Literature Review: Kepatuhan Pekerja Terhadap Kebijakan Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) untuk Pencegahan Penyakit Akibat Kerja

Authors

  • Amelia Sefti Lestari Universitas Sriwijaya, Indonesia
  • Nur Alam Fajar Universitas Sriwijaya, Indonesia
  • Yuanita Windusari Universitas Sriwijaya, Indonesia
  • Novrikasari Universitas Sriwijaya, Indonesia

Keywords:

Kepatuhan pekerja, Alat pelindung diri, Penyakit akibat kerja, Keselamatan dan kesehatan kerja, Literatur reviu

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki dan mengkaji tingkat kepatuhan pekerja terhadap kebijakan pemakaian alat pelindung diri (APD) sebagai langkah pencegahan penyakit akibat kerja. Melalui metode literature review, kami menganalisis sejumlah studi terkait yang telah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir. Tema utama yang muncul dari literatur adalah faktor-faktor yang memengaruhi tingkat kepatuhan pekerja terhadap penggunaan APD. Hasilnya menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti pengetahuan, kesadaran, pelatihan, ketersediaan APD, pengawasan, dan budaya organisasi memainkan peran kunci dalam menentukan tingkat kepatuhan pekerja. Studi juga mencatat bahwa kurangnya pengetahuan tentang risiko penyakit akibat kerja, serta kurangnya akses terhadap APD yang sesuai, seringkali menjadi hambatan utama. Kesimpulannya, kepatuhan pekerja terhadap kebijakan pemakaian APD dapat ditingkatkan melalui pendekatan yang komprehensif, termasuk peningkatan pelatihan, edukasi, kesadaran, serta dukungan organisasi. Oleh karena itu, penting untuk memperkuat budaya keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan kerja guna meningkatkan tingkat kepatuhan pekerja terhadap pemakaian APD, yang pada gilirannya dapat membantu mencegah penyakit akibat kerja.

Amelia Sefti Lestari1, Nur Alam Fajar2, Yuanita Windusari3,Novrikasari4

1lestariamellia25@gmail.com

2nuralamfajar@fkm.unsri.ac.id

3ywindusari@yahoo.com

4novrikasari@fkm.unsri.ac.id

PENDAHULUAN

Kesehatan dan keselamatan pekerjaan adalah aspek krusial dalam dunia kerja (Min et al., 2019). Dalam upaya melindungi pekerja dari risiko penyakit akibat kerja, penggunaan alat pelindung diri (APD) telah menjadi norma umum dalam berbagai sektor industri. APD bertindak sebagai perisai pertama pekerja terhadap berbagai bahaya di tempat kerja, termasuk kontaminan kimia, fisik, dan biologis. Namun, walaupun pentingnya APD untuk mencegah penyakit akibat kerja telah lama diakui, masalah kepatuhan pekerja terhadap kebijakan pemakaian APD masih menjadi perhatian utama di banyak tempat kerja.

Dalam beberapa tahun terakhir, penelitian mengenai kepatuhan pekerja terhadap penggunaan APD telah menjadi subjek minat utama dalam literatur ilmiah. Studi-studi ini telah memberikan wawasan berharga tentang faktor-faktor yang memengaruhi tingkat kepatuhan pekerja terhadap APD, serta dampaknya terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja. Dalam konteks ini, penelitian yang kami lakukan merupakan upaya untuk melakukan literature review mendalam mengenai tema ini, dengan tujuan untuk mengkaji temuan-temuan yang telah ada dalam literatur, dan mengidentifikasi gap pengetahuan yang masih perlu diisi.

Beberapa studi sebelumnya telah mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi tingkat kepatuhan pekerja terhadap pemakaian APD. Studi oleh (Hofmann & Stetzer, 1996) menyoroti pentingnya kesadaran dan motivasi pekerja dalam mengikuti kebijakan pemakaian APD. Mereka menemukan bahwa pekerja yang memiliki pengetahuan yang cukup tentang risiko kerja dan dampaknya pada kesehatan mereka lebih cenderung patuh terhadap kebijakan pemakaian APD.

Selanjutnya, penelitian oleh Liow et al. (2022) menekankan peran pelatihan dalam meningkatkan kepatuhan pekerja terhadap APD. Mereka menemukan bahwa pekerja yang menerima pelatihan yang memadai tentang penggunaan APD memiliki tingkat kepatuhan yang lebih tinggi. Namun, pelatihan yang tidak memadai atau kurangnya akses terhadap APD yang sesuai seringkali menjadi hambatan bagi kepatuhan pekerja.

Penelitian oleh Silmi & Kurniawan (2023) menyoroti peran penting budaya organisasi dalam memengaruhi kepatuhan pekerja terhadap pemakaian APD. Mereka menemukan bahwa lingkungan kerja yang mendukung budaya keselamatan dan kesehatan cenderung memiliki tingkat kepatuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan lingkungan yang tidak memprioritaskan aspek tersebut.

Penelitian ini bertujuan untuk melanjutkan penyelidikan tentang faktor-faktor ini dan mengeksplorasi solusi yang lebih efektif untuk meningkatkan kepatuhan pekerja terhadap kebijakan pemakaian APD. Dengan demikian, penelitian ini berpotensi untuk memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang pentingnya kepatuhan pekerja terhadap APD dalam melindungi kesehatan dan keselamatan mereka, serta membantu mengidentifikasi langkah-langkah yang dapat diterapkan oleh organisasi dan pemerintah untuk meningkatkan kepatuhan pekerja di berbagai sektor industri.

METODE

Metode penulisan artikel jurnal dengan metode studi literatur. Pertama-tama, kita perlu mengidentifikasi tujuan penulisan, yang mencakup menyajikan sintesis literatur yang komprehensif tentang topik kepatuhan pekerja terhadap APD dan mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kepatuhan tersebut. Langkah berikutnya adalah melakukan pencarian literatur yang relevan dari berbagai sumber seperti jurnal ilmiah, basis data online, buku, dan publikasi terkait lainnya. Setelah literatur terkumpul, penting untuk mengorganisasi sumber-sumber ini dalam basis data literatur atau spreadsheet dengan kolom-kolom yang mencakup detail penting seperti judul, penulis, tahun publikasi, metodologi penelitian, temuan utama, dan catatan penting lainnya.

Dalam tahap berikutnya, kita harus mengelompokkan temuan-temuan literatur berdasarkan tema atau faktor-faktor yang memengaruhi kepatuhan pekerja terhadap APD. Ini akan membantu dalam menyusun artikel secara terstruktur. Kemudian, dalam penulisan artikel, kita harus membuat kerangka yang mencakup pengantar, metode, hasil, diskusi, dan kesimpulan. Bagian pengantar harus memberikan latar belakang yang relevan, memperkenalkan topik secara jelas, dan menyajikan sintesis literatur yang sistematis. Jika artikel yang kita ulas mencakup penelitian eksperimental dan mencakup daerah lokasi penelitian, kita perlu memberikan deskripsi yang detail. Ini dapat mencakup informasi tentang lokasi penelitian, sampel pekerja yang diikutsertakan, durasi penelitian, serta instrumen atau metode yang digunakan. Jika relevan, kita juga harus menjelaskan pekerjaan yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian eksperimental tersebut.

Kemudian, kita harus memberikan rincian dan analisis mendalam terkait temuan-temuan literatur yang telah diidentifikasi. Kita harus membahas bagaimana temuan-temuan ini memengaruhi pemahaman tentang kepatuhan pekerja terhadap APD. Terakhir, kita harus menyimpulkan artikel dengan merangkum temuan-temuan penting dari literature review dan memberikan saran-saran untuk penelitian selanjutnya dalam area ini. Penting untuk mencantumkan daftar pustaka yang mencakup semua sumber yang digunakan dalam artikel, sesuai dengan pedoman penulisan yang relevan. Mematuhi pedoman penulisan dan format jurnal yang dituju serta melakukan revisi dan pengeditan artikel dengan cermat sebelum mengirimkannya ke jurnal ilmiah adalah langkah penting untuk memastikan kualitas dan akseptabilitas artikel jurnal tersebut. Artikel jurnal yang berkualitas akan memberikan kontribusi yang berarti pada pemahaman dalam bidang tersebut.

HASIL

Pentingnya kepatuhan pekerja terhadap Alat Pelindung Diri (APD) dalam mencegah penyakit akibat kerja menjadi esensi utama dalam konteks keselamatan dan kesehatan kerja (Chan, 2021). Hal ini terkait dengan upaya yang harus dilakukan oleh pekerja untuk mematuhi peraturan dan kebijakan yang mengharuskan penggunaan APD yang sesuai saat bekerja di lingkungan kerja yang berpotensi berbahaya. Kepatuhan ini memiliki implikasi yang sangat signifikan, terutama dalam pencegahan penyakit akibat kerja. Penyakit-penyakit seperti keracunan kimia, dermatitis, infeksi, dan penyakit pernapasan dapat dihindari melalui penggunaan APD yang sesuai. Lebih dari itu, APD juga berperan dalam melindungi individu. Melalui penggunaan APD yang benar, pekerja dapat mengurangi risiko paparan terhadap bahan-bahan berbahaya dan menjaga kesehatan serta keselamatan mereka sendiri. Ini bukan hanya kewajiban hukum yang harus diikuti, tetapi juga mencerminkan tanggung jawab etis dan sosial pekerja terhadap diri mereka sendiri dan rekan kerja. Selain itu, penggunaan APD yang tepat juga berdampak pada produktivitas dan kinerja. Kecelakaan atau penyakit akibat kerja dapat mengganggu produktivitas dan kinerja pekerja, sehingga kepatuhan terhadap APD menjadi faktor penting dalam menjaga efisiensi perusahaan (Sachitra & Gunasekara, 2023). Oleh karena itu, menjelaskan pentingnya kepatuhan pekerja terhadap APD membantu memahami bahwa tindakan ini bukan hanya sekadar kewajiban, melainkan langkah yang vital dalam melindungi diri, menjaga produktivitas, serta memenuhi tanggung jawab etis dan hukum di lingkungan kerja.

Dari hasil statistik analisa bivariate menggunakan chi square didapatkan nilai p 0.03 (p value < 0.05) yang artinya terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan tingkat kepatuhan. Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan yang kurang baik adalah faktor risiko terhadap kurangnya tingkat kepatuhan (Narulita & Nugroho, 2019). Dalam penelitian lain juga disebutkan pada variable pengetahuan ditemukan terdapat 15 responden yang memiliki tingkat pengetahuan yang tidak baik, 6 diantaranya tidak patuh dalam penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) sehingga didapatkan hasil sebesar 0,005 (OR=9,333), yang berarti Ho ditolak dengan kata lain ada keterkaitan yang bermakna antara faktor pengetahuan yang dimiliki responden dengan kepatuhan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) (Azizah DN et al, 2021)

Dalam penelitian Silmi dan Kurniawan, menyebutkan hasil dari menguji  hipotesis  menunjukkan  bahwa, budaya  keselamatan bisa berpengaruh signifikan dan positif terhadap kepatuhan penggunaan APD. Hasil uji t untuk t hitung lebih besar dari t table yaitu 3,493> 2,109 pada ? = 0,05 dan 2,898 pada ? = 0,01. Artinya koefisien korelasi budaya  keselamatan terhadap kepatuhan  penggunaan  APD adalah  signifikan.  Kesimpulan adalah   terdapat   pengaruh   positif   yang   signifikan   antara budaya   keselamatanterhadap kepatuhan penggunaan  APD. Ini berarti, semakin tinggi budaya keselamatan, maka semakin tinggi pula kepatuhan penggunaan APD. (Silmi & Kurniawan, 2023)

Suzana Indragiri meneliti mengenai Hubungan Pengawasan dan Kelengkapan Alat Pelindungdiri dengan Tingkat Kepatuhan Penggunaan Alat pelindung Diri, Hasil uji statistik didapatkan bahwa ada hubungan antara pengawasan dengan kepatuhan penggunaan APD diperoleh p value sebesar 0,049. Dan ada hubungan antara kelengkapan APD terhadap kepatuhan penggunaan APD diperoleh p value sebesar 0,001. (Indragiri S, 2019). Hal ini sejalan dengan penelitian Iskandar dimana variabel   pengawasan pada   responden sebagian besar   responden   memiliki pengawasan yang kurang dengan kepatuhan penggunaan APD yang tidak patuh yaitu sebanyak 74orang (56,5%). Hasil analisis Chi-square diperoleh p-value sebesar 0,000 yang berarti, hal ini menunjukan   bahwa   terdapat   hubungan   yang   bermakna   antara   pengawasan   dengan kepatuhan penggunaan alat pelindung diri di PT. SKF Indonesia tahun 2021 (Iskandar MW, 2022).

PEMBAHASAN

Peran Pengetahuan dan Kesadaran terhadap Risiko dalam Meningkatkan Kepatuhan Pekerja

Kesadaran terhadap risiko memainkan peran yang sangat penting dalam meningkatkan kepatuhan pekerja terhadap kebijakan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) di lingkungan kerja (Chan, 2021; Birana et al., 2023). Kesadaran ini mencakup pemahaman individu terhadap bahaya yang ada di tempat kerja, serta penilaian mereka terhadap konsekuensi yang mungkin timbul jika mereka tidak melindungi diri mereka dengan APD yang sesuai. Pekerja yang memiliki tingkat kesadaran yang tinggi tentang risiko kerja akan lebih cenderung memahami bahwa mereka berada dalam bahaya jika tidak mematuhi kebijakan APD. Mereka memahami bahwa risiko penyakit akibat kerja, cedera, atau bahaya lainnya adalah kenyataan yang perlu dihadapi jika tidak ada tindakan pencegahan yang dilakukan. Kesadaran ini memotivasi pekerja untuk mematuhi kebijakan penggunaan APD karena mereka merasa bahwa tindakan ini adalah langkah yang logis dan penting untuk menjaga keselamatan dan kesehatan mereka. Kesadaran terhadap risiko juga membantu pekerja untuk mengidentifikasi situasi di mana APD benar-benar diperlukan, sehingga mereka lebih cenderung menggunakannya saat mereka berada dalam lingkungan yang berpotensi berbahaya (Harrod et al., 2020). Oleh karena itu, meningkatkan kesadaran pekerja tentang risiko kerja adalah strategi kunci dalam memperkuat kepatuhan terhadap APD dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman. Dengan pemahaman yang mendalam tentang bahaya yang ada, pekerja dapat lebih bertanggung jawab terhadap keselamatan mereka dan lebih aktif dalam menjaga kepatuhan terhadap kebijakan APD.

Selanjutnya Pengetahuan pekerja tentang risiko kerja adalah faktor yang sangat penting dalam menentukan sejauh mana mereka patuh terhadap penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) (Lombardi et al., 2009; Honda & Iwata, 2016; Wong et al., 2020). Kepatuhan ini merupakan elemen kunci dalam menjaga keselamatan dan kesehatan pekerja di lingkungan kerja yang mungkin penuh dengan potensi bahaya. Bagaimana pengetahuan pekerja memengaruhi kepatuhan mereka terhadap APD memiliki implikasi besar terhadap kebijakan keselamatan di tempat kerja.

Pekerja yang memiliki pemahaman yang kuat tentang bahaya yang ada di lingkungan kerja mereka cenderung lebih cermat dalam memahami dampak negatif yang mungkin timbul jika mereka tidak menggunakan APD dengan benar. Pengetahuan mereka mencakup pemahaman tentang jenis risiko yang mereka hadapi, seperti paparan bahan kimia berbahaya, debu, radiasi, suhu ekstrem, dan bahaya lainnya (Fatimah et al., 2019). Dengan pemahaman ini, pekerja dapat mengidentifikasi konsekuensi yang mungkin terjadi jika mereka tidak melindungi diri mereka dengan APD yang sesuai. Pengetahuan ini menciptakan pemahaman yang dalam tentang risiko penyakit akibat kerja yang dapat muncul jika tidak ada tindakan pencegahan yang diterapkan.

Penting untuk diingat bahwa pengetahuan ini tidak hanya mencakup pemahaman tentang risiko, tetapi juga pemahaman tentang APD itu sendiri. Pekerja yang tahu dengan baik apa yang APD lakukan, kapan dan bagaimana menggunakannya dengan benar, dan bagaimana menjaga APD agar tetap dalam kondisi yang baik, akan cenderung lebih patuh. Pengetahuan ini berfungsi sebagai landasan yang kuat untuk kepatuhan, karena pekerja memiliki keyakinan bahwa APD benar-benar melindungi mereka.

Budaya Organisasi: Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kepatuhan Pekerja

Budaya organisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kepatuhan pekerja terhadap kebijakan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) di lingkungan kerja (Silmi & Kurniawan, 2023). Budaya organisasi mencerminkan norma, nilai, dan sikap yang dianut oleh perusahaan atau lembaga (Isensee et al., 2020). Dalam konteks kepatuhan, budaya organisasi dapat berperan sebagai pendorong atau penghambat. Di perusahaan dengan budaya yang sangat mendukung keselamatan dan kesehatan, pekerja cenderung lebih termotivasi untuk mematuhi kebijakan APD. Budaya yang mendukung keselamatan akan menekankan pentingnya menggunakan APD, menegaskan bahwa itu adalah bagian yang integral dari pekerjaan, dan menghargai pekerja yang mematuhi kebijakan tersebut.

Sebaliknya, di lingkungan dengan budaya yang kurang mendukung keselamatan, pekerja mungkin merasa bahwa APD dianggap sebagai penghambat atau hal yang tidak penting. Budaya ini mungkin menekankan produksi, efisiensi, atau tuntutan lain di atas keselamatan. Sebagai hasilnya, pekerja mungkin merasa bahwa mereka tidak perlu mematuhi kebijakan APD atau bahwa tidak ada konsekuensi nyata jika mereka melanggar aturan. Budaya yang tidak mendukung keselamatan dapat menciptakan sikap yang tidak peduli terhadap risiko dan kepatuhan. Penelitian Turner (2019) menyatakan bahwa budaya perusahaan yang baik akan mendukung keselamatan kerja.

Pentingnya budaya organisasi dalam pengaruh kepatuhan pekerja juga berkaitan dengan pengawasan dan penegakan kebijakan (Haryadi, 2022). Di perusahaan dengan budaya yang mendukung keselamatan, pengawasan dan penegakan kebijakan APD cenderung lebih konsisten dan ketat. Selain itu ketersediaan APD merupakan faktor pendukung dalam kepatuhan menggunakan APD untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan resiko kerja yang terjadi di perusahaan, jika perusahaan tidak menyediakan APD berarti perusahaan telah membahayakan pekerjanya dari risiko kecelakaan dan penyakit yang akan timbul di lingkungan kerja. Oleh sebab itu perusahaan memberlakukan aturan untuk menyediakan alat pelindung diri sesuai dengan pekerjaan masing-masing karena pekerja merupakan asset perusahaan yang sangat penting, jika pekerja mangalami kecelakaan ataupun penyakit akibat kerja maka berkuranglah aset yang dimiliki perusahaan (Indragiri S, 2019). Pekerja mungkin lebih sadar bahwa pelanggaran akan ditindaklanjuti dengan tegas. Sebaliknya, di lingkungan dengan budaya yang kurang mendukung keselamatan, pengawasan mungkin kurang ketat, atau tindakan disiplin yang konsisten mungkin tidak dijalankan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Hasil penelitian menggarisbawahi pentingnya kepatuhan pekerja terhadap Alat Pelindung Diri (APD) dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja. Kepatuhan ini memiliki dampak yang signifikan dalam mencegah penyakit akibat kerja, seperti keracunan kimia, dermatitis, infeksi, dan penyakit pernapasan. Selain itu, penggunaan APD yang benar juga melindungi individu pekerja dan berkontribusi pada produktivitas dan kinerja perusahaan. Faktor penting dalam meningkatkan kepatuhan pekerja terhadap kebijakan APD adalah pengetahuan dan kesadaran mereka tentang risiko kerja. Kesadaran terhadap bahaya di lingkungan kerja mendorong pekerja untuk mematuhi kebijakan APD, sementara pengetahuan tentang risiko dan APD memberikan dasar yang kuat untuk kepatuhan. Selain itu, budaya organisasi memiliki dampak yang signifikan terhadap kepatuhan pekerja. Budaya organisasi yang mendukung keselamatan dan menerapkan pengawasan serta penegakan kebijakan yang konsisten lebih mungkin mendorong kepatuhan pekerja, sementara budaya yang kurang mendukung keselamatan dapat menciptakan sikap yang kurang peduli terhadap risiko dan kepatuhan. Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan budaya organisasi yang mendukung keselamatan sangat penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman.

DAFTAR PUSTAKA

Azizah, D. N., Pulungan, R. M. et al. (2019). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Menggunakan Alat PelindungDiri (APD) pada Pekerja Proyek Pembangunan PLTGU Muara Tawar (Persero). Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat, 13 (3).

Birana, F. D., Kasi, J. C., & Alim, A. (2023). Qualitative Study of the Implementation of Occupational Health and Safety Culture on Employee Performance PT Bahana Prima Nusantara. The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health, 12(2), 256–266.

Chan, H. Y. (2021). Hospitals’ liabilities in times of pandemic: Recalibrating the legal obligation to provide personal protective equipment to healthcare workers. Liverpool Law Review, 42, 185–205.

Fatimah, N. A., Nurwijayanti, N., & Farida, S. (2019). Analysis of Knowledge, Attitude, Employee Action in the Use of Personal Protective Equipment (PPE) with Work Accidents. Journal for Quality in Public Health, 3(1).

Harrod, M., Weston, L. E., Gregory, L., Petersen, L., Mayer, J., Drews, F. A., & Krein, S. L. (2020). A qualitative study of factors affecting personal protective equipment use among health care personnel. American Journal of Infection Control, 48(4), 410–415.

Haryadi, D. (2022). The role of organizational culture on improving employee performance through work discipline. Jurnal Mantik, 6(1), 686–698.

Hofmann, D. A., & Stetzer, A. (1996). A cross?level investigation of factors influencing unsafe behaviors and accidents. Personnel Psychology, 49(2), 307–339.

Honda, H., & Iwata, K. (2016). Personal protective equipment and improving compliance among healthcare workers in high-risk settings. Current Opinion in Infectious Diseases, 29(4), 400–406.

Indragiri, Suzana. (2019). Hubungan Pengawasan Dan Kelengkapan Alat Pelindungdiri Dengan Tingkat Kepatuhan Penggunaan Alatpelindung Diri. Jurnal Kesehatan. 10 (1).

Isensee, C., Teuteberg, F., Griese, K.-M., & Topi, C. (2020). The relationship between organizational culture, sustainability, and digitalization in SMEs: A systematic review. Journal of Cleaner Production, 275, 122944.

Iskandar, M. W. (2022). Determinan Terhadap Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD). Journal of Public Health Education, 2 (01), 259–268.

Liow, M. H. L., Lee, L. C., Tan, N. C. K., Tan, H. K., Chow, W., Wee, G. L. E., Wong, S. H., Paramasivam, J., Tan, K., & Ling, M. L. (2022). Personal protective equipment training for non-healthcare workers in the Covid-19 pandemic: Effectiveness of an evidence-based skills training framework. Infection, Disease & Health, 27(1), 38–48.

Lombardi, D. A., Verma, S. K., Brennan, M. J., & Perry, M. J. (2009). Factors influencing worker use of personal protective eyewear. Accident Analysis & Prevention, 41(4), 755–762.

Min, J., Kim, Y., Lee, S., Jang, T.-W., Kim, I., & Song, J. (2019). The fourth industrial revolution and its impact on occupational health and safety, worker’s compensation and labor conditions. Safety and Health at Work, 10(4), 400–408.

Narulita., S & Nugroho, DA. (2019). Hubungan Pengetahuan Keselamatan Kerja Dengan Tingkat Kepatuhan Sop Pekerja Forklift. Jurnal Dunia Kesmas 8 (2), 95-99.

Sachitra, V., & Gunasekara, L. (2023). Employees’ Complying with Occupational Health and Safety Rules: A Case Study in Tire Manufacturing Firm in Sri Lanka. Asian Journal of Language, Literature and Culture Studies, 6(3), 244–255.

Silmi, A., & Kurniawan, D. (2023). Analisis Pengaruh Budaya Keselamatan Kerja terhadap Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pekerja di Bagian Laboratorium Air PT Unilab Perdana Jakarta Selatan. Jurnal TechLINK, 7(01), 49–56.

Turner, B. A. (2019). The development of a safety culture. Risk Management, 2, 397–399.

Wong, T. K. M., Man, S. S., & Chan, A. H. S. (2020). Critical factors for the use or non-use of personal protective equipment amongst construction workers. Safety Science, 126, 104663.

Published

2023-12-10

How to Cite

Lestari, A. S., Fajar, N. A., Windusari, Y., & Novrikasari. (2023). Literature Review: Kepatuhan Pekerja Terhadap Kebijakan Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) untuk Pencegahan Penyakit Akibat Kerja . Health Information : Jurnal Penelitian, 15(3), e1336. Retrieved from https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/hijp/article/view/1336

Issue

Section

Journal Supplement

Citation Check

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>