A Bibliographic Analysis of 2012-2022 of Research on Cupping

Authors

  • Dian Wahyuni Universitas Sriwijaya , Indonesia https://orcid.org/0000-0002-6701-5229
  • Eddy Mart Salim Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.36990/hijp.v15i1.465

Keywords:

Bibliographic, Cupping, Immune system, Publish and perish, VOSviewer, Scopus

Abstract

Cupping is a complementary method of medicine and a traditional form of health care. Implementation of cupping combined with conventional therapy. This study aims to find scientific novelty in cupping and immunity variables. The research method used is bibliometric with the computer application Publish and Perish, research articles published and indexed by Scopus from 2012-2022. Descriptive analytic data analysis using VOSviewer and MSExcel systems. The results showed that there were 230 cupping research articles, the top ten journals in publishing cupping research, the top eight authors on cupping, six words that are widely used in cupping research. While from the visualization of the relationship there are six items and three clusters, and the overall strength of the relationship is 30, but no word immune or related to the immune system was found. The overlay view shows no relationship between authors in the cupping article. The conclusion of the study is that quantitatively, cupping research topics related to the word immune or immune system are still limited. Further studies and analysis are needed to determine variables specific to cupping and immune system topics.

PENDAHULUAN

Pengobatan tradisional yang dimiliki semua bangsa berasal dari pengetahuan, keterampilan, dan praktik berlandaskan teori, kepercayaan, dan pengalaman berdasarkan budaya yang berbeda, baik yang secara lisan maupun tulisan, dan digunakan sebagai metode pencegahan, diagnosis, perbaikan atau pengobatan panyakit fisik dan mental (World Health Organization, 2022). Badan Kesehatan Dunia memetakan enam regio dari seluruh dunia mengenai pengobatan tradisional dan pengobatan komplementer (traditional and complementary medicine) yang menjadikan kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, dengan kekhasan pengobatan tradisional dan pengobatan komplementer (World Health Organization, 2019). Indonesia, melalui Kementerian Kesehatan melakukan program pembinaan Pelayanan Kesehatan Tradisional (Yankestrad) dengan penerbitan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 tahun 2017 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan tradisional yang sesuai dengan kebutuhannya.

Pemerintah mendefinisikan kesehatan tradisional komplementer melalui Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer sebagai “pengobatan dan atau perawatan dengan cara dan obat yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun menurun; penjelasannya menggunakan ilmu biomedis dan biokultural dan dapat dilakukan oleh setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan tradisional”. Salah satu bentuk pengobatan komplementer yang dipraktikkan oleh masyarakat adalah bekam. Bekam dikenal dengan padanan kata cupping, al-hijamah, bagua, atau ventusynge yang merujuk kepada metode pengobatan dengan menggunakan alat untuk menarik permukaan kulit (Qureshi et al., 2017).

Berbagai kajian ilmiah telah dilakukan terhadap efektivitas bekam pada berbagai masalah kesehatan, baik yang hanya diberikan bekam, atau dikombinasikan dengan tindakan lainnya. Hadi et al. (2022) dan Rosyanti et al. (2020) menguji bekam yang diberikan bersama mendengarkan murotal Al-Qur.’an pada perubahan tekanan darah, glukosa, asam urat, dan kolesterol pada perokok aktif. Samadani et al. (2021) mengkobinasikannya dengan aromaterapi jahe pada kadar kolesterol. Selain itu, penelitian lainnya yang secara umum pada kadar kolesterol, tekanan darah, kadar glukosa darah, dan tunnel carpal (Aboonq, 2019; Darmawan et al., 2017; Mustakim, 2021; Syokumawena & Pastari, 2021).

Lebih lanjut, bekam mendetoks zat logam di dalam darah (Umar et al., 2018), sebagai terapi modulasi pada pasien autoimun (Obeid et al., 2022). Kajian terhadap mekanisme bekam dari aspek biomolekuler dengan mengevaluasinya pada sistem biomekanik (Tham et al., 2006), biokimia, hematologi, dan faktor imun pada darah vena (Mahdavi et al., 2012), dan biomarker pada pasien hipertensi (Benzazia et al., 2017).

Kajian ini sebagai upaya dalam penelusuran dokumen penelitian tentang bekam dalam rentan tahun 2012-2022. Pendekatan analisis digunakan metode bibliometrik sehingga menggambarkan pola distribusi dalam topik penelitian bekam. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tren kajian bekam dan relevansinya dengan kajian imun selama periode 2012-2022 sehingga dapat diketahui aspek apa saja yang dapat dikembangkan dalam kajian bekam berikutnya.

METODE

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik. Pada bulan Januari 2022 dilakukan pencarian dan pengumpulan dokumentasi penelitian. Digunakan perangkat lunak komputer Publish and Perish dengan pengindeks Scopus sebagai pilihan sumber data. Pencarian data dibagi dalam dua periode tahun yaitu 2012-2017 dan 2018-2022 karena secara bawaan dari perangkat lunak yang membatasi 200 artikel dalam satu kali pencarian. Kata kunci yang digunakan adalah cupping dan spesifik publikasi journal.

Input data hasil pencarian menggukakan perangkat lunak komputer MS Excel dan RIS/refManager. Data pada MSexcel diamati dan ditabulasi jumlah penelitian tentang bekam setiap tahunnya, dan jurnal yang banyak mempublikasikan tentang bekam. Pada RIS/refManager diinput kemudian di perangkat lunak VOSviewer_1.6.18 untuk data keaktifan penulis, penggunaan kata cupping dalam judul. Data kemudian disajikan dalam tabel grafik network dan overlay.

HASIL

Hasil pencarian periode tahun 2012-2017 sebanyak 106 artikel, dan tahun 2018-2022 sebanyak 124 artikel. Sehingga total artikel sebanyak 230.

Tabel 1. Jumlah Artikel tentang Bekam sejak Tahun 2012-2022

Dari tahun 2012 sampai 2020 terjadi peningkatan publikasi artikel penelitian dengan topik bekam, namun untuk tahun 2021 terjadi selisih satu beda artikel penelitian (Tabel 1).

Tabel 2. Sepuluh Teratas Jurnal Akademik dengan Publikasi Bekam

Terdapat 10 besar jurnal yang secara aktif menerbitkan artikel kajian bekam. JAMS JAMS Journal of Acupuncture and Meridian Studies paling banyak mempublikasikan artikel penelitian tentang bekam dalam sepuluh tahun terakhir (Tabel 2).

Tabel 3. Delapan Teratas Penulis tentang Bekam

Gambar 1. Pemetaan Penulis terhadap Visualisasi Network dan Overlay

Berdasarkan visualisasi (Gambar 1) tidak nampak adanya hubungan atau relevansi dari masing-masing peneliti dalam setiap publikasi artikel bekam. Warna yang lebih gelap menunjukan tahun yang lebih tua (sekitar tahun 2014) biasanya sebagai peneliti senior adalah Hanan, s.a dan peneliti baru yang ditunjukan dengan warna kuning yang terang (sekitar tahun 2020) sebagai peneliti junior adalah Aboushanab, t.s (Tabel 3).

Tabel 4. Enam Kata Terbanyak Digunakan dalam Judul Artikel

Gambar 2. Pemetaan Kata pada Judul

Terdapat enam kata yang paling banyak ditemukan dalam VOS. Klaster terbagi atas 3, klaster 1 (effect; wet cupping therapy), klaster 2 (systematic review; therapy), klaster 3 (cupping therapy; treatment), dan total link strength 30 atau terdapat kekuatan hubungan dari 30 dokumen. Sedangkan tampilan overlay menunjukan arttikel terbitan tahun 2017 banyak menggunakan kata treatment, dan sekitar tahun 2018 ke atas banyak menggunakan kata wet cupping therapy (Gambar 2). Penggunaan kata wet cupping therapy kejadiannya lebih rendah dibandingkan dengan kata therapy dan effect, namun mempunyai relevansi, hubungan dengan kata lainnya sebesar 1,55. Angka ini paling besar dibandingkan dengan angka relevansi dari kata lainnya (Tabel 4).

PEMBAHASAN

Metode bibliometrik dalam menilai tren dan prediksi orientasi penelitian lanjutan dengan menggunakan kata kunci, penulis, judul, dan kata kunci plus. Namun dalam penelitian ini tidak menggunakan kata kunci plus. Bibliometrik terdiri dari statistik deskriptif data kutipan, analisis jaringan penulis, jurnal, universitas, negara, dan kata kunci berdasarkan kutipan dan teknik analisis frekuensi (Hu et al., 2020).

Berdasarkan hasil penelitian (Tabel 2) disajikan sepuluh jurnal teratas yang paling banyak mempublikasikan tentang bekam, namun dalam pembahasan ini hanya lima jurnal teratas saja. Jurnal yang paling banyak menerbitkan aritkel bekam adalah Journal Of Acupuncture And Meridian Studies (JAMS). Ada banyak faktor yang menyebabkan banyak artikel terbit di jurnal ini antara lain karena jurnal ini menerbitkan dua kali dalam sebulan, berbasis akses terbuka dan ditinjau oleh sejawat, dan biaya publikasi JAMS disokong oleh Medical Association Pharmacopunture Institute sehingga penulis tidak perlu mengeluarkan biaya publikasi (Journal of Acupuncture and Meridian Studies, 2022). Selanjutnya Journal of Acupuncture and Tuina Science, berfokus pada kajian pengobatan tradisional Tiongkok dan budaya akupungtur-moksibusi (Journal of Acupuncture and Tuina Science, 2022). Jurnal berikutnya yaitu Journal of Alternative and Complementary Medicine: Research on Paradigm, Practice, and Policy yang menerbitkan kajian keilmuan kedokteran dan kesehatan, dan tidak terdapat biaya publikasi yang dibebankan kepada penulis (The Journal of Alternative and Complementary Medicine, 2022), dan lebih lanjut Journal of Complementary and Integrative Medicine (Journal of Complementary and Integrative Medicine, 2022). Selain itu, terdapat jurnal yang telah diterbitkan sejak tahun 1955 yaitu Journal of Traditional Chinese Medicine dan secara khusus menerbitkan kajian klinis dan teoritis tentang penggunaan akupungtur dan pengobatan oriental (Journal of Traditional Chinese Medicine, 2022).

Analisis lebih lanjut menggunakan VOSviewer tentang kepenulisan artikel (Tabel 3; Gambar 1), metode penghitungan fractional counting, dan mengabaikan jumlah penulis jika lebih dari 25 orang, penulis memiliki 2 artikel atau lebih. Dari 219 penulis, hanya 8 yang memenuhi ambang batas/threshold atau sebanyak 211 penulis yang mempublikasikan satu artikel tentang bekam. Untuk setiap 8 penulis jumlah kekuatan hubungan antara co-authorship dihitung, dan hasilnya adalah Aboushanab.t tercatat sebagai penulis terbanyak mengenai bekam dengan kekuatan hubungan (0,00) antar penulis. Kepenulisan dalam area keilmuan biomedis ditentukan afiliasi penulis dan semakin spesifik keilmuannya dapat mempengaruhi deversifikasi penulis (Bales et al., 2014).

Berkaitan dengan penggunaan kata “wet cupping therapy” bahwa kata tersebut digunakan lebih sedikit jika dibandingkan dengan kata lainnya, namun, mempunyai korelasi paling besar yaitu 1,55 (Tabel 4) dengan keterkaitannya hampir 2 kali dengan artikel lain. Grafik VOSviewer menunjukkan kata “cupping” pada judul dengan ambang batas minimal adalah 10 keberadaan kata dengan enam kata yang paling relevan dan sering digunakan, namun tidak terdapat kata “immune”. Penelitian lainnya dari pengindeks National Library of Medicine mempublikasikan artikel bekam dan respons imun (Obeid et al., 2022). Lebih lanjut, korelasi tersebut membutuhkan penelitian lanjutan untuk menganalisis ketersediaan kajian ilmiah. Sebagai pembanding data, dalam penelitian ini, pencarian Scopus pada aplikasi Publish and Perish hanya menggunakan kata “cupping” tanpa kata hubung “and” dan kata “immune”.

Implikasi dalam Penelitian

Fokus kajian dalam penelitian ini adalah variabel bekam dan imun. Pada variabel bekam ditemukan variasi dalam metodenya berupa bekam kering dan bekam basah. Sajian data pada VOSviewer tidak menampilkan teknik atau cara berbekam, titik atau lokasi bekam dan durasi bekam. Sebagai upaya kebaruan, perbedaan dalam teknik atau cara berbekam atau kombinasi antara bekam dan terapi lainnya. Selain itu, variabel lainnya yaitu implikasi bekam pada imunitas bawaan dan imunitas yang didapat.

KESIMPULAN DAN SARAN

Bekam sebagai variabel penelitian dapat menjadi tren dengan kecenderungan kajian saat ini dan di masa mendatang dapat dikombinasikan. Korelasi bekam dan imunitas yang terbatas dipengaruhi oleh jenis layanan indeksasi pada aplikasi Publish and Perish, dan topik sistem imun dan komponennya dapat menjadi peluang penemuan kebaruan. Analisis bibliografi berikutnya dapat memperluas penggunaan sumber data pengindeks lain yang cakupannya lebih besar dari Scopus.

Kekurangan Penelitian

Kekurangan dalam penelitian ini adalah terkait pada pembatasan aplikasi Publish and Perish dalam mengakses kelengkapan data pada jurnal terindeks Scopus yaitu tidak dapat menggunakan deskripsi universitas dan negara. Keterbatasan selanjutnya adalah hanya menggunakan artikel dalam bahasa Inggris, yang mengesampingkan kemungkinan bahasa lainnya. Terakhir pembatasan waktu dari periode tahun 2012-2022, akan mempengaruhi jumlah data yang ditampilkan.

References

Aboonq, M. S. (2019). Al-hijamah (wet cupping therapy of prophetic medicine) as a novel alternative to surgery for carpal tunnel syndrome. Neurosciences, 24(2), 137–141. https://doi.org/10.17712/nsj.2019.2.20180036

Bales, M. E., Dine, D. C., Merrill, J. A., Johnson, S. B., Bakken, S., & Weng, C. (2014). Associating co-authorship patterns with publications in high-impact journals. Journal of Biomedical Informatics, 52, 311–318. https://doi.org/10.1016/j.jbi.2014.07.015

Benzazia, S., Abdennour, C., & Medjekane, S. (2017). Blood Biomarkers Of Hypertensive Patients Participated In Cupping Therapy. International Journal of Research in Pharmaceutical Sciences, 8, 327–333.

Darmawan, B., Fatmasari, D., & Pujiastuti, R. S. E. (2017). Negative Air Pressure on Wet Cupping in Decreasing Blood Pressures in Hypertensive Patients. Nurse Media Journal of Nursing, 7(2), 116–129. https://doi.org/10.14710/nmjn.v7i2.15177

Hadi, I., Rosyanti, L., Askrening, A., & Herman, H. (2022). Pengaruh Terapi Komplementer Bekam Basah terhadap Perubahan Darah Rutin Perokok Aktif di Kota Kendari: Penelitian Kuasi Eksperimen. Health Information?: Jurnal Penelitian, 14(1), 51–65. https://doi.org/10.36990/hijp.v14i1.499

Hu, Y., Yu, Z., Cheng, X., Luo, Y., & Wen, C. (2020). A bibliometric analysis and visualization of medical data mining research. Medicine, 99(22), e20338. https://doi.org/10.1097/MD.0000000000020338

Journal of Acupuncture and Meridian Studies. (2022). Aims and Scope. https://www.journal-jams.org/content/about/aims_and_scope.html#n

Journal of Acupuncture and Tuina Science. (2022). About. Springer. https://www.springer.com/journal/11726

Journal of Complementary and Integrative Medicine. (2022). Overview. Journal of Complementary and Integrative Medicine; De Gruyter. https://www.degruyter.com/document/doi/10.1515/jcim-2023-frontmatter3/html

Journal of Traditional Chinese Medicine. (2022). About. http://journaltcm.com/EN/column/column4.shtml

Mahdavi, M. R. V., Ghazanfari, T., Aghajani, M., Danyali, F., & Naseri, M. (2012). Evaluation of the Effects of Traditional Cupping on the Biochemical, Hematological and Immunological Factors of Human Venous Blood. A Compendium of Essays on Alternative Therapy, 67–88.

Mustakim, R. (2021). Pengaruh Terapi Bekam Basah Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada pasien Diabetes Melitus Di Klinik Sahabat Care Pontianak. Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan, 12(1), 39–43. https://doi.org/10.54630/jk2.v12i1.130

Obeid, A. M., Qari, F. A., Aljaouni, S. K., Rohaiem, S., Elsayed, A. A., Alsayyad, M. M., & Okmi, E. A. (2022). The effect of wet-cupping therapy (hijama) in modulating autoimmune activity of Hashimoto’s thyroiditis: A pilot controlled study. Saudi Medical Journal, 43(1), 45–52. https://doi.org/10.15537/smj.2022.43.1.20210755

Qureshi, N. A., Ali, G. I., Abushanab, T. S., El-Olemy, A. T., Alqaed, M. S., El-Subai, I. S., & Al-Bedah, A. M. N. (2017). History of cupping (Hijama): A narrative review of literature. Journal of Integrative Medicine, 15(3), 172–181. https://doi.org/10.1016/S2095-4964(17)60339-X

Rosyanti, L., Hadi, I., Askrening, A., & Indrayana, M. (2020). Complementary Alternative Medicine: Kombinasi Terapi Bekam dan Murotal Alquran pada Perubahan Tekanan Darah, Glukosa, Asam Urat dan Kolesterol. Health Information?: Jurnal Penelitian, 12(2), Article 2. https://doi.org/10.36990/hijp.v12i2.226

Samadani, M. S., Mardiyono, M., & Anwar, M. C. (2021). Application of Cupping Therapy with Ginger Aromatherapy on Reducing Cholesterol Level among Patients with Hypercholesterolemia. International Journal of Nursing and Health Services (IJNHS), 4(1), Article 1. https://doi.org/10.35654/ijnhs.v4i1.371

Syokumawena, S., & Pastari, M. (2021). Pengobatan Alternatif Bekam Kering terhadap Kadar Kolesterol Darah. Jurnal Keperawatan Silampari, 5(1), 11–19. https://doi.org/10.31539/jks.v5i1.2109

Tham, L. M., Lee, H. P., & Lu, C. (2006). Cupping: From a biomechanical perspective. Journal of Biomechanics, 39(12), 2183–2193. https://doi.org/10.1016/j.jbiomech.2005.06.027

The Journal of Alternative and Complementary Medicine. (2022). Home. https://www.liebertpub.com/loi/acm

Umar, N. K., Tursunbadalov, S., Surgun, S., Welcome, M. O., & Dane, S. (2018). The Effects of Wet Cupping Therapy on the Blood Levels of Some Heavy Metals: A Pilot Study. Journal of Acupuncture and Meridian Studies, 11(6), 375–379. https://doi.org/10.1016/j.jams.2018.06.005

World Health Organization. (2019). WHO Global Report on Traditional and Complementary Medicine 2019. World Health Organization.

World Health Organization. (2022). Traditional, Complementary and Integrative Medicine. https://www.who.int/health-topics/traditional-complementary-and-integrative-medicine

Published

2022-12-14 — Updated on 2023-04-25

Versions

How to Cite

Wahyuni, D., & Salim, E. M. (2023). A Bibliographic Analysis of 2012-2022 of Research on Cupping. Health Information : Jurnal Penelitian, 15(1), 107–116. https://doi.org/10.36990/hijp.v15i1.465 (Original work published December 14, 2022)

Issue

Section

Original Research

Citation Check