Gambaran Penggunaan Obat Lansoprazole Pada Pasien Gastritis Di Apotek Assyifa Farma 2 Tahun 2022
Keywords:
Usage overview, Drug use, Gastritis, LansoprazoleAbstract
PENDAHULUAN
Tidak menjaga pola makan dan mengonsumsi makanan yang serba cepat, serta aktivitas yang padat dan gaya hidup yang modern menyebabkan seseorang mengalami stres yang cukup tinggi. Hal tersebut dapat memicu timbulnya berbagai macam penyakit terutama yang berhubungan dengan saluran pencernaan. Salah satu masalah dari saluran pencernaan yang sering terjadi yaitu gastritis (Febriana dkk, 2022).
Berdasarkan penelitian Nirmalarumsari & Tandi Pasang (2020), World Health Organization (WHO) memperkirakan 1,8 juta hingga 2,1 juta orang di seluruh dunia menderita gastritis pada tahun 2019. Menurut penelitian (Mustakim dkk) pada tahun 2022, Indonesia menderita gastritis dengan persentase tingkat kejadian 40,8% dan prevalensi 274.396 kasus per 238.452.952 penduduk, gastritis cukup banyak terjadi di sejumlah wilayah Indonesia (Handayani & Thomy, 2018). Penggunaan aspirin atau obat anti inflamasi nonsteroid, terinfeksi bakteri Helicobacter Pylori, minum alkohol atau merokok, stres, makan tidak teratur, dan terlalu banyak makan pedas atau asam merupakan faktor risiko terjadinya gastritis (Nirmalarumsari & Tandi Steker, 2020).
Proton-pump inhibitor (PPI) sangat baik untuk penyakit yang berhubungan dengan asam. Salah satu obat Proton-pump inhibitor (PPI) adalah Lansoprazole. Karena penggunaannya yang efektif, penggunaan obat golongan ini terus meningkat baik formulasi bebas maupun generiknya (Syari & Sari, 2019).
Gastritis adalah peradangan atau peradangan mukosa lambung yang bersifat akut, kronis, difus dan lokal (Muttaqin, 2011). Penyakit gastritis terjadi saat asam dan pepsin meningkat yang disebabkan oleh beberapa faktor yang mengganggu pertahanan mukosa lambung dan mekanisme penyembuhan.
Obat Lansoprazole digunakan dalam pengobatan penyakit gastritis dengan tujuan menurunkan asam lambung, yaitu dengan menetralkan asam lambung dan mengurangi pengeluaran asam lambung. Lansoprazole merupakan obat golongan penghambat pompa proton yang mekanisme kerjanya mengurangi jumlah asam yang dihasilkan oleh dinding lambung. Lansoprazole menghambat (H+/K+) ATPase (pompa proton) dari sel parietal di mukosa lambung. Lansoprazole dimetabolisme secara sempurna dihati, sekitar 80% metabolit disekresikan melalui urin dan sisanya melalui feses. Lansoprazole terikat sebanyak 97% pada protein plasma. (Musdja & Azrifitria, 2007).
METODE
Termasuk Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pasien gastritis serta mengetahui jumlah penggunaan obat Lansoprazole pada pasien gastritis di Apotek Assyifa Farma 2 tahun 2022. Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif yaitu dengan mengamati data tahun 2022. Data dapat diakses dengan mengajukan surat permohonan izin kepada Apotek Assyifa Farma 2 yang kemudian disetujui oleh Apoteker.
Tempat dilakukannya penelitian ini adalah di Apotek Assyifa Farma 2 pada bulan Maret – Mei 2023.
Populasi dalam penelitian ini adalah resep pasien gastritis yang mengandung obat Lansoprazole di Apotek Assyifa Farma 2 dan tercatat pada rekam medis sebanyak 93 resep. Pengambilan sampel menggunakan total sampling yaitu jumlah sampel sama dengan populasi yakni 93 resep.
Pengumpulan Data
Sumber data yang dikumpulkan berupa resep yang mengandung obat Lansoprazole tahun 2022 serta catatan rekam medis pasien. Pengumpulan data dibantu oleh Tenaga Teknis Kefarmasian di Apotek Assyifa Farma 2 dengan mengamati resep serta rekam medis pasien. Selanjutnya dilakukan keakuratan data pasien gastritis yang menggunakan terapi obat Lansoprazole dalam rekam medis pasien. Data yang telah terkumpul direkap dalam tabel yang yang meliputi identitas pasien seperti kode pasien, jenis kelamin, umur serta tanggal kunjungan. Untuk melindungi privasi pasien, tidak dicantumkan nama pasien pada data rekapitulasi melainkan kode pasien seperti Pasien 1, Pasien 2, dan seterusnya.
Pengolahan dan Analisis Data
Analisis data menggunakan analisis univariat. Analisis univariat yaitu hasil persentase yang diperoleh dari menghitung frekuensi individu yang dibagi dengan jumlah frekuensi kemudian dikali 100. Hasil yang diperoleh diambil persentase paling tinggi dan paling rendah yang kemudian akan digunakan sebagai tolak ukur untuk pembuatan pembahasan dan kesimpulan.
HASIL
No | Kategori | Usia | Jumlah | Persentase |
---|---|---|---|---|
1 | Remaja | 12-25 tahun | 16 | 17,2 % |
2 | Dewasa | 26-45 tahun | 20 | 21,5 % |
3 | Lansia | 46-65 tahun | 46 | 49,5 % |
4 | Manula | 65 tahun > | 11 | 11,8 % |
Jumlah | 93 | 100 % |
Berdasarkan tabel diatas didapatkan data karakteristik usia pasien gastritis adalah 12-25 tahun (17,2%), 26-45 tahun (21,5%), 46-65 tahun (49,5%), dan 65 tahun > (11,8%).
No | Jenis Kelamin | Jumlah | Persentase |
---|---|---|---|
1 | Laki-Laki | 34 | 36 % |
2 | Perempuan | 59 | 63,4 % |
Jumlah | 93 | 100 % |
Berdasarkan tabel didapatkan data karakteristik jenis kelamin pasien gastritis dengan laki-laki (36,6%) dan perempuan (63,4%).
Penggunaan Obat Lansoprazole di Apotek Assyifa Farma 2 pada tahun 2022 sebanyak 930 tablet untuk 93 pasien, dimana masing-masing pasien mendapatkan 10 tablet Lansoprazole. Jumlah dan persentase penggunaan obat Lansoprazole disajikan dalam bentuk tabel.
No | Bulan | Jumlah (Tablet) | Persentase |
---|---|---|---|
1 | Januari | 50 | 5,4 % |
2 | Februari | 150 | 16,1 % |
3 | Maret | 40 | 4,3 % |
4 | April | 30 | 3,2 % |
5 | Mei | 120 | 12,9 % |
6 | Juni | 90 | 9,7 % |
7 | Juli | 80 | 8,6 % |
8 | Agustus | 130 | 14 % |
9 | September | 90 | 9,7 % |
10 | Oktober | 40 | 4,3 % |
11 | November | 50 | 5,4 % |
12 | Desember | 60 | 6,4 % |
Jumlah | 930 | 100 % |
Berdasarkan tabel didapatkan jumlah persentase penggunaan Lansoprazole pada tahun 2022 untuk bulan Januari sebanyak 50 tablet (5,4%), Februari sebanyak 150 tablet (16,1%), Maret sebanyak 40 tablet (4,3%), April sebanyak 30 tablet (3,2%), Mei sebanyak 120 tablet (12,9%), Juni sebanyak 90 tablet (9,7%), Juli sebanyak 80 tablet (8,6%), Agustus sebanyak 130 tablet (14%), September sebanyak 90 tablet (9,7%), Oktober sebanyak 40 tablet (4,3%), November sebanyak 50 tablet (5,4%) dan Desember sebanyak 60 tablet (6,4%).
PEMBAHASAN
Usia pasien gastritis
Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel 1 diketahui bahwa sebagian besar pasien gastritis berada pada kategori lansia sebanyak 46 pasien (49,5%). Faktor pemicu gastritis pada lansia adalah usia yang semakin tua, gaya dan pola hidup yang dijalani salah seperti kebiasaaan merokok, meminum alkohol dan kopi. Pasien lanjut usia sangat rentan dan memiliki risiko tinggi untuk terserang gastritis, karena dengan bertambahnya usia mukosa lambung akan lebih tipis sehingga mudah terinfeksi Helycobacter Pylori. Selain itu pada pasien lanjut usia terjadi proses penurunan fungsi sel, organ, dan jaringan (Harayati & Sakung, 2013).
Jenis Kelamin pasien gastritis
Karakteristik pasien gastritis berdasarkan jenis kelamin diketahui bahwa perempuan lebih banyak menderita gastritis dibandingkan dengan laki-laki. Perempuan berjumlah 59 pasien (63,4%) dan laki-laki sebanyak 34 pasien (36,6%). Pasien perempuan lebih besar risiko terkena gastritis dari pada laki-laki, karena perempuan lebih sering mengonsumsi makanan dan minuman iritatif, lebih memperhatikan bentuk tubuh sehingga puasa panjang atau diet, dan stres atau tekanan emosional mengenai pekerjaan, pengasuhan anak serta soal penampilan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian dari Herlina (2018) dimana jenis kelamin terbanyak menderita gastritis adalah perempuan.
Jumlah Penggunaan Obat Lansoprazole Pada Tahun 2022
Berdasarkan data yang diperoleh mengenai penggunaan obat Lansoprazole di Apotek Assyifa Farma 2 tahun 2022 untuk terapi pengobatan gastritis cenderung fluktuatif, dimana setiap bulannya terkadang naik atau turun. Penggunaan paling tinggi terjadi pada bulan Februari sebanyak 150 tablet (16,1%) dan yang paling rendah terjadi pada bulan April sebanyak 30 tablet (3,2%). Menurut (Sakka, 2021) hasil dari penelitian yang telah dilakukan, untuk penggunaan Lansoprazole mencapai sekitar (35,12%) dengan 2.236 tablet Lansoprazole yang dikeluarkan. Penggunaan Lansoprazole tinggi dikarenakan jenis obat ini yang paling banyak diberikan sebagai terapi gastritis kepada pasien. Durasi kerja obat yang lama dibanding obat gastritis lainnya menjadi salah satu penyebab banyak digunakannya obat golongan penghambat pompa proton. Selain itu, golongan obat ini adalah yang paling efektif digunakan sebagai penekan asam lambung karena mengalami proses absorbsi yang cepat, banyak terikat dengan protein dan dimetabolisme secara efektif di hati oleh sistem sitokrom P450.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
- Berdasarkan data karakteristik usia pasien gastritis, banyak terjadi pada rentang usia produktif (15-64 tahun). Kategori paling tinggi terjadi pada lansia dengan rentang usia 46-65 tahun sebanyak 49,5%.
- Berdasarkan data penelitian mengenai karakteristik jenis kelamin pasien gastritis didapat laki-laki sebanyak 34 orang (36,6%) dan perempuan sebanyak 59 orang (63,4%) dapat diketahui bahwa mayoritas penderita gastritis adalah perempuan.
- Berdasarkan data penelitian, jumlah penggunaan obat Lansoprazole di Apotek Assyifa Farma 2 tahun 2022 paling tinggi mencapai 150 tablet (16,1%) pada bulan Februari, dan penggunaan paling rendah terjadi pada bulan April yakni 30 tablet (3,2%).
Saran
Peneliti menyarankan untuk adanya penelitian lanjutan mengenai ketepatan penggunaan obat Lansoprazole agar mendapatkan efek terapi yang tepat untuk membantu dan mempercepat pengobatan pada pasien gastritis. Serta hendaknya bagi para peneliti selanjutnya untuk lebih memperbanyak penelitian mengenai obat Lansoprazole agar tidak ada kesalahan pengetahuan serta penggunaan obatnya bagi masyarakat.
KEKURANGAN KAJIAN
Penelitian ini mempunyai kekurangan yaitu tidak mengkaji lebih mendalam tentang ketepatan penggunaan obat Lansoprazole serta efek terapi yang didapat untuk membantu dan mempercepat pengobatan pada pasien gasritis.
DAFTAR PUSTAKA
Febriana, D., Vita, C.G.P., Priwahyuni, Y., Susanti, N & Rasyid, Z. (2022) ‘Faktor Risiko Kejadian Gastritis Pada Pasien Di UPT Puskesmas Sungai Salak Kecamatan Tempuling Kabupaten Indragiri Hilir’. Media Kesmas (Public Helath Media). Vol 02 No.1 .
Handayani, M., & Thomy, T. A. (2018). ‘Hubungan Frekuensi, Jenis dan Porsi Makan Dengan Kejadian Gastritis pada Remaja’. Jurnal Kesehatan Saelmakers Perdana (JKSP), 1(2), 40-46.
Harayati, E & Sakung, J. (2013). ‘Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Gastritis Dipuskesmas Talise Kota Palu’. JOMPSIK
Herlina, J., Adityaningrum, A & Yunus, R. (2018). ‘Determinan Kejadian Gastritis Pada Mahasiswa’. Jambura Health and Sport Journal. Vol 4 No 2.
Musdja, M. Y & Azrifitria (2007). Farmakoterapi Saluran Cerna. Jakarta Selatan : Lembaga Penelitian UIN Jakarta.
Mustakim, M., & Rimbawati, Y. (2021). ‘Edukasi Pencegahan Dan Penanganan Gastritis Pada Siswa Bintara Polda Sumatera Selatan’. Edukasi Masyarakat Sehat Sejahtera (EmaSS): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 4(1), 38-42.
Muttaqin, Arif. (2011). Gangguan Gastrointesinal Aplikasi Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Salemba Medika.
Nirmalarumsari, C & Tandipasang, F. (2020) ‘Faktor Risiko Kejadian Gastritis di Wilayah Kerja Puskesmas Bantilang Tahun 2019’, Jurnal Ners Dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery), 7(2), 196-202.
Sakka, L., (2021). ‘Penggunaan Obat Gastritis Golongan Proton Pump Inhibitor Pada Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Labuang Baji Makassar 2021’. Journal Of Pharmaceutical Science and Herbal Technology. Vol 6 No 1.
Syari, D. M & Sari, H. (2019). ‘Evaluasi Penggunaan Obat Proton-Pump Inhibitor (PPI) Pada Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Imelda Medan’. Jurnal Ilmiah Farmasi Imelda. Vol 5 No 1. Pp 1-4.
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2023 Tiara Faiha Sari, Veny Usviany (Author)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the works authorship and initial publication in this journal and able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journals published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book).