Ease of Recording, Monitoring, and Reporting on Elderly Health by Utilizing the Silanu Amombo Elderly Health Information System

Authors

  • Reni Devianti Usman Poltekkes Kemenkes Kendari, Indonesia
  • Dian Yuniar Syanti Rahayu Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari, Indonesia
  • Dwi Purnama Putri Paluala Poltekkes Kemenkes Kendari, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.36990/hijp.v14i2.758

Keywords:

Health information system, Elderly, Elderly health, Cadres, Programmers

Abstract

Utilization of information systems and technology to provide convenience, efficiency, and effectiveness of health service administration in the primary sphere. This research is an experimental question study on primary service facility (posyandu) cadres which were carried out from July to December 2020 in the working areas of Puskesmas Soropia and Puskesmas Lalonggasumeeto, Konawe Regency, Southeast Sulawesi. There were 28 cadres and 2 elderly data programmers at Puskesmas Soropia, 2 cadres and 1 elderly data programmer at the Puskesmas Lalonggasumeeto, so that a total of 33 respondents. The method of collecting data from the use of the Silanu Amombo application by elderly cadres and programmers uses a feasibility questionnaire for using the application which is given to respondents after the collection of elderly health data is complete. The results showed that Silanu Amombo was easy to use (100%) the symbols on the application were clear (96.97%), the images on the application were clear (100%), the Silanu Amombo application was useful for the health of the elderly (100%), and for data collection on the elderly ( 100%). The Silanu Amombo elderly health information system helps the process of recording, monitoring and reporting the health of the elderly.

PENDAHULUAN

Memasuki periode aging population terjadi peningkatan Umur Harapan Hidup (UHH) yang diikuti dengan peningkatan jumlah Lanjut Usia (Lansia) (Khavinson et al., 2020). Dalam kawasan asia tenggara, pertumbuhan UHH lansia Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun (The National Team For The Acceleration Of Poverty Reduction & The SMERU Research Institute, 2020).

Mendorong percepatan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan lansia pada fasilitas kesehatan, telah diterbitkan berbagai Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan primer maupun rujukan (Basrowi et al., 2021). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020 Tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024 sebagai strategi 1) memperkuat dasar hukum pelaksanaan pelayanan kesehatan lanjut usia, 2) meningkatkan jumlah dan kualitas fasilitas kesehatan, 3) membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring pelaksanaan pelayanaan kesehatan lanjut usia, 4) meningkatkan ketersediaan data dan informasi di bidang kesehatan lanjut usia, 5) meningkatkan peran serta dan pemberdayaan keluarga, masyarakat, dan lanjut usia, dan 6) meningkatkan peran serta lanjut usia dalam upaya peningkatan kesehatan keluarga dan masyarakat. Tentusaja terdapat berbagai metode upaya pelayanan untuk peningkatan kualitas hidup lansia (Wyman et al., 2018).

Konsep dasar pengembangan pelayanan atau program kesehatan lansia adalah menjadi hal utama dalam mengoptimalkan aspek pencegahan pada kaitannya dengan menjaga fungsi kesehatan lansia, dan peningkatan kualitas hidup lansia (Karlsson et al., 2020). Jika kondisinya menurun karena proses alamiah maka diharapkan dalam kualitas hidup yang optimal atau meninggal dalam kondisi yang damai dan bermartabat (Budi et al., 2020; Devi et al., 2022).

Sebagai upaya pemanfaatan dan optimalisasi teknologi informasi dalam pelayanan kesehatan primer, segala bentuk aplikasi yang dapat diakses melalui internet, konsepnya dapat diterapkan untuk mendukung upaya peningkatan kesehatan masyarakat, khususnya lansia. Terdapat berbagai macam model pemanfaatan sistem teknologi informasi, mulai yang berbasis website (Dharmawan et al., 2018), aplikasi seluler (Paiva et al., 2020), dan hingga yang melibatkan sistem kecerdasan buatan (Tun et al., 2021).

Penelitian sebelumnya tentang pemanfaatan sistem informasi kesehatan lansia berbasis teknologi informasi telah dikembangkan (Dharmawan et al., 2018). Aplikasi tersebut merekam data kebugaran jasmani lansia dan memberikan rekomendasi atas hasil data, namun penggunaan aplikasi tidak khusus diperuntukkan kepada kader dalam fasilitas pelayanan primer. Dalam rencana strategis yang ditetapkan oleh pemerintah, peran serta kader sebagai pemberi layanan kesehatan awal perlu ditingkatkan dan dimaksimalkan.

METODE

Penelitian ini merupakan kajian kuesi eksperimen pada kader fasilitas layanan primer (posyandu) yang dilaksanakan sejak bulan Juli-Desember 2020 di wilayah kerja Puskesmas Soropia dan Puskesmas Lalonggasumeeto, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.

Populasi penelitian adalah kader dan dan programer data lansia di wilayah kerja Puskesmas Soropia dan Puskesmas Lalonggasumeeto. Kriteria penentuan sampel adalah 1) sebagai programer dan/atau kader kesehatan lansia, 2) dapat membaca, dan menulis, dan 3) memiliki alat komunikasi seluler dan/atau perangkat komputer. Terdapat 28 kader dan 2 programer data lansia di Puskesmas Soropia, 2 kader dan 1 programer data lansia di Puskesmas Lalonggasumeeto, sehingga total sebanyak 33 orang responden.

Pengumpulan Data

Terdapat dua data utama yang dikumpulkan, penggunaan aplikasi Sistem Informasi Kesehatan Lanjut Usia Silanu Amombo, dan data kesehatan lansia dari Silanu Amombo. Metode pengumpulan data dari penggunaan aplikasi Silanu Amombo oleh kader dan programer lansia menggunakan kuesioner kelayakan penggunaan aplikasi yang diberikan kepada responden setelah pengambilan data kesehatan lansia selesai.

Aspek Etik

Dalam mengontrol isu etik yang ada, peneliti mengadakan rapat persepsi dengan seluruh sampel penelitian dalam satu waktu, menjelaskan tujuan penelitian, dan lembar persetujuan setelah penjelasan.

HASIL

Tabel 1. Data deskriptif usia dan riwayat pendidikan formal

Persentase terbanyak dari responden pada rentang usia 33-38 tahun yaitu sebanyak 11 orang (33,3%), selanjutnya terbanyak kedua adalah pada rentang usia 27-32 tahun yaitu sebanyak 9 orang (27,3%). Persentase terkecil adalah responden dari rentang usia 45-50 sebanyak 1 orang (3%). Sedangkan pada riwayat pendidikan formal, responden yang terbanyak merupakan lulusan SMA sejumlah 15 orang (45,5%), kemudian lulusan SMP sejumlah 13 (39,4%) (Tabel 1).

Tabel 2. Evaluasi kemudahan penggunaan Silanu Amombo

Berdasarkan hasil penilaian kemudahan penggunaan aplikasi, seluruh responden (100%) menjawab bahwa aplikasi Silanu Amombo mudah untuk digunakan. Sedangkan dari aspek penilaian mengunduh dan mengakses website, 3 responden (9,10%) menjawab tidak mudah (Tabel 2).

Tabel 3. Evaluasi penilaian simbol dan gambar dari Silanu Amombo

Pada aspek penilaian berdasarkan tampilan aplikasi, responden menjawab bahwa simbol pada aplikasi jelas (96,97%), dan seluruh responden (100%) menjawab bahwa gambar pada aplikasi jelas (Tabel 3).

Tabel 4. Evaluasi penilaian kebermanfaatan Silanu Amombo

Berdasarkan penilaian kemanfaatan aplikasi, terbanyak responden menjawab bahwa aplikasi Silanu Amombo bermanfaat untuk kesehatan lansia (100%), dan untuk pendataan lansia (100%) (Tabel 4).

PEMBAHASAN

Kader dan programer lansia bersama-sama bertanggung jawab atas data kesehatan lansia, yang meliputi profil kesehatan umum (tinggi badan, berat badan, lingkar perut), pengkajian Paripurna Pasien Geriatri (P3G), Activity Daily Living (ADL), Pengkajian Risiko Jatuh, Pengkajian Risiko Depresi, Penilaian Demensia, Ganggun Perilaku, dan Risiko Malnutrisi (Faisal et al., 2018; Nasution et al., 2022). Aplikasi yang diujicobakan kepada kader dan programer lansia adalah Silanu Amombo, dengan hasil uji kelayakan penggunaan aplikasi, penggunaan aplikasi dapat diterima oleh responden (Tabel 2, 3, 4), dari tingkat demografi yang berbeda (Tabel 1).

Penggunaan sistem informasi kesehatan semakin dipermudah dengan usia produktif kader dan programer lansia (Tabel 1). Usia mulai 20-<40 tahun merupakan kesempatan yang baik untuk memberikan input teknis yang memudahkan pelaksanaan pencatatan dan pelaporan hasil pengkajian, dan pengawasan kesehatan lansia. Sebagaimana diketahui bahwa, justru dengan hadirnya sistem informasi kesehatan, mengefektifkan dan mengefisiensikan tugas administratif (Dharmawan et al., 2018; Savitri & Nurwasito, 2018).

Hasil penelitian lainnya oleh Arifin et al. (2020) bahwa dalam pemanfaatan perangkat lunak yang berupa sistem informasi dari aspek efektifitasnya terhadap kerja pemberi pelayanan kesehatan, padanya terdapat proses pencatatan, pengolahan data, dan pelaporan, yang kesemuanya ini dapat diakomodasi. Sejalan dengan itu, hasil penelitian ini (Tabel 4) mengkonfirmasi hal tersebut.

KESIMPULAN DAN SARAN

Sistem informasi kesehatan lanjut usia Silanu Amombo membantu proses pencatatan, monitoring, dan pelaporan kesehatan lansia. Pengembangan sistem yang lebih stabil sangat diperlukan untuk pemanfaatan yang lebih luas pada sektor pelayanan kesehatan primer.

Kekurangan Penelitian

Aspek lainnya yang menjadi penilaian adalah kemampuan dan ketersediaan sinkronisasi data dari inputan aplikasi kepada aplikasi lainnya, dan hal ini tidak/belum terdapat pada Silanu Amombo.

References

Arifin, D., Alafgani, I. S., Silaban, C., Marlinda, L., & Hayuningtyas, R. Y. (2020). Sistem Informasi Pemantauan Kesehatan Lansia. Journal of Information System, Applied, Management, Accounting and Research, 4(4), 167–172.

Basrowi, R. W., Rahayu, E. M., Khoe, L. C., Wasito, E., & Sundjaya, T. (2021). The Road to Healthy Ageing: What Has Indonesia Achieved So Far? Nutrients, 13(10), 3441. https://doi.org/10.3390/nu13103441 DOI: https://doi.org/10.3390/nu13103441

Budi, B. S., Margawati, A., & Agushybana, F. (2020). Pengaruh Kehadiran dan Kualitas Pelayanan Posyandu Lansia terhadap Status Kesehatan Lansia. JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama, 7(2), Article 2. https://doi.org/10.31596/jkm.v7i2.497

Devi, B. N., Megala, M., & Saravanakumar, P. (2022). Social and health concerns of elderly women in rural area in Tirupur District, Tamil Nadu. Journal of Family Medicine and Primary Care, 11(8), 4447. https://doi.org/10.4103/jfmpc.jfmpc_42_22 DOI: https://doi.org/10.4103/jfmpc.jfmpc_42_22

Dharmawan, Y., Suroto, S., & Putra, P. S. (2018). Web-Based Application to Support Physical Fitness Information of Elderly People. Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional (National Public Health Journal), 13(1), Article 1. https://doi.org/10.21109/kesmas.v13i1.1448 DOI: https://doi.org/10.21109/kesmas.v13i1.1448

Faisal, I. A., Rosalina, R., & Yudanari, Y. G. (2018). Penilaian Lansia terhadap Pelaksanaan Tugas Kader dalam Posyandu Lansia di Desa Pandangan Wetan Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang [Undergraduate Thesis, Universitas Ngudi Waluyo]. https://rama.kemdikbud.go.id/document/detail/oai:repository2.unw.ac.id:530-169

Karlsson, S., Ridbäck, A., Brobeck, E., & Norell Pejner, M. (2020). Health Promotion Practices in Nursing for Elderly Persons in Municipal Home Care: An Integrative Literature Review. Home Health Care Management & Practice, 32(1), 53–61. https://doi.org/10.1177/1084822319863308 DOI: https://doi.org/10.1177/1084822319863308

Khavinson, V., Popovich, I., & Mikhailova, O. (2020). Towards realization of longer life. Acta Bio Medica?: Atenei Parmensis, 91(3), e2020054. https://doi.org/10.23750/abm.v91i3.10079

Nasution, Y. A., Sari, M. T., Siregar, P. P., & Nopa, I. (2022). Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri (P3G) di Puskesmas Kota Medan dan Puskesmas Deli Serdang. Jurnal Implementa Husada, 2(2), Article 2. https://doi.org/10.30596/jih.v2i2.9311 DOI: https://doi.org/10.30596/jih.v2i2.9311

Paiva, J. O. V., Andrade, R. M. C., Oliveira, P. A. M. de, Duarte, P., Santos, I. S., Evangelista, A. L. de P., Theophilo, R. L., Andrade, L. O. M. de, & Barreto, I. C. de H. C. (2020). Mobile applications for elderly healthcare: A systematic mapping. PLOS ONE, 15(7), e0236091. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0236091 DOI: https://doi.org/10.1371/journal.pone.0236091

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024.

Savitri, N., & Nurwasito, H. (2018). Pengembangan Aplikasi Mobile untuk Pelayanan Administrasi Posyandu dengan menggunakan Google Maps Api Geolocation Tagging. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, 2(1), 63–72.

The National Team For The Acceleration Of Poverty Reduction & The SMERU Research Institute. (2020). The Situation of the Elderly in Indonesia and Access to Social Protection Programs: Secondary Data Analysis (First Edition). The National Team for the Acceleration of Poverty Reduction.

Tun, S. Y. Y., Madanian, S., & Mirza, F. (2021). Internet of things (IoT) applications for elderly care: A reflective review. Aging Clinical and Experimental Research, 33(4), 855–867. https://doi.org/10.1007/s40520-020-01545-9 DOI: https://doi.org/10.1007/s40520-020-01545-9

Wyman, M. F., Shiovitz-Ezra, S., & Bengel, J. (2018). Ageism in the Health Care System: Providers, Patients, and Systems. In L. Ayalon & C. Tesch-Römer (Eds.), Contemporary Perspectives on Ageism (pp. 193–212). Springer International Publishing. https://doi.org/10.1007/978-3-319-73820-8_13 DOI: https://doi.org/10.1007/978-3-319-73820-8_13

Published

2022-12-14 — Updated on 2022-12-20

Versions

How to Cite

Usman, R. D., Rahayu, D. Y. S., & Paluala, D. P. P. (2022). Ease of Recording, Monitoring, and Reporting on Elderly Health by Utilizing the Silanu Amombo Elderly Health Information System. Health Information : Jurnal Penelitian, 14(2), 124–131. https://doi.org/10.36990/hijp.v14i2.758 (Original work published December 14, 2022)

Issue

Section

Original Research

Citation Check

Funding data

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>