Pengaruh Pemanfaatan Penggunaan Aplikasi 'Klik KB' terhadap Pengetahuan dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi pada Masa Pandemi COVID-19 di Kota Tarakan
Keywords:
Sistem Aplikasi, Klik KB, Pengetahuan, Penggunaan alat kontrasepsiAbstract
Pandemi Covid-19 berdampak pada perubahan kehidupan di Indonesia termasuk dalam penggunaan alat kontrasepsi. Pandemi menyebabkan kehamilan yang tidak diinginkan sebagai akibat dari penurunan angka keikutsertaan dan putus menggunakan alat kontrasepsi. Masyarakat mengurangi keluar rumah untuk mendapatkan pelayanan KB karena takut tertular covid-19, untuk mengatasi hal tersebut BKKBN meluncurkan aplikasi Klik KB. Aplikasi “Klik KB’ ini dapat menghubungkan secara langsung antara akseptor KB dengan bidan dan dapat melakukan konseling secara online. Namun sayangnya, pemanfaatan aplikasi tersebut belum optimal, salah satu faktor penyebabnya adalah adanya ketidaktahuan tentang aplikasi ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan penggunaan aplikasi “klik kb” terhadap pengetahuan dalam penggunaan alat kontrasepsi selama pandemic covid-19. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian quasi eksperiment dengan pendekatan pretest and posttest control group design dengan jumlah sampel sebanyak 50 orang dibagi kedalam kelompok control dan kelompok eksperimen. Hasil penelitian menunjukan responden terbanyak menggunakan alat kontrasepsi Suntik, berpendidikan terakhir SMA, tidak bekerja, dengan jumlah anak 2-3 dan berusia 20-35 tahun, juga terdapat pengaruh penggunaan aplikasi Klik KB terhadap pengetahuan. Diharapkan akseptor dan bidan berperan aktif pada program KB dan dapat menggunakan aplikasi ini agar memudahkan pelayanan.
PENDAHULUAN
Negara Indonesia merupakan salah satu negara urutan ke empat dengan jumlah populasi penduduk terbesar di dunia. Pertumbuhan penduduk di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data yang didapatkan, jumlah penduduk Indonesia diproyeksikan sebanyak 275,77 juta jiwa pada tahun 2022, jumlah tersebut mengalami kenaikan 1,13% dari tahun sebelumnya. Pandemi Covid-19 memberikan dampak luas terhadap aspek kehidupan termasuk program keluarga berencana. (Kemkes RI, 2020).
Pengendalian populasi selama pandemi COVID-19 dapat diterapkan dinegara mana pun didunia (Nanda et al. 2020), namun pengendalian populasi sulit diatasi karena pembatasan yang diberlakukan selama pandemi COVID-19 (Dawson et al. 2021). Pembatasan sosial yang meluas di berbagai daerah membuat pasangan usia subur sulit mengakses layanan kesehatan, khususnya layanan KB.
Data statistik dari BKKBN menunjukkan capaian peserta baru KB menurun signifikan dari 422.315 pada Maret 2020 menjadi 371.292 dan 388.390 pada April-Mei 2020. Penurunan penggunaan kontrasepsi juga termasuk implan yang turun dari 81.062 menjadi 51.536, suntikan menjadi 341.109. Kemudian pil KB turun dari 251.619 menjadi 146.767, kondom dari 31.502 menjadi 19.583, MOP (vasektomi) dari 2.283 menjadi 1.196 dan MOW (tubektomi) dari 13.571 menjadi 8.093.
Adanya pandemi COVID-19 juga berkontribusi terhadap peningkatan angka kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) di beberapa daerah, akibat rendahnya partisipasi KB dan semakin seringnya penghentian kontrasepsi. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain penggunaan kontrasepsi yang terbatas diakrenakan ketakutan tertular COVID-19 jika pergi ke pelayanan KB dan informasi tentang KB hanya sedikit. Selain itu, selama pandemi COVID-19, terjadi peningkatan aktivitas seksual di antara pasangan usia subur dan penurunan penggunaan kontrasepsi selama pembatasan sosial dan isolasi, yang menyebabkan peningkatan angka kelahiran (Caruso et al. 2020). Namun, tidak menutup kemungkinan juga tekanan pandemi Covid-19 membahayakan keharmonisan hubungan pasangan (Wagner et al. 2020).
Berdasarkan hal tersebut, BKKBN membuat terobosan agar pelayanan kontrasepi tetap berjalan dengan baik dan angka penggunaan alat kontrasepsi meningkat. Salah satu hal yang dilakukan adalah dengan pelunuran aplikasi “Klik KB”. Aplikasi “Klik KB’ ini dapat menghubungkan secara langsung antara akseptor KB dengan bidan dan dapat melakukan konseling secara online. Namun sayangnya, pemanfaatan aplikasi tersebut belum optimal, salah satu faktor penyebabnya adalah adanya ketidaktahuan tentang aplikasi ini.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan, dari 10 orang akseptor KB yang ditanya mengenai aplikasi ini, 9 orang yang tidak mengetahui, namun satu orang mengetahui tetapi tidak pernah menggunakan. Jika aplikasi ini dimanfaatkan dengan benar maka harapan BKKBN untuk tetap melakukan pelayanan KB akan terwujud.
METODE
Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental semu (quasi eksperimental) dengan pendekatan pretest and posttest control group design. Dimana salah satu kelompok menjadi kelompok eksperimen atau perlakuan dan kelompok kontrol. Penelitian ini berlokasi di Puskesmas Juata Kota Tarakan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juli 2022.
Populasi penelitian adalah seluruh akseptor KB yang tercatat dalam buku register di puskesmas juata kota tarakan selama bulan Januari-Juni 2022. Sedangkan pengambilan sampel dilakukan secara random sampling yang nantinya akan dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok control dan kelompok eksperiment. Pengambilan data akan dilakukan selama 3 bulan. Total sampel sebanyak 50 orang.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan buku register akseptor KB. Pernyataan pada kuesioner berupa pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban. Kuesioner diuji validitasnya dan uji reliabilitas dengan hasil valid dan reliabel.
Data yang dihasilkan dimasukan pada tabulasi data master table, analisis data dilakukan dengan cara univariat dan bivariat. Salah satu cara untuk peringkasan data jenis numeric yaitu menentukan nilai mean/average, yaitu ukuran rata-rata yang merupakan hasil dari jumlah semua nilai pengukuran dibagi oleh banyaknya pengukuran, sedangkan secara bivariat data dianalisis dengan uji chi square.
HASIL
Karakteristik | Jumlah (n=50) | Persentase (100%) |
---|---|---|
Alat Kontrasepsi yang dipakai | ||
Pil | 6 | 12 |
Suntik | 34 | 68 |
IUD | 5 | 10 |
Implan | 1 | 2 |
Kontrasepsi Alami | 4 | 8 |
Pendidikan Terakhir Ibu | ||
SD | 3 | 6 |
SMP | 6 | 12 |
SMA | 39 | 78 |
PT | 2 | 4 |
Status Pekerjaan Ibu | ||
Bekerja | 7 | 14 |
Tidak Bekerja | 43 | 86 |
Jumlah Anak Yang dimiliki | ||
1 | 20 | 40 |
2-3 | 26 | 52 |
>4 | 4 | 8 |
Umur Ibu | ||
< 20 tahun | 8 | 16 |
20-35 tahun | 35 | 70 |
> 35 tahun | 7 | 14 |
Berdasarkan tabel 1 didapatkan hasil bahwa responden terbanyak menggunakan alat kontrasepsi Suntik sebanyak 34 orang (68%), pendidikan terakhir SMA 39 orang (78%), tidak bekerja 43 orang (86%), dengan jumlah anak 2-3 sebanyak 26 orang (52%) dan berusia 20-35 tahun sebanyak 35 orang (70%).
Tingkat Pengetahuan | sebelum | sesudah | ||
---|---|---|---|---|
n | % | n | % | |
Baik | 6 | 12 | 38 | 76 |
Cukup | 26 | 52 | 10 | 20 |
Kurang | 18 | 36 | 2 | 4 |
Berdasarkan tabel diatas dinyatakan bahwa sebelum perlakuan, pengetahuan responden berada pada kategori cukup sebanyak 26 orang (52%), sedangkan setelah perlakuan, pegetahuan responden berada pada kategori baik sebanyak 38 orang (76%).
Variabel | Sebelum | Sesudah | p (sig) | ||
---|---|---|---|---|---|
Mean | SD | Mean | SD | ||
Pengetahuan penggunaan alat kontrasepsi | 58,87 | 8,703 | 85,20 | 8,467 | 0,001 |
Dari tabel diatas diketahui ada pengaruh penggunaan aplikasi Klik KB dengan p value 0,001 artinya ada pengaruh yang signifikan tentang aplikasi terhadap pengetahuan akseptor dalam penggunaan alat kontrasepsi.
PEMBAHASAN
Alat kontrasepsi suntik merupakan alat kontrasepsi yang paling banyak diminati masyarakat, yang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain keterbatasan pengetahuan tentang alat kontrasepsi, baik dari segi manfaat maupun bahayanya. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang sangat diperlukan untuk mengembangkan diri, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin mudah dalam menerima serta mengembangkan pengetahuan. Tingkat pendidikan juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang untuk lebih mudah menerima ide teknologi baru, Dengan pendidikan yang tinggi, persepsi responden tentang kontrasepsi akan lebih terbuka dan mudah menerima informasi sehingga tidak mudah percaya pada mitos atau informasi yang tidak jelas sumber asalnya.
Usia tertinggi dalam penelitian ini adalah pada kelompok usia 20-35 tahun, dimana kematangan dan kemampuan berpikir paling baik. Pada usia dewasa, seseorang lebih mudah menyerap dan menganalisis informasi, dan lebih mudah memahami penggunaan aplikasi. Pada status pekerjaan, hasil penelitian ini menyebutkan banyaknya ibu yang tidak bekerja, hal tersebut dimungkinkan pada saat penelitian mayoritas ibu adalah yang tidak bekerja yang mempunyai banyak waktu luang sehingga bisa datang ke puskesmas.
Sebagian besar informasi yang diterima masyarakat adalah melalui mata dan telinga mereka (Notoadmodjo, 2007). Informasi merupakan bagian dari pelayanan yang berdampak signifikan bagi calon pemberi persetujuan dan pengguna, sehingga mereka mengetahui apakah metode kontrasepsi yang dipilih sesuai dengan kondisi kesehatan dan tujuan kontrasepsi pemberi persetujuan. Pilihan metode kontrasepsi yang dipilih sangat bergantung pada informasi. Oleh karena itu, informasi yang komprehensif tentang kontrasepsi diperlukan untuk memutuskan metode kontrasepsi yang akan dipilih.
Aplikasi Klik KB merupakan aplikasi yang dibuat oleh BKKBN, untuk bidan yang menjadikan layanan KB semakin mudah dan berkualitas dengan memberikan informasi alat & obat kontrasepsi dan klinik, masyarakat bisa dengan mudah mengakses aplikasi ini dengan gratis. Aplikasi klik KB berisi mengenai informasi alat-alat kontrasepsi baik itu keuntungan kerugian serta jadwal prakek pelayanan KB dengan bidan terdekat. Pada saat pandemic, angka kepatuhan berKB menurun hal tersebut bisa disebabkan oleh kurangnya pengetahuan masyarakat tentang KB. Berdasarkan penelitian ini ada pengaruh aplikasi terhadap pengetahuan akseptor, maka aplikasi ini dapat digunakan oleh masyarakat.
KESIMPULAN DAN SARAN
Karakteristik responden yang didapatkan berdasarkan hasil penelitian ini yaitu responden terbanyak menggunakan alat kontrasepsi Suntik sebanyak 34 orang (68%), pendidikan terakhir SMA 39 orang (78%), tidak bekerja 43 orang (86%), dengan jumlah anak 2-3 sebanyak 26 orang (52%) dan berusia 20-35 tahun sebanyak 35 orang (70%). Ada Perbedaan pengetahuan ibu sebelum dan sesudah penggunaan aplikasi KLIK KB terhadap pengetahuan akseptor Terdapat Pengaruh pemanfaatan penggunaan aplikasi KLIK KB terhadap pengetahuan akseptor dalam penggunaan alat kontraspesi dengan p value (0,001). Saran : Diharapkan akseptor dan bidan berperan aktif pada program KB dan dapat menggunakan aplikasi ini agar memudahkan pelayanan.
Kekurangan Penelitian
Kekurangan penelitian ini adalah sosialisasi baru terlaksana pada satu puskesmas saja, sehingga perlu kerjasama dengan dinas terkait dalam sosialisasi dan pemanfaatan penggunaan aplikasi ini.
Pernyataan
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Universitas Borneo Tarakan yang telah mendukung dan memfasilitasi pendanaan kegiatan penelitian ini, pada pihak puskesmas juata yang mendukung dan memberikan arahan sehingga penelitian ini berjalan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Adelekan, T., Mihretu, B., Mapanga, W., Nqeketo, S., Chauke, L., Dwane, Z., & BaldwinRagaven, L. (2020). Early Effects of the COVID-19 Pandemic on Family Planning Utilisation and Termination of Pregnancy Services in Gauteng, South Africa: March–April 2020. Wits Journal of Clinical Medicine, 2(2), 91. https://doi.org/10.18772/26180197.2020.v2n2a7
Ahmed, S., Choi, Y., Rimon, J. G., Alzouma, S., Gichangi, P., Guiella, G., Kayembe, P., Kibira, S. P., Makumbi, F., OlaOlorun, F., Omoluabi, E., Otupiri, E., Oumarou, S., Seme, A., Shiferaw, S., Anglewicz, P., Radloff, S., & Tsui, A. (2019a). Trends in contraceptive prevalence rates in sub-Saharan Africa since the 2012 London Summit on Family Planning: results from repeated cross-sectional surveys. The Lancet Global Health, 7(7), e904–e911. https://doi.org/10.1016/S2214-109X(19)30200-1
Caruso S, Rapisarda AMC and Minona P (2020) Sexual activity and contraceptive use during social distancing and self- isolation in the COVID-19 pandemic. European Journal of Contraception and Reproductive Health Care. Taylor & Francis 25(6): 445–448. Available at: https://doi.org/10.1080/13625187.2020.18 30965.
Dawson A, Ekeroma A, Rokoduru A, Wilson D, Tran NT and Bateson D (2021) The COVID-19 Pandemic and Sexual and Reproductive Health and Rights in the Pacific. Asia-Pacific Journal of Public Health 33(6–7): 777–779.
Dian A Nurma, Analisis Faktor Penyebab Penggunaan Kontrasepsi Selama Masa Pandemi Covid-19 Pada Pasangan Usia Subur Di Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Ikesma: Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 17 Special Issue, November 2021. ISSN: 2684-7035; DOI: 10.19184/ikesma.v0i0.27219
Dian Herawati, Dina Fitriana Rosyada, Rita Dian Pratiwi, E. N. W. (2020). Family Planning Services by Midwifery of Private Midwifery Practice in Yogyakarta During the Pandemic Period of Covid-19. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat11 (July), 123-135
Intan Yusita, Novia R, dkk. Pendampingan Wanita Pasangan Usia Subur Dalam Penggunaan Kontrasepsi Sebagai Upaya Menekan Baby Booms Di Masa Pandemic Covid-19. Jurnal Peduli Masyarakat, Volume 2 No 4 Hal 181-186, Desember 2020
Kemkes RI.Profil Kesehatan Republik Indonesia. 2020. www.kemkes.go.id
Li G, Tang D, Song B, Wang C, Qunshan S, Xu C, Geng H, Wu H, He X and Cao Y (2020) Impact of the COVID-19 pandemic on partner relationships and sexual and reproductive health: Cross-sectional, online survey study. Journal of Medical Internet
Morfi CW (2020) Kajian Terkini CoronaVirus Disease 2019 (COVID-19). Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia 1(1): 1–8.
Nanda K, Lebetkin E, Steiner MJ, Yacobson I and Dorflinger LJ (2020) Contraception in the era of COVID-19. Global Health Science and Practice 8(2): 166–168.
Nurjasmi, E. (2020). Situasi Pelayanan Kebidanan pada Masa Pandemi COVID-19 dan Memasuki Era New-Normal. https://www.ibi.or.id/media/Materi Webinar IBI -USAID Jalin Covid19/Seri 5 -10 Juni 2020/PDF 1 Emi 10 Juni USAID Jalin SITUASI PELAYANAN KB PADA MASA PANDEMI COVID-19 %26 ERA NEW NORMAL.
Putri SF, Sausan S, Putri AN and Agustina FA (2021) Analisis Penggunaan Alat Kontrasepsi Di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Kesehatan Tambusai 2(2): 71–79
Townsend, J. W., ten Hoope-Bender, P., & Sheffield, J. (2020). In the response to COVID-19, we can’t forget health system commitments to contraception and family planning. International Journal of Gynecology and Obstetrics, 150(3), 273–274. https://doi.org/10.1002/ijgo.13226
Undang-Undang Republik Indonesia No. 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. 2009.
Wagner BG, Choi KH and Cohen PN (2020) Decline in Marriage Associated with the COVID-19 Pandemic in the United States. Socius 6.
Wiknjosastro H. Ilmu Kebidanan Edisi Ketiga. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Jakarta. 2010.
Witono, S. P. (2020). Kepesertaan Keluarga Berencana Pada Masa Awal Pandemi Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Kependudukan, Keluarga Dan Sumber Daya Manusia, 1(2), 77–88. https://doi.org/10.37269/pancanaka.v1i2.4
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2023 Ratnanengsih, Tanti Tri Lestari, Mega Octamelia (Author)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the works authorship and initial publication in this journal and able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journals published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book).