Education Using Booklets to Help Families Prevent Infectious Diseases in the Elderly

Authors

  • Dian Yuniar Syanti Rahayu Poltekkes Kemenkes Kendari , Indonesia
  • Reni Devianti Usman Poltekkes Kemenkes Kendari , Indonesia
  • Nurlailah Umar Poltekkes Kemenkes Palu, Indonesia
  • Dwi Purnama Putri Poltekkes Kemenkes Kendari , Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.36990/hijp.v14i1.448

Keywords:

Education, Booklet media, Prevention, Infectious diseases, Family caregiving, Knowledge

Abstract

The elderly often have mild levels of immunosuppression, age-related organ changes, comorbidities, weakness, malnutrition, functional dysfunction, all of which affect the prognosis of geriatric patients with infectious diseases. Vulnerability to infectious diseases in the elderly can have an impact on the complexity of health problems experienced by the elderly and even increase the risk of death, so preventing infectious diseases in the elderly is a priority. The family is the main source of support in the care of the elderly, because the family is the person who lives with the elderly. Knowledge is a resource that can support behavior, including the prevention of infectious diseases. Education is the main means in increasing family knowledge for the prevention of infectious diseases in the elderly. Booklet media is one of the educational media that contains the information needed and its use is easy and can be used as needed. This study aims to identify the effect of education with booklet media on the ability of families to prevent infectious diseases in the elderly in the working area of ??Abeli ??Health Center. The study method used is a quasi-experimental, pre-test and post-test design. The population and sample in this study were families who had elderly, the technique of determining the sample was using the simple random sampling method. Each family who is willing to become a respondent is represented by 1 person in the family, the total number of respondents is 55 people. The results showed that there was an effect of providing education using booklets on the ability of families to prevent the transmission of infectious diseases to the elderly (P value = 0.000). Education for elderly families by using booklets can help families prevent infectious diseases in the elderly.

PENDAHULUAN

Proses penuaan dikaitkan dengan berbagai perubahan fisiologis dan penurunan progresif dalam homeostasis fisiologis, yang keduanya menyebabkan perubahan fungsi organ, penurunan fungsional, multimorbiditas, dan kelemahan. Perubahan yang bergantung pada usia dalam sistem kekebalan disebut sebagai imunosenescence dan ini dapat memengaruhi kemampuan organisme untuk mengatasi penyebab stres eksternal. Immunosenescence ditemukan pada semua orang dewasa yang lebih tua dalam berbagai derajat dan ada hubungan antara derajat kelemahan dan imunokompetensi (Deputi Bidang Perlidungan Hak Perempuan, 2020).

Seiring bertambahnya usia, sistem kekebalan dan kemampuan pertahanan normal melawan infeksi, sel ganas atau autoreaktif menurun, peningkatan kerentanan terhadap infeksi, keganasan, gangguan autoimun, dan gangguan perbaikan luka mengikuti. Lansia seringkali memiliki tingkat imunosupresi ringan sebagai akibat dari imunosenescence, bersama dengan, perubahan organ terkait usia, komorbiditas, sindrom geriatri, kelemahan, malnutrisi, disfungsi fungsional dan, polifarmasi, yang semuanya mempengaruhi prognosis pasien geriatri dengan penyakit menular (Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan, 2020).

Infeksi merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada orang lanjut usia. Berbagai faktor termasuk immunosenescence, penyakit kronis komorbid, dan perubahan fungsi organ fisiologis normal dapat mengubah frekuensi dan tingkat keparahan infeksi pada pasien usia lanjut. Reaksi tubuh yang normal terhadap infeksi yang terjadi, seperti peningkatan suhu tubuh, dapat menjadi tidak spesifik pada pasien tersebut yang menyebabkan kesulitan dalam diagnosis banding antara infeksi dan penyakit lain. Pada infeksi yang parah, saluran pernapasan dan saluran kemih adalah sistem yang paling sering terkena yang dapat disertai dengan sepsis yang parah. Bakteremia dan sepsis juga berhubungan dengan kateter vaskular yang menetap pada lansia yang dirawat di unit perawatan intensif (ICU). Pasien yang lebih tua juga lebih rentan terhadap infeksi Clostridioides difficile (Esme et al., 2019).

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa infeksi tertentu lebih sering terjadi pada lansia. Infeksi saluran kemih, infeksi saluran pernafasan bagian bawah, infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi intra-abdominal (kolesistit, divertikulitis, apendisitis, abses), endokarditis infektif, meningitis bakterial, tuberkulosis, dan herpes zoster tampaknya memiliki kecenderungan khusus untuk orang lanjut usia. Selain itu, angka kematian dari sebagian besar infeksi ini setidaknya 3 kali lebih tinggi di antara pasien lansia dibandingkan di antara pasien dewasa muda dengan penyakit yang sama. Beberapa faktor diduga berkontribusi pada morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi ini diantaranya adalah penurunan kapasitas cadangan fisiologis terkait usia, penurunan resistensi host, penyakit kronis yang mendasari, keterlambatan diagnosis dan terapi, toleransi yang buruk terhadap prosedur diagnostik dan terapeutik invasif, respons yang tertunda atau buruk terhadap terapi antimikroba, risiko yang lebih besar dan kejadian infeksi nosokomial, dan tingkat yang lebih tinggi dari reaksi merugikan terhadap obat, termasuk antibiotic (Yosikawa & Norman, 2020).

Keluarga adalah faktor utama dalam proses perawatan pasien. Keluarga merupakan lingkungan terdekat untuk memenuhi kebutuhan lansia. Seiring dengan peningkatan harapan hidup bagi lansia juga terdapat beberapa konsekwensi pada kesehatan mereka, diantaranya adalah penurunan kekuatan fisik, gangguan kesehatan dan penurunan produktivitas. Keluarga memegang peranan penting untuk mewujudkan lansia sehat, terhindar dari penyakit menular dan tetap produktif. Beberapa peran tersebut antara lain adalah membantu dalam pemenuhan kebutuhan dasar lansia misalnya kebutuhan akan nutrisi yang adekuat dan pemenuhan kebersihan diri. Selain itu keluarga memfasilitasi akses lansia terhadap pelayanan kesehatan, meminimalkan risiko terhadap cedera, memfasilitasi dalam memenuhi kebutuhan spiritual, dan meminimalkan stress atau tekanan psikologis (Handayani, 2020; Rosyanti & Hadi, 2021).

Jumlah penduduk usia lansia di Kota Kendari tahun 2020 adalah 16.471 jiwa dari total 345.107 jiwa dari total penduduknya (Badan Pusat Statistik Kota Kendari, 2021). Data yang diperoleh dari Puskesmas Abeli menunjukkan bahwa terdapat 299 orang lansia yang tersebar di tiga kelurahan yaitu Kelurahan Lapulu, Talia dan Tobimeita, dan sebanyak 109 lansia yang tinggal bersama keluarga (Puskesmas Abeli, 2021). Berdasarkan wawancara terhadap programer lansia Puskesmas Abeli disebutkan bahwa penyakit terbanyak diderita oleh lansia adalah hipertensi, terbanyak kedua adalah diabetes mellitus dan yang ketiga adalah penyakit pada tulang dan sendi. Data tersebut diperoleh dari kunjungan lansia pada posyandu lansia dan posbindu yang diselenggarakan secara rutin setiap bulan (Puskesmas Abeli, 2021).

Penyakit hipertensi dan diabetes melitus merupakan faktor komorbid yang dapat berperan terhadap kerentanan lansia mengalami penyakit infeksi serta lebih lanjut dapat menjadi sebab keparahan penyakit yang dialami oleh lansia. Hal ini dapat berkontribusi terhadap tingginya angka kematian lansia disebabkan penyakit menular.

Edukasi merupakan pemberian informasi kepada seorang atau kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Edukasi tentang pencegahan penyakit menular pada lansia merupakan prioritas dan peranan keluarga untuk mewujudkan tindakan pencegahan hal yang utama. Media booklet merupakan salah satu media yang digunakan dalam intervensi edukasi. Media booklet menyediakan informasi berupa tulisan dan gambar atau ilustrasi sehingga meningkatkan kemampuan pemahaman pembacanya. Penelitian yang dilakukan oleh (Sepang et al., 2020) yang melibatkan 44 orang penderita diabetes melitus tipe 2 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan yangetahuan yang signifikan dengan pemberian informasi menggunakan media booklet. Penelitian lain yang dilakukan oleh (Pramudaningsih & Pujiati, 2021) yang melibatkan 80 responden keluarga lansia. Penelitian ini menilai pengaruh media booklet terhadap kemampuan keluarga lansia dalam mencegah penyebaran COVID-19, dan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan penggunaan media booklet sebelum dan setelah diberikan intervensi, dengan nilai P 0,000, hal serupa juga terjadi pada variabel perilaku keluarga.

Penggunaan media booklet oleh keluarga dapat berperan untuk meningkatkan pemahaman, serta tindakan anggota keluarga untuk pencegahan penyakit menular pada lansia.

METODE

Jenis Penelitian

Penelitian menggunakan rancangan eksperimen semu (quasi-experiment) menggunakan desain prates dan pascates pada satu grup. Variabel penelitian terdiri dari variabel independen yaitu edukasi menggunakan media booklet, sedangkan variabel dependen adalah kemampuan keluarga dalam pencegahan penyakit menular.

Lokasi dan waktu penelitian

Penelitian berlokasi di Wilayah kerja Puskesmas Abeli, Kota Kendari. Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 14 Juli-18 November 2021.

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah semua keluarga yang memiliki lansia di Wilayah kerja Puskesmas Abeli yang berjumlah 109 keluarga. Sampel penelitian adalah keluarga lansia yang beresiko terjadi penyakit menular, teknik pengambilan sampel dengan simple random sampling dengan 55 sampel. Adapun kriteria sampel adalah lansia yang memiliki satu atau dua komorbid, dan lansia yang tinggal bersama anggota keluarga.

Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menjelaskan tujuan dan prosedur penelitian kepada responden, kemudian melakukan pengukuran tentang kemampuan keluarga dalam pencegahan penyakit menular pada lansia dengan menggunakan kuesioner.

Penilaian yang dilakukan terhadap kemampuan keluarga dalam pencegahan penyakit menular pada lansia. Sebelum penelitian dilakukan prates untuk mengukur kemampuan keluarga dalam pencegahan penyakit menular pada lansia. Selanjutnya dilakukan intervensi berupa edukasi kepada anggota keluarga sebanyak dua sesi. Interval waktu pelaksanaan edukasi menggunakan booklet antara sesi pertama dan kedua adalah tiga hari. Sesi pertama adalah informasi dari booklet yang berisi perubahan fisiologis pada lansia dan kerentanan lansia mengalami penyakit menular dan peran keluarga dalam pencegahan penyakit menular pada lansia. Pada sesi ke dua, edukasi melalui booklet diberikan yang berisi informasi tentang penyakit menular yang sering terjadi pada lansia meliputi pengertian, gejala, dan tindakan yang harus dilakukan oleh keluarga, serta kondisi yang memerlukan perhatian dan tindakan segera yang perlu dilakukan pada lansia. Satu minggu setelah intervensi dilakukan pascates sebagai pengukuran kemampuan keluarga dalam pencegahan penyakit menular pada lansia.

Penelitian ini telah mendapatkan laik etik dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Poltekkes Kemenkes Kendari dengan No. LB.02.01/0004217471001/2021.

Analisis Data

Analisis data terdiri dari analisis univariat dan analisis bivariat. Analisis univariat dilakukan terhadap karakteristik responden yang meliputi usia, pekerjaan, tingkat pendidikan, dan penilaian terhadap kemampuan keluarga dalam mencegah penyakit menular pada lansia sebelum dan setelah intervensi menggunakan uji frekuensi. Analisis bivariat dilakukan untuk menilai pengaruh edukasi menggunakan media booklet terhadap kemampuan keluarga dalam mencegah penyakit menular pada lansia menggunakan uji statistik paired t-test.

HASIL

Tabel 1. Distribusi frekuensi karakteristik responden

Responden dari kelompok usia 30 an dan 40 an tahun merupakan kelompok usia terbanyak. Rentan usia 36-40 tahun 38.2%, dan usia 41-45 tahun 32.7%. Sedangkan responden dari rentang usia 26-30 tahun hanya sebesar 1.8%. Mayoritas responden berjenis kelaimin perempuan (94.4%). Responden terbanyak memiliki tingkat pendidikan SMP yaitu sebesar 58.2% sedangkan pendidikan SD hanya sebesar 1.8%. Sebagian besar responden tidak bekerja, yaitu sebesar 76.3% sedangkan yang bekerja sebanyak 76.36%.

Tabel 2. Distribusi frekuensi kemampuan responden dalam melakukan pencegahan penyakit menular pada lansia (hasil prates dan pascates)

Hasil prates menunjukkan bahwa sebagian besar responden tidak mampu mencegah penularan penyakit menular pada lansia yaitu sebesar 89.1% sedangkan yang mampu melakukan pencegahan hanya sebesar 10.9%. Sebaliknya nilai pascates menunjukkan sebagian besar responden mampu melakukan pencegahan penyakit menular pada lansia yaitu sebesar 87.3% sedangkan yang tidak mampu mencegah sebesar 12.7%.

Tabel 3. Hasil uji statistik paired sample t-test

Nilai rata-rata prates pada penelitian ini adalah sebesar 1.11 dengan SD 0.315, sedangkan nilai rata-rata pascates adalah sebesar 1.87 dengan SD 0.336. hasil uji paired t-test menunjukkan nilai P 0,000.

PEMBAHASAN

Lanjut usia merupakan periode dimana terjadi pematangan struktur maupun fungsi organ tubuh dan telah mengalami perubahan fungsi fisik, psikologis dan sosial seiring dengan perjalanan waktu. World Health Organization (WHO) menjelaskan 65 tahun merupakan usia yang telah menjukan proses menua yang berlangsung secara nyata sehingga lansia memiliki berbagai macam masalah kesehatan yang membutuhkan penanganan yang kontinyu (Sundari & Isnaeni, 2016). Seiring bertambahnya usia seseorang, tubuh akan mengalami berbagai penurunan akibat proses penuaaan kemudian sistem imun pada lansia pun tidak dapat bekerja dengan maksimal layaknya saat masih berusia muda. Akibatnya, sulit bagi lansia untuk melawan berbagai macam bakteri atau virus penyebab penyakit,termasuk penyakit infeksi menular (Yuhono & Muhlisin, 2017). Seiring dengan menurunnya sistem kekebalan tubuh, lansia juga termasuk kelompok rentan terserang penyakit-penyakit menular seperti infeksi saluran pernafasan, diare, dan pneumonia (Notoatmodjo, 2010).

Penurunan fungsi tubuh pada lansia lansia serta kerentanannya terhadap penyakit tersebut berdampak pada ketergantungan mereka kepada orang lain dalam membantu memenuhi aktivitas sehari-hari termasuk perawatan kesehatan lansia tersebut. Keluarga mempunyai peran penting dalam memberikan perawatan pada lansia agar kualitas hidup lansia senantiasa terjaga. Hal ini juga dijelaskan oleh Notoatmodjo (2010) bahwa pemenuhan kebutuhan perawatan kesehatan lansia sangatlah penting dalam kehidupan sehari-harinya sehingga membutuhkan dukungan dan peran keluarga sebagai motivator, edukator dan fasilitator, dengan peran ini keluarga diharapkan mampu memberikan informasi tentang kesehatan pada lansia agar mereka mengetahui apa yang harus dilakukan dan tidak dilakukan.

Keluarga sebagai orang terdekat lansia dituntut untuk memiliki keterampilan dalam melakukan perawatan kepada lansia. Kemampuan tersebut diharapkan agar lansia mendapatkan perawatan yang baik dari keluarga sehingga mampu meningkatkan dan mempertahankan status kesehatannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan keluarga dalam mencegah penyakit menular pada lansia sebelum dan sesudah diberikan intervensi edukasi melalui media booklet mengalami perbedaan (Tabel 2).

Media booklet dapat menjadi sumber informasi bagi keluarga lansia untuk meningkatkan pengetahuan keluarga serta sebagai media untuk belajar mandiri dalam meningkatkan kemampuan perawatan pada lansia agar terhindar dari risiko penyakit menular (Hati & Puspowati, 2017; Pramudaningsih & Pujiati, 2021). Penelitian lain yang mendukung asumsi penelitian adalah penelitian yang dilakukan oleh Kurnianingsih (2019) yang membandingkan pengaruh media audiovisual dan booklet pada kelompok intervensi dan booklet pada kelompok kontrol terhadap pengetahuan ibu. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan rerata edukasi menggunakan booklet sebesar 8.85 dan nilai P 0.000 (Tabel 3).

Individu dapat mengalami retensi yaitu kemampuan untuk mengingat dan lupa, ketika individu belajar maka akan di sertai dengan proses lupa setelah individu selesai belajar maka akan segera diikuti dengan proses lupa. Upaya yang dilakukan agar mencapai kemampuan untuk mengingat kembali materi yang dipelajari dibutuhkan pengulangan proses belajar dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama (Notoatmodjo, 2010). Hasil nilai pascates yang meningkat (Tabel 2) memberikan informasi bahwa peran booklet merupakan salah satu media yang digunakan sebagai sumber belajar untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan keluarga dalam melakukan pencegahan penyakit menular pada lansia. Dalam booklet tersebut tersedia informasi yang diberikan kepada responden sekaligus dengan petunjuk pelaksanaan dan teknis dalam pencegahan penyakit menular pada lansia.

Media booklet yang dibuat berisikan tentang gambar-gambar dan penjelasan mengenai dukungan keluarga pada lansia, bisa dibawa kemana-mana, bisa dipelajari kapanpun karena didesain dalam bentuk buku kecil serta memuat informasi lebih banyak dan lebih ringkas, sehingga melalui booklet keluarga lansia dapat menambah pengetahuan tentang dukungan pada lansia untuk memberikan perhatian khusus dalam kesehatan (Subdari et al., 2020).

Peningkatan kemampuan responden terhadap pencegahan penyakit menular pada lansia juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu usia, pendidikan, pekerjaan dan faktor eksternal lainnya (Notoatmodjo, 2014). Usia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan. Usia yang bertambah akan meningkatkan berkembangnya kemampuan berpikir dan penerimaan terhadapat informasi sehingga pengetahuan yang didapat semakin meningkat pula (Pramudaningsih & Pujiati, 2021). Pada penelitian ini, usia responden sebagian besar berada pada rentang usia 36 sampai 45 tahun (Tabel 1).

Peningkatan kemampuan keluarga dalam pencegahan penyakit menular pada lansia dapat dicapai dengan beberapa sebab diantaranya adalah responden yang berusia dewasa dan responden merupakan orang yang bertanggung jawab dalam perawatan lansia. Penelitian ini melibatkan responden yang tinggal bersama dengan lansia dan berperan dalam perawatan lansia, sehingga informasi tentang kerentanan lansia mengalami penyakit menular, dampak penyakit menular pada lansia serta pencegahan penyakit menular pada lansia merupakan suatu topik yang memiliki kesesuaian dengan kebutuhan mereka. Seluruh responden adalah anggota keluarga yang berperan dalam perawatan lansia dikeluarganya.

Kesiapan belajar pada orang dewasa dipengaruhi oleh kebutuhan hidup dan tugas peran sosialnya, proses belajar orang dewasa memiliki kecenderungan untuk lebih siap dan antusias mengikuti proses belajar jika meteri belajar tersebut sesuai dengan kondisi masalah yang dihadapi dalam kehidupannya, sehingga informasi dari proses belajar tersebut dapat diterapkan pada kehidupannya (Sunhaji, 2013). Pengetahuan merupakan unsur yang penting dalam mempengaruhi sikap dan tindakan seseorang. Jika pengetahuan seorang baik terhadap suatu informasi maka ia akan dapat mempertimbangkan aspek positif dan negatif dari hal tersebut sehingga seseorang akan mewujudkan pengetahuannya ke dalam sikap dan tindakan (Arbella et al., 2009).

Tingkat pendidikan merupakan salah satu komponen yang mempengaruhi prilaku kesehatan seseorang, hal ini terjadi karena dengan pendidikan seseorang akan mendapatkan pengetahuan dan mendorong untuk melakukan pencegahan suatu penyakit. Sebagian besar responden memiliki tingkat pendidikan menengah, bahkan terdapat responden yang memiliki kategori pendidikan tinggi sehingga memungkinkan responden dapat menerima dan responsif terhadap informasi yng diberikan (Nurhasanah & Nurdahlia, 2020).

Faktor yang meningkatkan kemampuan keluarga dalam pencegahan penyakit menular pada lansia adalah berhubungan dengan pekerjaan responden, mayoritas responden tidak bekerja (Tabel 1), hal ini menyebabkan responden lebih banyak berinteraksi dengan lansia di rumah sehingga lebih bertanggung jawab dalam melakukan perawatan pada lansia. Teori yang mendukung asumsi peneliti menjelaskan bahwa status pekerjaan berhubungan dengan aktualisasi diri seseorang dan mendorong seseorang lebih percaya diri dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugas (Nurhasanah & Nurdahlia, 2020). Sumartini et al (2020) menyatakan bahwa responden yang tidak bekerja mempunyai banyak waktu luang untuk mendapatkan informasi, dari berbagai sumber seperti majalah, koran, televisi, radio, maupun internet.

Keluarga merupakan role model dan orang terdekat bagi lansia sehingga penting untuk mendapatkan edukasi tentang perilaku sehat yang diharapkan. Keluarga lansia perlu membekali diri dalam hal pengetahuan dan keterampilan agar mampu memberikan perawatan kepada lansia (Friedman et al., 2014). Keluarga merupakan motivator utama bagi lansia dalam melakukan perawatan dan pencegahan terhadap penyakit (Fauziyah et al., 2018).

KESIMPULAN DAN SARAN

Terdapat pengaruh intervensi edukasi dengan menggunakan media booklet terhadap kemampuan keluarga dalam mencegah penyakit menular pada lansia. Penggunaan booklet sebagai media edukasi dapat digunakan untuk membantu meningkatkan pengetahuan dan kemampuan keluarga dalam mencegah lansia dari penyakit menular.

Kekurangan Penelitian

Keterbatasan penelitian ini adalah pada variabel independen penelitian hanya menggunakan satu variabel saja yaitu media edukasi berupa booklet untuk menilai kemampuan keluarga dalam pencegahan penyakit menular pada lansia, sehingga perlu dikembangkan lagi bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian yang melibatkan lebih dari satu variabel penelitian agar dapat menyempurkanan penelitian ini.

References

Puskesmas Abeli. (2021). Data Puskesmas Abeli. Unpublished Data.

Badan Pusat Statistik Kota Kendari. (2021, October). Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kota Kendari, 2020. Badan Pusat Statistik, Badan Pusat Statistik Kota Kendari. https://kendarikota.bps.go.id/statictable/2021/10/23/966/jumlah-penduduk-menurut-kelompok-umur-dan-jenis-kelamin-di-kota-kendari-2020.html

Handayani, S. (2020). Lanjut Usia Di Masa Pandemi Dan Potensi Pengabaian. In A. Rahmawati & W. Udasmoro (Eds.), Kekerasan di Masa Pandemi. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada.

Rosyanti, L., & Hadi, I. (2021). Memahami Beban, Kondisi Psikososial dan Koping Keluarga (Caregivers) Dalam Merawat Penderita Gangguan Jiwa (Pendekatan Keluarga). Health Information : Jurnal Penelitian, 13(2), 165-180. https://doi.org/10.36990/hijp.v13i2.412

Yosikawa, T. T., & Norman, D. C. (2020). Geriatric Infectious Diseases: Current Concepts on Diagnosis and Management. Journal of the American Geriatrics Society, 65(3):631-641. https://doi.org/10.1111/jgs.14731 DOI: https://doi.org/10.1111/jgs.14731

Arbella, V. M., Widyastuti, E., & Rahayu, S. (2009). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Keluarga Sadar Gizi Dengan Perilaku Sadar Gizi Keluarga Balita Di Desa Karangsono Kecamatan Kwadungan Kabupaten Ngawi Tahun 2013. Jurnal Kebidanan, 2(5), 47-56. https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/380409

Esme, M., Topeli, A., Yavuz, B. B., & Akova, M. (2019). Infections in the Elderly Critically-Ill Patients. Frontiers in Medicine, 6(June), 1–9. https://doi.org/10.3389/fmed.2019.00118 DOI: https://doi.org/10.3389/fmed.2019.00118

Fauziyah J, L., Lutfi, M., & Abdillah, A. (2018). Korelasi Perilaku Pencegahan Penyakit Tidak menular pada Lansia dengan berbasis dukungan keluarga melalui pendekatan teori Lawreence Green). Nursing Update Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan, 11(2). https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/1662187

Friedman, M., Bowden, V., & Jones Elayne. (2014). Buku Ajar Keperawatan Keluarga. EGC. https://bni.perpusnas.go.id/detailcatalog.aspx?id=9962

Hati, T. D ., & Puspowati, S. D. (2017). Pengaruh Penyuluhan Dengan Media Booklet Balita Tentang Keluarga Sadar Gizi (Undergraduate Thesis). http://eprints.ums.ac.id/56578/

Kurnianingsih, M. (2019). Efektivitas Penggunaan Kombinasi Media Audio Visual dan Booklet dibanding Media Booklet terhadap Pengetahuan Toilet Training pada Ibu yang Memiliki Balita. Smart Medical Journal, 2(1). https://doi.org/10.13057/smj.v2i1.25666 DOI: https://doi.org/10.13057/smj.v2i1.25666

Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan. (2020). Panduan Perlindungan Lanjut Usia Berperspektif Gender Pada Masa Covid-19. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Notoatmodjo, S. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. https://bni.perpusnas.go.id/detailcatalog.aspx?id=113446

Nurhasanah, A., & Nurdahlia, N. (2020). Edukasi Kesehatan Meningkatkan Pengetahuan Dan Keterampilan Keluarga Dalam Pencegahan Jatuh Pada Lansia. JKEP (Jurnal Keperawatan), 5(1), 84–100. https://doi.org/10.32668/jkep.v5i1.359 DOI: https://doi.org/10.32668/jkep.v5i1.359

Pramudaningsih, I. N., & Pujiati, E. (2021). Edukasi Melalui Media Booklet Terhadap Perilaku Pencegahan Penyebaran Covid -19 Pada Keluarga Dengan Lansia. Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama, 10(3). https://doi.org/10.31596/jcu.v10i3.826 DOI: https://doi.org/10.31596/jcu.v10i3.826

Sepang, M. Y. L., Patandung, V. P., & Rembet, I. Y. (2020). Pengaruh Edukasi Terstruktur Dengan Media Booklet Terhadap Tingkat Pengetahuan Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Mellitus. Jurnal Ilmiah Perawat Manando, 8(1), 70–78. https://doi.org/10.47718/jpd.v8i01.1155 DOI: https://doi.org/10.47718/jpd.v8i01.1155

Subdari, D. T., Anwar, R., Rasyad, A. S., Wijayanegara, H., Rowawi, R., & Komalaningsih, S. (2020). Pengaruh Media Booklet Dan Metode Ceramah Tanya Jawab Terhadap Pengetahuan Keluarga Tentang Dukungan Pada Lansia. Jurnal Sistem Kesehatan, 5(4), 160–165. https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/2156196

Sumartini, N. P., Purnamawati, D., & Sumiati, N. K. (2020). Pengetahuan Pasien Yang Menggunakan Terapi Komplementer Obat Tradisional Tentang Perawatan Hipertensi Di Puskesmas Pejeruk Tahun 2019. Bima Nursing Journal, 1(2), 103. https://doi.org/10.32807/bnj.v1i2.516 DOI: https://doi.org/10.32807/bnj.v1i2.516

Sundari, R., & Isnaeni, Y. (2016). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Proses Penuaan Terhadap Tingkat Kemampuan Keluarga Dalam Merawat Lansia Dengan Gangguan Eliminasi Di Kelurahan Sewukan Magelang (Undergraduate Thesis). http://digilib.unisayogya.ac.id/2254/

Sunhaji. (2013). Konsep Pendidikan Orang Dewasa. Jurnal Kependidikan, 1(1). https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/402349 DOI: https://doi.org/10.24090/jk.v1i1.528

Yuhono, P., & Muhlisin, H. M. A (2017). Gambaran peran keluarga dalam merawat lansia dengan ketergantungan di desa pabelan (Undergraduate Thesis). http://eprints.ums.ac.id/51710

Published

2022-06-25 — Updated on 2022-06-30

Versions

How to Cite

Rahayu, D. Y. S., Usman, R. D., Umar , N., & Putri, D. P. (2022). Education Using Booklets to Help Families Prevent Infectious Diseases in the Elderly. Health Information : Jurnal Penelitian, 14(1), 27–37. https://doi.org/10.36990/hijp.v14i1.448 (Original work published June 25, 2022)

Issue

Section

Original Research

Citation Check

Funding data

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>