Ownership of Maternal and Child Health Books Associated with Parental Behavior in Providing Stimulation and Child Development Level
DOI:
https://doi.org/10.36990/hijp.v15i2.877Keywords:
Anak, Buku KIA, Stimulasi, Perilaku Orangtua, PerkembanganAbstract
Carrying out adequate stimulation means stimulating the child's brain so that the development of movement, speech and language, socialization, and independence takes place optimally according to the child's age. Ownership of the MCH Handbook plays an important role for parents and caregivers, especially as a guide in providing stimulation to children. The purpose of this study was to determine the relationship between ownership of the MCH handbook and parents' behavior in providing stimulation and the level of child development. This type of research is quantitative with a cross-sectional design. This research was carried out from January to June 2021 in the working area of the Bengkuring Health Center, North Samarinda sub-district, Samarinda City. The sample used was 68 mothers who had children aged 0-18 months using a purposive sampling technique. Data collection was carried out using questionnaires and observation sheets that were used to determine the mother's behavior during stimulation. Developmental Pre-Screening Questionnaire (KPSP) is used to determine the level of development of children (0-18 months). Then the data were analyzed univariately and bivariately using the chi-square test. The results showed a P value (<0.05), which means that statistically there is a relationship between ownership of the MCH handbook and parents' behavior in providing stimulation and the level of child development. So it is hoped that in the future health workers will be able to increase their role in motivating parents in providing stimulation to children under the MCH handbook as a guideline.
PENDAHULUAN
Satu dari tiga penduduk Indonesia adalah anak-anak (Profil Anak Indonesia, 2018). Anak adalah investasi dan harapan masa depan bangsa serta penerus generasi di masa mendatang. Sebagai penentu sejarah bangsa sekaligus cermin hidup bangsa pada masa mendatang, anak perlu mendapat kesempatan seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang dengan wajar baik secara rohani maupun jasmani. Perkembangan pada awal kehidupan lebih kritis daripada perkembangan selanjutnya seperti tersenyum pertama, memegang dengan kukuh pertama, kata pertama dan berjalan pertama. Sehingga penyimpangan sekecil apapun akan berdampak pada masa dewasa (Soetjiningsih, 2016).
Data Profil Anak Indonesia (2018), menunjukkan jumlah bayi nol tahun di Indonesia 4.419.000 jiwa, sedangkan di Kalimantan Timur berjumlah 70.749 jiwa, khusus kota Samarinda data bayi nol tahun sebanyak 8.889 jiwa yang tersebar di 10 kecamatan (DKK, 2016). Keterlambatan perkembangan anak di Indonesia berdasarkan laporan Ikatan Dokter Anak Indonesia (2013) diperkirakan sekitar 5-10% dan 1-3% anak mengalami keterlambatan umum di bawah usia 5 tahun (IDAI 2013). Berdasarkan laporan dinas kesehatan Kota Samarinda (2016) tercatat 912 balita (0,8 %) yang dirujuk dengan kelainan motorik kasar dan halus, bahasa dan personal sosial.
Keterlambatan perkembangan anak dipengaruhi oleh salah satunya adalah stimulasi yang dilakukan oleh orangtua. Melakukan stimulasi yang memadai artinya merangsang otak balita sehingga perkembangan gerak, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian pada balita berlangsung secara optimal sesuai dengan umur anak. Setiap anak perlu mendapat stimulasi rutin sedini mungkin dan terus menerus pada setiap kesempatan. Stimulasi dilakukan oleh orang terdekat dengan anak, pengganti ibu/pengasuh anak, anggota keluarga lain dan kelompok masyarakat di lingkungan rumah tangga masing-masing dan dalam kehidupan sehari-hari khususnya ibu (Kementerian Kesehatan RI, 2012).
Sejalan dengan penelitian di Jawa Barat, bahwa 30% anak mengalami gangguan perkembangan dan 80% diantaranya disebabkan oleh kurangnya pemberian stimulasi dini (Setyowati, 2010). Kurangnya kesadaran akan pentingnya stimulasi juga dipengaruhi oleh pengetahuan dan perilaku ibu, kalangan masyarakat umum, ada yang beranggapan bahwa wajar jika anak di bawah lima tahun belum bisa bicara (Setyowati, 2010). Ibu cenderung bersikap cuek dan membiarkan anaknya untuk mengeksplorasi kemampuannya tanpa ada batasan dan pengawasan.
Usaha yang dilakukan untuk mencegah gangguan keterlambatan perkembangan bayi, petugas kesehatan memberikan media berupa buku yang dapat dimanfaatkan oleh ibu sebagai media berupa buku kesehatan ibu dan anak (KIA). Buku KIA merupakan media konseling informasi dan edukasi (KIE) yang diberikan kepada ibu yang memiliki bayi yang berisi catatan ibu dan anak khususnya mengenai stimulasi perkembangan bayi baik motorik kasar, motorik halus, personal sosial dan bahasa sehingga ibu dapat melakukan stimulasi di rumah secara mandiri. Kepemilikan buku KIA juga membantu ibu mengontrol perkembangan anaknya sendiri (Kementerian Kesehatan RI, 2015). Sebanyak 65,9 % anak usia 0-59 bulan di Indonesia memiliki buku KIA, di Kalimantan Timur sekitar 80% anak usia 0-59 bulan memiliki buku KIA (Riskesdas, 2018).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahimah et al. (2018) menyebutkan bahwa ada hubungan bermakna antara kepemilikan buku KIA dengan perilaku ibu dalam stimulasi perkembangan bayi dengan p value 0,006 (< 0,05). Ibu yang memiliki buku KIA cenderung dapat melakukan stimulasi perkembangan bayi dibanding ibu yang tidak memiliki buku KIA. Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Suparmi et al. (2019) juga menunjukkan bahwa kepemilikan buku KIA berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan pemeriksaan kehamilan. Osaki et al. (2018) menyebutkan bahwa kepemilikan buku KIA mendorong perolehan perawatan dan perawatan yang berkesinambungan di rumah mulai dari tahap kehamilan hingga tahap membesarkan anak di pedesaan Jawa.
Kepemilikan buku KIA menjadi sangat penting karena memiliki berbagai macam manfaat dalam menunjang kesehatan ibu dan anak. Buku KIA menjadi satu-satunya alat pencatatan pelayanan kesehatan ibu dan anak sejak ibu hamil, melahirkan dan selama nifas hingga bayi yang dilahirkan berusia 5 tahun, termasuk pelayanan imunisasi, gizi, tumbuh kembang anak dan KB. Selain itu buku KIA juga memberikan informasi terkait bagaimana memberikan stimulai dan tahap perkembangan anak sesuai usia agar orang tua terutama ibu tidak melakukan kesalahan dalam mendampingi proses tumbuh kembang anak.
Berdasarkan data diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan antara kepemilikan buku KIA dengan perilaku orangtua dalam memberikan stimulasi dan tingkat perkembangan pada anak di wilayah kerja puskesmas Bengkuring kecamatan Samarinda Utara.
METODE
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Rancangan penelitian yang bertujuan mengetahui hubungan antara variable bebas dan variabel terikat di identifikasi dalam satu kurun waktu (point time approach) untuk menggali informasi yang terkait dengan hubungan kepemilikan buku KIA dengan perilaku orangtua dalam melakukan stimulasi dan tingkat perkembangan anak di wilayah kerja Puskesmas Bengkuring.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Juni tahun 2021 di wilayah kerja Puskesmas Bengkuring kecamatan Samarinda Utara kota Samarinda
Populasi dalam penelitian ini adalah Ibu yang memiliki anak usia 0-18 bulan di wilayah kerja Puskesmas Bengkuring. Jumlah populasi target yang didapat sebanyak 496 dari data Puskesmas enam bulan terakhir yaitu dari bulan Februari-Agustus 2021. Pada penelitian ini jumlah sampel sebanyak 68 ibu menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria inklusi; ibu memiliki anak usia 0-18 bulan, tinggal di wilayah kerja Puskesmas Bengkuring, dan bersedia menjadi responden.
Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan lembar observasi yang untuk mengetahui perilaku ibu dalam melakukan stimulasi. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) digunakan untuk mengetahui tingkat perkembangan anak (0-18 bulan). Kuesioner dan cek list menggunakan skala Guttman yaitu skala pengukuran dengan jawaban ya atau tidak, setuju atau tidak, benar atau salah, sehingga jawaban tersebut dikonversi dengan nilai atau skor yaitu jawaban ya atau benar skor satu dan sebaliknya skor nol. Kuesioner dan lembar observasi yang digunakan tidak dilakukan uji validitas dan reliabilitas karena merupakan instrumen baku dari Pedoman Pelaksanaan Stimuasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar oleh Kementerian Kesehatan Tahun 2016. Penelitian ini sudah mendapatkan izin etik dari Tim Komisi Etik Penelitian Kesehatan Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur Nomor DP.04.03/7.1/00628/2021 pada tanggal 18 Januari 2021.
Pengolahan dan Analisis Data
Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi karakteristik responden, variable kepemilikan buku KIA dan perilaku orang tua dalam memberikan stimulasi dan tingkat perkembangan anak. Analisis bivariat menggunakan uji chi square didapatkan p value < 0,05 yang artinya ada hubungan antara kepemilikan buku KIA dengan perilaku orangtua dalam melakukan stimulasi dan tingkat perkembangan anak usia 0-12 bulan.
HASIL
Variabel | Jumlah | |
---|---|---|
n | % | |
Usia Bayi < 3 bulan 3-6 bulan 7-9 bulan 10-12 bulan 13-15 bulan 16-18 bulan |
4 12 17 15 11 9 |
5,9 17,6 25,0 22,1 16,2 13,2 |
Jenis Kelamin Bayi Laki-laki Perempuan |
31 37 |
45,6 54,4 |
Pekerjaan Ibu Ibu Rumah Tangga (IRT) Wiraswasta Swasta PNS/TNI/Polri |
55 5 5 3 |
80,9 7,4 7,4 4,4 |
Pendidikan Ibu Tamat SD/Sederajat Tamat SMP/Sederajat Tamat SMA/Sederajat Tamat Diploma Tamat Sarjana |
5 12 31 7 13 |
7,4 17,6 45,6 10,3 19,1 |
Pekerjaan Ayah Wiraswasta Swasta PNS/TNI/Polri |
20 43 5 |
29,4 63,2 7,4 |
Pendidikan Ayah Tamat SD/Sederajat Tamat SMP/Sederajat Tamat SMA/Sederajat Tamat Diploma Tamat Sarjana Tamat Magister |
3 11 36 2 15 1 |
4,4 16,2 52,9 2,9 22,1 1,5 |
Penghasilan Keluarga < Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000-3.000.000 Rp. 3.000.000-5.000.000 > Rp. 5.000.000 |
7 26 27 8 |
10,3 38,2 39,7 11,8 |
Pengasuh Bayi Ibu Keluarga/Nenek/Bibi Pengasuh |
59 6 3 |
86,8 8,8 4,4 |
Total | 68 | 100 |
Berdasarkan Tabel 1 di atas, bahwa karakteristik responden berdasarkan usia bayi yaitu sebagian kecil berada pada kategori 7-9 bulan sebanyak 25%, berdasarkan jenis kelamin bayi yaitu sebagian besar adalah perempuan sebanyak 54,4%. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan ibu yaitu hampir seluruhnya adalah Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanyak 80,9%, berdasarkan pendidikan ibu yaitu hampir sebagian merupakan tamat SMA/Sederajat sebanyak 45,6%. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan ayah yaitu sebagian besar adalah swasta sebanyak 63,2%, berdasarkan pendidikan ayah yaitu sebagian besar merupakan tamat SMA/Sederajat sebanyak 52,9%. Karakteristik responden berdasarkan penghasilan keluarga yaitu hampir sebagian berada pada kategori Rp. 3.000.000-5.000.000 sebanyak 39,7% dan karakteristik responden berdasarkan pengasuh bayi yaitu hampir seluruhnya adalah ibu sebanyak 86,8%.
Kepemilikan Buku KIA | Jumlah | |
---|---|---|
n | % | |
Memiliki Tidak Memiliki |
66 2 |
97,1 2,9 |
Total | 68 | 100 |
Berdasarkan tabel 2, didapatkan bahwa berdasarkan kepemilikan buku KIA yaitu hampir seluruhnya ibu dengan bayi memiliki buku KIA sebanyak 97,1%.
Perilaku Ibu dalam Melakukan Stimulasi | Jumlah | |
---|---|---|
n | % | |
Melakukan Tidak Melakukan |
65 3 |
95,6 4,4 |
Total | 68 | 100 |
Berdasarkan tabel 3, didapatkan bahwa berdasarkan perilaku Ibu dalam melakukan stimukasi yaitu hampir seluruhnya Ibu melakukan stimulasi kepada bayinya sebanyak 95,6%.
Perkembangan Bayi | Jumlah | |
---|---|---|
n | % | |
Sesuai Tidak Sesuai |
62 6 |
91,2 8,8 |
Total | 68 | 100 |
Berdasarkan tabel 4, didapatkan bahwa berdasarkan perkembangan bayi yaitu hampir seluruhnya perkembangan bayi sesuai dengan usianya sebanyak 91,2%.
Kepemilikan KIA |
Perilaku Ibu dalam Melakukan Stimulasi |
Total |
P value |
||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Melakukan | Tidak Melakukan | ||||||
n | % | N | % | n | % | ||
Memiliki | 64 | 97,0 | 2 | 3,0 | 66 | 100,0 | 0,001 |
Tidak Memiliki | 1 | 50,0 | 1 | 50,0 | 2 | 100,0 |
Berdasarkan tabel 5, didapatkan bahwa kepemilikan KIA yang memiliki dengan perilaku ibu dalam melakukan stimulasi sebanyak 97,0%, dan yang memiliki buku KIA tapi tidak melakukan stimulasi sebanyak 3,0%. Sementara pada kepemilikan KIA yang tidak memiliki dengan perilaku ibu dalam melakukan stimulasi sebanyak 50,0%, dan yang tida memiliki buku KIA tapi tidak melakukan stimulasi sebanyak 50,0%. Hasil analisis menggunakan uji chi square diperoleh nilai P value=0,001 (P<0,05) yang artinya secara statistik ada hubungan antara kepemilikan buku KIA dengan perilaku Ibu dalam melakukan stimulasi pada bayi mereka.
Kepemilikan Buku KIA | Perkembangan Bayi | Total |
P value |
||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Sesuai | Tidak Sesuai | ||||||
n | % | n | % | n | % | ||
Memiliki | 61 | 92,4 | 5 | 7,6 | 66 | 100,0 | 0,037 |
Tidak Memiliki | 1 | 50,0 | 1 | 50,0 | 2 | 100,0 |
Berdasarkan analisis bivariat pada tabel 6, didapatkan bahwa kepemilikan KIA yang memiliki dengan perkembangan bayi sesuai dengan usianya sebanyak 92,4%, dan yang memiliki buku KIA tapi perkembangan bayi tidak sesuai usia sebanyak 7,6%. Sementara pada kepemilikan KIA yang tidak memiliki dengan perkembangan bayi sesuai usia sebanyak 50,0%, dan yang tidak memiliki buku KIA dengan perkembangan bayi tidak sesuai usia sebanyak 50,0%. Hasil analisis menggunakan uji chi square diperoleh nilai p value=0,037 (p<0,05) yang artinya secara statistik ada hubungan antara kepemilikan buku KIA dengan perkembangan bayi berdasarkan KPSP.
PEMBAHASAN
Buku KIA merupakan media komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) yang diberikan kepada ibu yang memiliki bayi, berisi catatan ibu dan anak khususnya mengenai stimulasi perkembangan bayi meliputi motorik kasar, motorik halus, personal sosial dan bahasa, sehingga ibu dapat melakukan stimulasi di rumah secara mandiri. Kepemilikan buku KIA juga membantu ibu mengontrol perkembangan anaknya sendiri (Kemenkes RI, 2015).
Buku KIA memiliki potensi dalam meningkatkan pengetahuan ibu terutama dalam pemenuhan asupan gizi dan stimulasi perkembangan bayi usia 0-18 bulan. Buku KIA memiliki informasi kesehatan yang lengkap dan dapat dibaca setiap saat. Selain itu, buku KIA menjadi catatan kesehatan lengkap untuk anak dalam memantau pertumbuhan dan perkembangannya (Sistiarani, Nurhayati, & Suratman, 2013).
Pada hasil penelitian ini 97,1% Ibu memiliki buku KIA, hal ini dibuktikan dengan dalam kurun waktu lima tahun terakhir, angka ini meningkat dua kali lipat. Beberapa faktor yang mendorong semakin tingginya kepemilikan buku KIA adalah penggunaan buku KIA sebagai salah satu syarat dalam penerimaan cash transfer Program Keluarga Harapan (PKH) serta syarat bagi ibu hamil untuk melakukan klaim pemeriksaan kehamilan menggunakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Selain itu, buku KIA digunakan untuk mempermudah mendapatkan akte kelahiran dan pada wilayah tertentu, buku KIA digunakan sebagai persyaratan anak masuk TK atau SD (Wijhati, Suryantoro, & Rokhanawati, 2017).
Selain itu dengan adanya kepemilikan buku KIA yang tinggi, hal ini sejalan dengan perilaku melakukan stimulasi perkembangan pada anak yang dilakukan oleh Ibu. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 97,0% Ibu melakukan stimulasi perkembangan pada bayinya. Hal ini disebabkan oleh Ibu pernah mendapatkan informasi mengenai stimulasi perkembangan yang ada di dalam buku KIA dari petugas Kesehatan dan ibu mampu menerapkan kepada bayinya. Hasil penelitian Siti Nur Kholifah, et al. (2014) semakin baik tindakan stimulasi yang diberika oleh ibu maka akan berpengaruh pada perkembangan motorik kasar bayi yang normal dan sesuai (Kholifah, Fadillah, As’ari, & Hidayat, 20141). Hasil penelitian Ayu Yoniko, et al. (2013) ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu tentang stimulasi dini dengan perkembangan motorik anakusia 6 -24 bulan (Christiari, Syamlan Ramzi, & Kusuma, 2013).
Adanya buku KIA, ibu dapat melihat apakah pertumbuhan dan perkembangan bayinya sudah sesuai tumbuh kembang sesuai umur. Hasil penelitian juga menunjukkan 92,4% perkembangan bayi sesuai umurnya pada kelompok Ibu yang memiliki buku KIA. Sehingga hal ini menekankan bahwa Buku KIA merupakan media informasi dan konseling yang dapat meningkatkan pengetahuan seseorang sehingga dapat berperilaku dengan baik sesuai dengan teori dari Notoatmodjo, menyatakan bahwa pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2012).
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hasanah dan Fitriani (2018), Ibu yang memiliki buku KIA dan mampu memanfaatkannya dengan baik maka semakin baik pula tingkat pertumbuhan dan perkembangan bayinya. Selain itu Sulani (2009) juga menekankan bahwa dengan adanya buku KIA, diharapkan partisipasi masyarakat meningkat dalam mengontrol kesehatan ibu dan anak. Untuk mewujudkan kemandirian keluarga khususnya ibu dalam memelihara anak maka salah satu upaya program adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga melalui penggunaan buku KIA.
KESIMPULAN DAN SARAN
Hasil analisis menggunakan uji chi square diperoleh nilai P value=0,001 (P<0,05) yang artinya secara statistik ada hubungan antara kepemilikan buku KIA dengan perilaku Ibu dalam melakukan stimulasi dan perkembangan pada bayi mereka. Sehingga diharapkan ke depannya agar tenaga kesehatan mampu meningkatkan perannya dalam memotivasi orang tua dalam memberikan stimulasi pada anak sesuai dengan buku KIA sebagai pedoman.
Kekurangan Penelitian
Keterbatasan dari penelitian ini adalah sampel yang terbatas dan metode penelitian yang digunakan sebatas observasional.
PERNYATAAN
Ucapan Terimakasih
Ucapan terimakasih kepada Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Kalimantan Timur, Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Kesehatan Kemenkes Kalimantan Timur dan semua yang terlibat dalam kegiatan penelitian.
Pendanaan
DIPA Politeknik Kesehatan Kemenkes Kalimantan Timur.
DAFTAR PUSTAKA
Christiari, A. Y., Syamlan Ramzi, & Kusuma, I. F. (2013). Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Stimulasi Dinidengan Perkembangan Motorik pada Anak Usia 6-24 bulan di Kecamatan Mayang Kabupaten Jember. Jurnal Pustaka Kesehatan, 1(1), 20–23.
DKK. (2016). Laporan Desember 2016.
Hasanah, N., & Fitriani, Y. D. (2018). Pendampingan Menggunakan Buku KIA dengan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Bawah Dua Tahun (Baduta) di Wilayah Kerja Puskesmas Sukomulyo-Gresik. 91–100. https://doi.org/10.33023/jikeb.v4i2.187
Kemenkes RI. (2015). Petunjuk Teknis Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: JICA.
Kementerian Kesehatan RI. (2014). Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan.
Kementerian Kesehatan RI. (2015). Petunjuk Teknis Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Kholifah, S. N., Fadillah, N., As’ari, H., & Hidayat, T. (2014). Perkembangan Motorik Kasar Bayi Melalui Stimulasi Ibu di Kelurahan Kemayoran Surabaya. Jurnal Sumber Daya Manusia Kesehatan, 1(1).
Osaki K, Hattori T, Toda A, Mulati E, Hermawan L, Pritasari K, Bardosono S, Kosen S. Maternal and Child Health Handbook use for maternal and child care: a cluster randomized controlled study in rural Java, Indonesia. J Public Health (Oxf). 2019 Mar 1;41(1):170-182. doi: 10.1093/pubmed/fdx175
Rahimah, R., Sutrisno, S., & Kalsum, U. (2018). Hubungan Kepemilikan Buku KIA dengan Perilaku Ibu dalam Stimulasi Perkembangan Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Karang Asam Samarinda Tahun 2018. Repository Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur.
Suparmi, S., Rizkianti, A., Maisya, IB., & Saptarini, I. Hubungan Kepemilikan Buku KIA terhadap Peningkatan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Maternal di Indonesia. Jurnal Kesehatan Reproduksi, 9 (2). https://doi.org/10.22435/kespro.v9i2.1014.159%20-%20166
Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Setyowati, E. B. (2010). Hubungan antara pengetahuan, sikap dan perilaku ibu dengan perkembangan bahasa anak usia 24-36 bulan di kelurahan krembangan selatan kecamatan krembangan surabaya.
Sistiarani, C., Nurhayati, S., & Suratman, S. (2013). Peran Kader dalam Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(2), 99–105. https://doi.org/10.15294/kemas.v8i2.2632
Soetjiningsih. (2016). Tumbuh Kembang Anak Edisi 2. Jakarta: EGC.
Sulani, F. (2009). Buku KIA sebagai Alat Integrasi Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta.
Wijhati, E., Suryantoro, P., & Rokhanawati, D. (2017). Optimalisasi Peran Kader Dalam Pemanfaatan Buku Kia Di Puskesmas Tegalrejo Kota Yogyakarta. Jurnal Kebidanan, 6(2), 112. https://doi.org/10.26714/jk.6.2.2017.112-119
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2023 Emmy Putri Wahyuni, Sutrisno, Andi Lis Arming Gandini, Umi Kalsum, Ni Wayan Wiwin Asthiningsih (Author)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the works authorship and initial publication in this journal and able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journals published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book).