada penderita tuberkulosis paru adalah pembersihan jalan nafas yang tidak efektif yang ditandai dengan dispnea, ronchi, sputum yang berlebihan, batuk yang tidak efektif. Intervensi keperawatan untuk mengatasi masalah tersebut adalah fisioterapi dada dan batuk efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang penerapan fisioterapi dada dan batuk yang efektif sebagai penatalaksanaan klirens jalan nafas yang tidak efektif pada penderita tuberkulosis paru. Metode: Metode yang digunakan studi kasus deskriptif dengan wawancara terstruktur, studi dokumen dan observasi. Partisipan dalam penelitian ini adalah penderita tuberkulosis paru yang diberikan tiga hari dan dua kali sehari sesi fisioterapi dada dan batuk efektif. Patensi jalan nafas membaik setelah fisioterapi dada dan batuk efektif yang ditandai dengan frekuensi pernafasan normal, irama pernafasan normal, tidak ada ronchi dan mampu mengeluarkan sputum dari jalan nafas. Fisioterapi dada dan batuk efektif dapat diterapkan sebagai manajemen pembersihan jalan napas yang tidak efektif pada pasien tuberkulosis paru.

Referensi

  1. Apriadi. (2013). Latihan nafas dalam dan batuk efektif. Jakarta: EGC
  2. Ardiansyah, M. (2012). Buku Ajar Medical Bedah. Jakarta : Diva Pres
  3. Bulechek, GM & Butcher, HK. (2013). Nursing Intervention Classification. Jakarta: Elseiver Global Rights
  4. Endrawati, Aminingsih S, dan Ariasti D. 2014. Pengaruh Pemberian Fisioterapi Dada Terhadap Kebersihan Jalan Napas pada Pasien ISPA di Desa Pucung Eromoko Wonogiri. Kosala. Volume 2 Nomor 2 September 2014. Hal: 28
  5. Herdman, T. Heather. (2018). NANDA-I Diagnosis Keperawatan : defenisi dan klasifikasi 2018-2020. Jakarta : EGC
  6. Kasanah. (2015) . Efektifitas batuk efektif dan fisioterapi dada terhadap pengeluaran sputum. Diakses tanggal 10 Mei 2019 http://ejournal.stikestelogorejo.ac.id/inde x.php/ilmukeperawatan/article/viewFile/4 47/447
  7. Khotimah, S. (2013). Latihan edurance Meningkatkan Kualitas Hidup Lebih Baik Dari Pad Latihan Pernafasan Pada Pasien PPOK di BP4 Yogyakarta. Sport and Fitnes Journal. Juni 2013 : 1. No. 20-23
  8. Kusuma, H. (2015). Hand Book For Health Student. Yogyakarta : Mediaction Publishing
  9. Laukhil, M. (2016). Penerapan Batuk Efektif Pada Pasien Bronkopneumonia Dengan Masalah Keperawatan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafasa Di Ruang Melatih Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya. Surabaya : University Of Nahdlatul Ulama Surabaya repository : . http://repository.unusa.ac.id/id/eprint/126 6
  10. Maidartati. (2014). Pengaruh fisioterai dada terhadap bersihan jalan napas pada anak usia 1-5 tahun yang mengalami gangguan bersihan jalan napas di Puskesmas Moch Ramdhan Bandung. Jurnal Ilmu Keperawatan. Volume 11
  11. Mardiono, S. (2013). Pengaruh Latihan Batuk Eektif Terhadap Frekuensi Pernafasan Pasien TB Paru di Instalasi Rawat Inap Penyakit Dalam Rumah Sakit Pelabuhan Palembang Tahun 2013. Jurnal Harapan Bangsa , 224- 229
  12. McPhee, Stephen J dan Ganong, William F.(2010). Patofisiologi penyakit: pengantar menujuh kedokteran klinis/Stephen J. McPhee, William F. Ganong; ahli bahasa, Brahm U. Pendit.; editor bahasa Indonesia. Frans Dany, Edisi 5. Jakarta: EGC
  13. Moorhead, S & Johnson, M. (2013). Nursing outcome classification. Jakarta : Elseiver Global Rights
  14. Nugroho Y A & Kristiani E E. (2011). Batuk Efektif Dalam Pengeluaran Dahak Pada Pasien Dengan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas di Instalasi 20 Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Baptis Kediri. Jurnal STIKES RS Baptis Kediri Volume 4 Nomor 2.
  15. Tarwoto dan Wartonah. (2015). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan Edisi :4 .Jakarta
  16. Sitorus, Lubis, Kristiani. (2018). Penerapan batuk efektif dan fisioterapi dada pada pasien TB Paru yang mengalami ketidakefektifan bersihan jalan napas di RSUD Koja Jakarta Utara. JAKHKJ Vol. 4, No. 2
  17. World Heart Organization. (2016). Global Tuberculosis Report 2016. Diakses tanggal 10 Mei 2019 https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/ 10665/250441/9789241565394eng.pdf;jsessionid=E23B023FD23385C17 832D671AFB2D847?sequence=1

UN/PBB SDGs

This output contributes to the following UN Sustainable Development Goals (SDGs)/Artikel ini berkontribusi pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB berikut

SDG 3 good-health-and-well-being

Endorse

Informasi Statistik Pemakaian

Abstrak viewed = 12968 times